Di balik "indahnya" foto dan video keseruan keseharian anak Homeschooling yang tersebar di media sosial, please, jangan langsung kepengin. Jangan pula langsung tergoda memutuskan mau meng-homeschooling-kan anak, sebelum mengetahui 10 hal berikut
Tantangan Keteraturan Diri Sendiri
Sering Khawatir Atas Kualitas Pendidikan Anak
Tidak Mendapatkan Komunitas Yang Saling Mendukung
Tidak Mendapat Dukungan Dari Orang Terdekat (Tetangga, keluarga besar, dll)
Rasa Bersalah dan Ekspektasi Yang Terlalu Tinggi
Tantangan Menjaga Motivasi Anak
Mungkin berawal dari kita, orang tua, membayangkan diri kita waktu sekolah dulu yang happy sekali kalau bel istirahat atau pulang sekolah berbunyi. Merasa bahwa dulu koq kita tidak menikmati belajar ya. Malah senang kalau istirahat dan pulang. Berasa bebas. Kemudian dalam gambaran ideal kita, anak homeschooling bisa belajar sesuai minatnya, semangat karena belajar sesuai yang dibutuhkan dan diinginkan. Kita lalu lupa bahwa namanya semangat dan motivasi - mau sehebat apapun anaknya - ya tetap perlu untuk diperbarui lagi dan lagi.
Tantangannya lagi adalah ketika anak sedang belajar materi yang cukup sulit - bisa bisa kitanya yang kesel karena anak seperti malas-malasan untuk mengerjakan latihan, terlihat tidak tertarik dengan tugas yang diberikan. Hehe.. sepertinya lupa dengan gimana dulu jaman kita sekolah. Makin merasa berat menjaga itu karena orang tua tidak lagi bisa menyalahkan guru/sekolah saat anak tidak semangat belajarnya. Kalau anak sekolah, mungkin bisa sedikit "nyagerke" - menyandarkan pada bapak ibu guru untuk bisa menjadikan kegiatan belajar di kelas menyenangkan. Lha kalau di rumah? PR tersendiri.
Trial Eror
Para orang tua homeschooling biasanya hanya akan memunculkan masa-masa "berhasil" dari si anak. Untuk berbagai kesalahan cara ajar atau bahan ajar, kegagalan metode mengajar tidak akan dipublish. Jadi penting memang untuk orang tua bisa lebih berdamai dalam proses ini. Menikmatinya untuk mengambil pelajaran dan bertumbuh satu per satu tahap. Jadi homeschooling itu memang bukan indah-indah aja ya.. Ada nangisnya pas ngerasa gagal menjalankan program tertentu bersama. Ada keselnya saat ternyata anak tidak mencapai suatu goal yang sudah ditetapkan. Ada pusingnya, mengotak-atik nyari menu belajar yang pas untuk anak. Itu semua tidak akan dipublish begitu saja.
Kecemasan Masa Depan Anak
Iya sih, memang ada beberapa rekan yang sudah menjalani homeschool puluhan tahun, memberikan testimoni dan "bukti" keberhasilan anaknya. Namun, tentu itu bukan proses singkat. Dan..peluang gagalnya pun ada. Sama juga sih dengan anak sekolah - ibaratnya, ada yang sukses, ada yang biasa aja. Ya kan. Maka HS pun ya sama. Tapi memang ada kecemasan yang terasa lebih intens ya.. hehehe.. cemas nanti anakku bisa beriringan ga ya, sama temen-temennya, bisa "survive" ga ya - kalau ga disekolahin. Mindset "jaman dulu" kan kalau mau mengubah nasib, ya sekolah. Anak ga sekolah seperti sudah dilabel gagal. Nah, yang kayak gitu sering menimbulkan kecemasan. Lagi-lagi perlu rutin mengatakan pada diri sendiri tentang tujuan mendidik anak sendiri, visi misinya apa, anak mau dibawa ke mana nanti. kalau poin-poin itu udah clear, lanjut deh HS nya insyaallah aman, dan on the track.
Sulit Menjaga Keseimbangan dengan Kehidupan Pribadi
Karena HS biasanya butuh energi ekstra dari orang tua (biasanya Ibu). Maka seringkali ibu kehabisan waktu untuk ngurus dirinya. Ibu juga jadi jarang bisa ngobrol tenang dengan pasangan. Semua waktu rasanya diberikan untuk ngurus "pendidikan anak" di rumah. Makin berasa lagi kalau kedatangan "bayi baru". Episode yang paling berat sih, bagi keluarga HS. Ibu harus fokus ke adek bayi, sementara kakak masih di tahap yang harus dikontrol belajarnya. Makin kacau lagi.
Namun, kadang yang beginian justru membuat ada ikatan "sepenanggungan" dari anggota keluarga lain. Kakak jadi merasa harus membantu ibu yang masih repot dengan bayinya. Ayah jadi lebih sering membantu pekerjaan domestik setelah pulang kantor. Ya, tantangan yang membuat anggota keluarga belajar bahwa kita 1 tim yang kudu bekerja sama.
Kejenuhan dan Kebutuhan Istirahat
Orang tua homeschooling mungkin jarang berbicara tentang kejenuhan yang kadang-kadang terjadi, baik pada diri mereka maupun anak-anak. Istirahat dan waktu luang bagi orang tua dan anak sangat penting, tetapi mungkin tidak selalu ditampilkan di media sosial.
Penutup
Semua ini adalah aspek-aspek yang mungkin jarang diungkapkan oleh para orang tua homeschooling. Namun, memahami tantangan ini penting untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang pengalaman homeschooling.
Jangan sampai terlalu berambisi mau homeschool hanya gara-gara melihat "asiknya" aktivitas bersama orang tua-anak di rumah, travelling dan mengerjakan proyek bersama, dan semua yang nampak seru lainnya.
Perlu diingat bahwa setiap pengalaman homeschooling unik, dan tidak selalu tercermin dalam cahaya positif di media sosial. Tantangan dan perjuangan ini adalah bagian dari perjalanan, dan penting untuk membuka ruang untuk pembicaraan yang jujur dan realistis tentang pengalaman homeschooling.
Selamat datang di SKC, kali ini kita akan membahas hewan-hewan buas dan berbahaya. Hati hati jika bertemu hewan ini ya.. tonton sampai akhir, karena ada tebak-tebakan di akhir video. Sebelumnya, jangan lupa subscribe yaa... Terimakasih
Post a Comment