Setelah pada artikel sebelumnya
saya ber-nostalgia terkait nilai-nilai apa yang saya dapatkan pada Dinamika
2008, kali ini ingin saya menguntai kembali memori terkait penugasan yang
diberikan kepada kami oleh panitia saat itu.
Dinamika kami temanya, “DINAMIKA
Ceria” dengan jargon, “Cerdas Ilmunya, Cerdas Akhlaqnya!” mantap kan? Hehe…
Ilmu oke, perilaku oke, dan selalu penuh keceriaan.. :hore
Penugasan pertama : Terkait seragam Dinamika. Simpel pake banget.
Terkesan gagah dan anggun. Menggunakan kemeja putih, celana panjang (untuk
maba) dan rok panjang (untuk miba), berdasi item, pake peci nasional, sepatu
item, ikat pinggang, kaos kaki, training untuk miba, memakai tas ransel item,
ditambah name tag di kalungkan. Berasa mau prajab PNS gitu… :D Tidak ada yang
namanya pake kuncir-kuncir kayak jaman SMA atau SMP dulu. Hehe.. Apalagi pake
assesoris aneh-aneh yang pakenya aja udah bikin tidak percaya diri. Kami di
sini, memakai baju yang menambah kepercayaan diri kami sebagai mahasiswa STAN.
Penugasan kedua : Membuat name tag. Name tag kami adalah sesuatu
yang indah dilihat, dan menarik karena warna warni. Bentuknya persegi panjang,
tapi tidak miskin di pernak pernik. Ada foto, nama, kelompok, gugus. Diikat
dengan tali putih untuk dikalungkan ke leher. Name tag kami tidak memalukan.
Bukan name tag yang sekedar dibuat dari kardus bekas air mineral; atau sekedar
karton putih tanpa warna. Warna warni name tag kami mengindikasikan gugus,
serta spesialisasi (jurusan) kami. Jadi nantinya panitia pun bakal lebih mudah
mengenali dan mengelompokkan kami. Eh ya, name tag kita dilengkapi 1 lembaran
lagi berisikan daftar larangan peserta dinamika, beserta kolom kolom di
sebelahnya. Tujuannya : untuk memudahkan rakanita peneva (penilai dan evaluasi)
dalam menghitung kesalahan maba/miba. Hii…semacam catatan dari malaikat raqib
dan atid ya T.T setiap kita salah, di-centang satu. Heu..kalau bisa beneran
bisa divisualisasikan gitu, kayaknya ni kita bakal lebih hati2 karena di dada
kita banyak contrengannya.
Penugasan ketiga : Membuat buku harian/penugasan. Disampul dengan
sampul warna tertentu (sesuai criteria kelompok dan gugus kita), diberi foto
dan data diri, motto, cita-cita, hobi. Lalu di halaman berikutnya ada tulisan
kita untuk lagu-lagu yang akan sering kita dendangkan, seperti Mars STAN.
Lembar-lembar berikutnya yang kita isi dengan penugasan harian dari panitia.
Penugasan keempat : Membuat peta lingkungan STAN. Wow… Peta ini
rupanya mempermudah kami untuk kemudian menerka-nerka sekitar kita. Hehe..
Paling tidak, saya tahu yang namanya kalimongso, ada yang namanya sarmili,
puyuh, pisok, dsb
Tugas yang lain.. (wew..capek
juga kalau harus menghitung penugasan satu, dua, tiga…). Oh ya, sama ini,
penugasan membawa beras dan indomie, serta buku tulis apa ya.. Lupa.. yang
pasti, ini nanti bakal digunakan untuk bakti sosial. Plus membawa alat alat
kebersihan untuk kerja bakti di kampus dan lingkungan sekitarnya.
Penugasan lain : menulis buku
harian supaya kita tau record kehidupan kita waktu dinamika ngapain saja;
meresume materi dari pembicara; meresume berita di met** tv jam 4 pagi.
Wew..penugasan yang jam 4 pagi ini sangat bagus untuk memaksa kami bangun pagi,
latihan supaya bisa bangun pagi ga kesiangan, dan bisa shalat tahajud ma subuh
tepat waktu. Keren dah! Tidak cuma ngerjain
miba/maba saja, tapi ada hikmahnya. Apalagi ya?
Kita diberi tugas membuat
majalah, karikatur pesan moral, mading, membuat essay ini itu, membuat peta
kehidupan, essay bahasa inggris, bikin komik, dan banyak lagi. Sehari-harinya
ada yang sampai tidak tidur karena harus menulis menulis dan menulis ini itu.
Padahal kan siangnya udah capek banget dengan kegiatan, moving sana sini. Tapi,
Alhamdulillah, tidak ada penugasan yang tanpa ilmu. Semua ada maksud tujuannya,
bukan sekedar ngerjain anak baru.
Eh, ada satu penugasan harian
yang seru, dan suka bikin pusing. Yaitu password. Wew.. Semacam kunci untuk
masuk gerbang perhelatan dinamika tiap harinya. Menguji ingatan dan ketenangan
dari kita. Raka menyebutkan satu password yang tidak bisa dikatakan pendek.
Puanjaaaang banget. Satu kalimat itu entah berapa kata masuk di sana. Tapi
pasti, kalimat yang disampaikan adalah kalimat berbobot, dan mengandung
motivasi untuk kami. Ini juga tidak ada niat ngerjain, buktinya banyak koq yang lolos dari gerbang password itu.
Mungkin panitianya mikir, “Anak STAN masak Cuma mengingat gini ga bisa! Gimana
nanti mau itung2an sama uang yang sekian banyak dan aturan yang bejibun?” hehe…
Alhamdulillah.. beberapa yang gagal biasanya disebabkan karena tidak fokus,
grogi, atau salah tangkap waktu menyimak password yang dibacakan .
Apa lagi ya? Oh ya, satu hal yang
sempat mengharukan kami adalah tatkala kami berkunjung ke lapak para pemulung.
Mereka, di sebalik rumah gedongan, tinggal. Dengan kondisi memprihatinkan, dan
anak-anak yang bajunya pun kumal tak terawat. Ya, bakti sosial salah satunya
dilakukan di sana. Termasuk di sekolah-sekolah sekitar, dimana kita membuat sajian
berisi pembelajaran tertentu untuk anak-anak SD, misalnya cara mencuci tangan,
dsb. Ya, wujud pengabdian kami sebagai (calon) mahasiswa.
Alhamdulillah…Dinamika memang
melelahkan; terkadang menjengkelkan jika harus berhadapan dengan hukuman dan
peneva. Tapi, yang membuat saya salut; tidak ada kata-kata tidak sopan yang
keluar dari mulut para peneva. Yang ada adalah nasihat, atau amarah yang semoga
mendidik; tentu dengan karakter mereka. Tugasnya pun, jika kita mau telusuri,
tidak ada yang sia-sia; meskipun ujung-ujungnya beberapa hanya menjadi onggokan
sampah. Tapi, proses berpikir dan mengerjakannya itulah yang harus kita ambil
sebagai pemberlajaran kita. Lelah? Iya. Tapi, kenangan manis itu tak pernah
terlupakan.
Inilah beda Dinamika dengan Ospek
waktu SMP atau SMA dulu. Dinamika (ospek universitas) semestinya memang tidak
pernah sedikitpun meniatkan ngerjain
adek kelasnya, mentang-mentang senior. Tapi, ospeknya harus benar-benar yang
mendidik. Kalaupun membuat capek, ya itulah; perjuangan itu memang melelahkan.
So, bukan sekedar disuruh berdandan aneh, membawa perabotan aneh tanpa guna,
melakukan hal-hal ga jelas tujuannya atau yang mustahil dan bisa direkayasa,
dan seterusnya. Semoga dinamika STAN bisa lebih baik dan lebih baik lagi.
Sehingga semakin bisa mempersiapkan mahasiswanya untuk bertempur di kampus
nantinya. Oh ya, semoga nantinya juga acaranya bisa beragam; lebih kreatif dan
lebih bermakna untuk generasi baru ini! Terimakasih untuk panitia Dinamika 2008
J
Post a Comment