Dan rasanya bosan menyimak segala cerita itu. Rasanya bosan memposting kehidupan pribadi di sana. Toh, nyatanya tak beroleh respon yang diinginkan.
Ah, begitu naif ya niatnya. Begitu rendah niatannya. Tapi, memang hati begitu sulit untuk tak merasa pongah saat pujian atau eluelu disandarkan ke diri yang bukan siapa siapa. Hati begitu mudah goyah dari syukur, saat sekelebat menyaksikan mereka lebih beruntung dengan apa yang sedang dinikmati dalam postingannya.
Hei.. kenapa tidak kamu hentikan? Apakah ini solusi? Entahlah. Yang pasti, ada banyak peluang insecure, setiap kali laman itu terbuka. Ada banyak peluang membandingkan, antar diri dan mereka siapa pun di sana. Ah iya sudahlah, fokus dengan tugasmu di dunia nyata. Toh, nyatanya memang dunia Maya menyita waktumu.
Cukuplah satu dua saja. Yang memang kamu butuhkan. Tidak perlu semua. Yakin, pasti lebih nyaman rasanya. Meski, seperti tak punya kawan. Hehehe.. tapi, bukankah setiap kehidupan akan selalu begitu. Orang perlahan akan sibuk dg urusannya. Teman perlahan akan merenggang, dengan segala kesibukan yang menjadi tanggung jawabnya. Maka tinggallah diri yang juga harus beranjak melaksanakan wajibat yang juga tak kunjung selesai.
Ya, semoga kali ini bisa dipahami
Post a Comment