curhatibu.com

Panen Mangga di Kampung Halaman

Edisi kisah. Singkat saja, saya tampilkan foto. Karena terkadang, gambar bisa menyampaikan lebih dari sekedar kata.
 
mas andi tinggal makan nih,,ga mau ngocek'i (ngupas)
Panen mangga dari pohon kebun sendiri. Hmm.. berhubung ga pernah ngunduh mangga sebelumnya dengan menggunakan gothek, kesulitan. Belum lagi, ga ngerti cara membedakan mangga yang sudah tua dan yang masih muda. Alhasil, gagal mengunduh sendiri, umi-lah yang akhirnya turun tangan mengambil semua mangga yang sudah siap panen. Dan tarararararaaaaa....jadilah sekarung, eh, se-wakul (?) mangga di hadapan kami yang siaaaap disantap!

Dan ini adalah mbak nita.... tararararaaa.. wkwkwk. Ni mbak nita lagi ngambil mangga nih... ngedahuluin tapinya. Saya-nya belum dateng padahal. Huhuhu... jadinya mangga yang gelantungan di bawah udah pada diambil, dan saya kebagian nggothek mangga yang di atas-atas. Atau, ada yang mau bantuin manjat pohonnya?

Sepiring mangga, hasil panen. Eheum.. sebenernya, lebih enak yang pertama. Karena langsung dimakan setelah dipetik (dikupas dulu pastinya). Tapi, ga papalah, sama enaknya.

Heu.. yang pasti, pagi itu, perutku penuh dengan mangga.... "Mabok mangga", kata mba nita. Eh ya, bapak juga ikutan lhooo... sama mas azam dan ayah-nya azam :) tapi ga kepoto. :p

Sekian cerita singkat "panen mangga" di liburan pulkam beberapa hari lalu. :D

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)