curhatibu.com

Kata Nasehat dan Motivasi


Dari Mario Teguh
 
“Proyek Pribadi Hari ini: MENJADI PRIBADI YANG MENGUAT KARENA KEGALAUANNYA”
Engkau yang letih dengan kegalauan, niatkanlah ini…

“TuhankuYang Maha Melapangkan, Engkaulah pemilik kehidupanku. Sehingga aku seharusnya tak meragukan bahwa sebagai milik-Mu, aku akan Kau pelihara dan tumbuhkan menjadi pribadi yang kuat dan mapan. Tugasku bukanlah untuk menghilangkan kegalauan ini, tapi mensyukurinya.

Sesungguhnya kegalauanku adalah kegamangan jiwa yang sedang tumbuh dan berkembang untuk menguat dan memapan. Tugasku adalah untuk menjadi pribadi yang tegas memutuskan yang baik bagiku, dan bersegera melakukan yang sudah kuketahui harus kulakukan.

Jadikanlah aku jiwa yang justru menjadi menjadi kuat dalam perasaan yang dulu melemahkanku, dan bersegera bertindak dalam keadaan yang dulu membukukanku.
Aku milik-Mu, maka baikkanlah kehidupanku… Aamiin…”

Tarbawi, edisi 238 Th.12, Dzulza’dah 1431, 4 November 2010, oleh Ahmad Zairofi AM

“Kita terkadang menciptakan musim-musim di mana debu begitu pekat, banyak dan penuh. Bermula dari hilangnya kendali diri kita atas kita sendiri, lalu kita tidak begitu sadar, bahwa tiba-tiba diri kira, wajah kepribadian kita sebenarnya telah begitu berdebu bahkan berubah gelap”

“Wajah kita secara spiritual, kita gadaikan kepada debu-debu dosa”

Ibnul Qayyim berkata, “Sesungguhnya di dalam hati ada debu-debu yang tidak bisa dibersihkan kecuali dengan menyerahkan diri kepada Allah. Di dalam hati ada rasa asing dan tidak bisa hilang kecuali mendekat dalam khalwat bersama Allah. Di dalam hati ada sedih dan tidak lepas kecuali bahagia mengenal Allah. Di dalam hati ada gelisah dan tidak ada yang bisa menenangkannya kecuali bersama Allah, lari dari takut kepada Allah menuju Allah juga. Di dalam hati ada api yang membakar, tidak bisa dipadamkan kecuali dengan ridha atas perintah-Nya, ketetapanNya, dan sabar menjalaninya. Di dalam hati ada permintaan kuat, tak akan berhenti sampai hati itu yang nanti diminta oleh Allah. Di dalam hati ada lubang, tidak ada yang bisa menutupinya kecuali cinta kepada Allah, mengingat secara yang berkelanjutan, dan ikhlas kepadaNya. Bila pun engkau mendapat dunia dan seisinya, itu tidak akan bisa menutup lubang hati itu”

Imam Al Ghazali berkata, “Jika engkau senantiasa memberi perhatian pada jiwamu, dengan menegurnya, mencela keburukannya, maka itu aan menjadikan jiwamu jiwa lawwamah yang Allah bersumpah atas nama jiwa tersebut. maka engkau pun bisa mengharap kesabaran agar jiwa iyu bisa berubah menjadi jiwa muthmainnah, sehingga engkau bisa masuk dalam golongan-golongan hamba-hamba Allah yang ridha dan diridhai. Karena itu, janganlah engkau lengah untuk terus memberi peringatan dan menegur jiwa itu. Tidak usah engkau sibuk menasehati jiwa orang lain, jika engkau sendiri belum sibuk menasehati jiwamu sendiri”

“Wajah kita sangat bisa berdebu secara spiritual, jia kita tidak punya banyak waktu untuk membasuhnya dengan ibadah dan komunikasi dengan Allah. Wajah kita sangat bisa berdebu secara personal, jika kita keliru mempersepsi seperti apa kita seharusnya. Wajah kita sangat bisa berdebu secara social, jika kita tidak pernah punya kendali atas diri kita sendiri. Wajah kita bisa berdebu secara professional, jika kita tak kunjung memberi arti bagi diri sendiri dan orang sekitar. “

“Prasangka buruk kita epada orang lain telah menyeret kita untuk saling menyakiti permusuhan dan pertikaian pun menjadi debu yang semakin menambah suramnya wajah kita”

“Hidup kita berputar di sekitar karunia-Nya, dan hidup kita adalah sebuah perjuangan untuk melaksanakan tanggung jawab dari Allah Swt atas karunia itu”

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)