curhatibu.com

Nasehat untuk Menghadapi Ujian di Tengah Ramadhan


Dalam setiap pencarian islam, tidak semua orang mendapatkan hidayah islam. Apa kita yang sudah mendapatinya sejak lahir, telah mampu merasakan hidayah itu?

Biasanya, nikmat itu akan kita rasakan jika nikmat itu telah hilang. Seperti nikmat sehat baru terasa jika kita sakit. Nikmat waktu luang baru terasa saat waktu kita sempit. Dan seterusnya. Tapi kita, tentang Islam, seharusnya tidak demikian. Bukan berarti harus hilang dulu baru menikmatinya. Maka, caranya, kita pahami islam itu, maka kita nikmati Islam itu.

Terkait ramadhan, maka hal yang menarik sebagai seorang pelajar muslim saat masuk ramadhan, yang penting adalah bagaimana mengutuhkan pemahaman. Pemahaman atas posisi kita.

-          Orang yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa.
-          Allah mengangkat orang berilmu beberapa derajat.
-          Wahai orang beriman, sesungguhnya diwajibkan atas kamu semua berpuasa. sebagaimana diwajibkan atas orang sebelummu, mudah-mudahan kamu mendapat taqwa.

Tiga ayat ini penting.
Orang yang paling beriman di sisi Allah adalah yang paling bertaqwa. Allah mengangkat orang berilmu beberapa derajat. Allah mewajibkan puasa agar bertaqwa.

Yang penting sekarang bahwa tugas kita adalah bagaimana kita menjadi muslim yang bukan asal2an, pada bulan ramadhan.

Kondisi kita dalam hal ini, setelah tahu konsep umum menjadi orang bertaqwa, orang berilmu, dan puasa, maka yang harus kita tahu berikutnya adalah prioritas amal. Amal itu bertingkat, bukan hanya di hadapan Allah, tapi juga di hadapan manusia.

Amal tertinggi adalah AMAL HATI, lalu AMAL pikir, lalu AMAL JASADI/MATERI.
Pengetahuan tentang ini dapat mengajarkan kita beramal dan mendapat kebaikan.
Ketiganya dapat diibaratkan sebagai berikut. Tukang kebun harus bekerja keras penuh keringat dari pagi sampai petang untuk mendapat sesuap nasi, sedangkan orang berilmu hanya cukup tanda tangan atas suatu kontrak bernilai ratusan juta rupiah,..lebih tinggi lagi adalah yang berpikir (membuat konsep),..dan yang lebih tinggi adalah tidak hanya mampu membuat konsep, tapi mampu pula menanammkan nilai di dalamnya.

-          Amal hati itu adalah IMAN, IKHLAS, SABAR, dsb....
-          Amal pikir itu adalah tafakur, tadabbur, menghafal, belajar, dsb
-          Amal fisik adalah sedekah, infak, dsb. Amal ini tidak ada maknanya jika tidak diiringi amal tingkat pertama dan kedua.

Bagaimana memadukan amal tersebut?
Puasa hukumnya adalah wajib. Mencari ilmu hukumnya wajib. Mencari ilmu di STAN adalah fardhu kifayah.
Ingat, tingkatan amal – fardhu ain -- fardhu kifayah -- sunnah
Tingkatan ini harus diketahui dengan baik. Jangan sampai qiyamul lail setiap malam, tapi subuhnya kesiangan. Shalat lail bertahun-tahun tidak akan bisa menggantikan 1 saja shalat fardhu ain. Karena kotaknya berbeda-beda. Sebanyak apapun kita melakukan pekerjaan yang sunnah, tidak akan bisa menggantikan 1 kali saja tertinggalnya hal yang fardhu. Mencari ilmu hukumnya fardhu kifayah. Harus ada yang sekolah akuntansi. Maka ketika kita sudah ada di STAN, maka hukumnya fardhu ain untuk kita.

Dihubungkan dengan ujian ahir semester?
UAS ini jika merupakan bagian dari menuntut ilmu yang fardhu ain buat kita tadi, maka belajar untuk itu adalah keharusan. ”Sesuatu yang menjadikan suatu amal wajib adalah wajib”. Jika bukti keseriusan kita dalam belajar adalah ujian, maka ujian itu adalah wajib. Jika ilmu adalah ibadah, di mana salah satu bentuk/sarana nya adalah ujian, maka tidak boleh dipisahkan. Jadi, tidak boleh gara-gara ramadhan adalah hanya ibadah puasa, dsb, melupakan ujian.

Sungguh kebohongan jika mengatakan, ”Jika kita datang untuk menuntut ilmu adalah untu mencari ilmu, bukan untuk mencari nilai”, karena mencari nilai itu merupakan bagian dari menuntut ilmu tersebut.

Ramadhan diberikan dengan status kita sebagai apa saja, rahmat bagi semuanya, sebagai seorang muslim. Maka kita harus mengoptimalkan diri di dalamnya, sebagai berikut:

Mengoptimalkan ramadhan?
  1. Buatlah rencana, sebagai seorang muslim, mahasiswa, dan orang yang mau ujian
  2. Buatlah anggaran – perlu modal. Untukk mendapat eberhasilan dalam rencana ramadhan kita dalam 3 peran kita tersebut, perlu modal
  3. Karena kita hidup bermasyarakat, adalah bagaimana menerapkan rencana tersebut – MENCARI TEMAN untuk Ramadhan ini. Ketika kita merencanakan sebuah rencana keberhasilan itu, ketika tidak mencari teman, maka akan berjalan sendiri. Semangat sendiri, jatuh sendiri. Kebanyakan jatuhnya.
  4. Kondisikan suasana. Suasana ramadhan sangat menarik. Rasul menjelaskan, bahwa ramadhan punya aroma yang berbeda dengan bulan yang lain. Tidak percaya? Lihat semakin dekat dengan ramadhan, semakin sejuk, damai, tenang akan terasa. Aroma di luar ramadhan juga berbeda. Yang tadinya naik angkot nabrak dikit, ”Sabar,...”, berkata halus,..dan sebagainya. Ketika Ramadhan, orang jika dikasih nasehat itu tunduk, berbeda dengan di luar ramadhan, malah akan marah-marah.

Keutamaan Ramadhan?
Dalam hadist dhaif, disebutkan banyak keutamaan bulan ramadhan, di antaranya:
  1. Pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, syetan dibelenggu
  2. Siapa yang melaksanakan amal fardhu di bulan ramadhan = 700 amal fardhu di bulan lain
  3. ketika beramal sunnah = pahala fardhu di bulan lain. Ingat, bahwa sebanyak apapun kita beramal sunnah, pahala nya tak akan mampu menyamai 1 kali amalan fardhu kita. Tetapi, ketika di Ramadhan, hal itu terhitung sama. Betapa luar biasa bulan ini.
  4. ramadhan itu awalnya rahmat, pertengahannya adalah maghfirah, akhirnya adalah pelepasan dari api neraka
  5. barang siapa yang memberi ifthar pada orang berbuka maka ia akan mendapat pahala puasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang puasa tersebut

Tips/nasehat dari ustadz:
  1. Memperbanyak amalan ruhi, misalnya ikhlas. Banyak mengikhlaskan diri, istighfar, dsb. Tidak perlu modal banyak, hanya perlu melatih hati kita. Misal:sabar saat ada orang yang menyakiti kita.
  2. Memperbanyak belajar, karena belajar adalah aml fikri. Lebih banyak dari sedekah.
  3. Ketika belajar, mulai dan akhiri dengan baca al qur’an. Semoga Allah menjadikan amalan ini amal yang baik dan dimudahkan. Pernah kan, belajar lama, tapi yang nempel sedikit, dan sebaliknya. Siapa yang membuat seperti itu? ALLAH Swt. Maka awali/akhiri dengan al qur’an.
  4. Awali belajar itu dengan shalat hajat 2 rakaat, dan ditutup dengan 2 rakaat shalat. Ingat Imam Bukhari? Beliau paling diingat. Apa rahasianya? Setiap kali mau menulis hadits, beliau shalat 2 rakaat terlebih dulu. Sehingga Allah menjaga amalnya sampai sekarang. Kita, sekarang, duduk di sini, mungkin 3-4 tahun ke depan tidak dikenal lagi oleh orang. Menjadi seolah tidak pernah ada. Bukhari sudah sekian abad lalu masih ada. Maka dekatkan diri kita pada Allah agar Allah menjaga amal kita.
  5. Adakanlah buka puasa, meskipun sederhana. Gimana uangnya??? Allah tidak materialis, maka niat yang utama. Dalam kisah. Umar menyedekahkan setengah hartanya, ”Insya Allah saya akan mengalahkan Abu Bakar yang saya selalu kalah dalam beribadah!”. tapi ternyata, Abu Bakar, dalam perang tabuk mendatangi rasul dengan semua hartanya. Tapi hal yang menarik bukan pembahasan mengenai setengah atau seluruh hartanya itu, tapi adalah kisah Utsman yang  menyedekahkan 800 ekor unta dan tunggangan/isinya (@ekor unta kurang lebih Rp.47juta,..100ekor unta 4,7Mx8=37,6M). Lihatlah, dalam kisah Umar dan Abu bakar tidak dicatat berapa nilai dari setengah atau seluruh hartanya, berbeda dengan utsman yang dikisahkan nilai sedekahnya. Apa artinya? Bahwa Yang penting bukan jumlah, karena bisa jadi, harta abu bakar tidak sebanyak setengah nya harta umar. Yang penting keikhlasannya. Jangan kalah dengan ibuk-ibuk di dapur! Yang beliau inginkan adalah orang merasakan masakannya, meskipun sedikit. Maka di akhir ramadhan, mereka membuat bingkisan-bingkisan untuk diberikan kepada masyarakat. Keren kan? Ibuk-ibuk itu memberikan sarana untuk berbuka, misalnya bingkisan gula, garam, yang bisa digunakan berbuka 10 sampai 100 orang. Tapi sebaliknya, kalau bapak-bapak itu biasanya hanya memberi buka 1-2 orang, yang berarti adalah pahala 1-2 orang saja.

Jika menyediakan sarana, maka kita akan mendapat kebaikan itu. ”Barang siapa menunjukkan kebaikan, maka akan mendapat kebaikannya seperti orang tersebut”

Setelah belajar optimal yang kita rasa adalah KEPUASAN. Tapi jika tidak optimal dalam belajar, kita menyesal. Hasil yang kita dapat tidak akan kita syukuri. Dan ketika kita puas dengan hasil belajar optimal kita tadi, lalu bersyukur, maka kesyukuran tadi lebih besar pahalanya. Ketika kita sudah optimal tapi belum berhasil, maka kita akan bersabar. Pahala sabar tidak ada habisnya! Itu janji Allah.

Sebuah  ungkapan tentang keutamaan belajar dan ilmu!
”Pelajarilah ilmu pengetahuan karena mempelajarinya adalah ketaqwaan. Mencarinya adalah ibadah, dan mengulang-ulangnya adalah pujian atau tasbih kepada Allah. Sedangan kita upaya mencari ilmu tersebut adalah jihad, dan mengajarkan kepada yang tidak tahu dalah sedekah. Dan aplikasi terhadap yang membutuhhkan merupakan pendekatan diri pada Allah.
Ilmu adalah parameter halal dan haram. Ia adalah menara penunjuk jalan ke surga. Ia adalah teman kesendirian, dia penunjuk jalan saat suka duka. Ilmu senjata untuk musuh. Dengan ilmu allah mengangkat banyak orang menjadi pemmpin. Dengan ilmu akan membawa keadilan untuk jejak mereka. Dengan ilmu akan menjadikan orang berilmu teladan, sehingga pendapat mereka menjari rujukan. Malaikat mencintai mereka, senantiasa mengepakkan sayap untuk mereka. Semua yang basah dan kering akan memintakan ampun kepada mereka. Ikan hiu dan ikan di laut akan memohonan ampun kepada Allah. Binatang buas dan jin juga turut memohonkan ampun.
Karena ilmu adalah kehidupan hati, lampu untuk ketidakadilan. Sungguh pahala bertafakur adalah sama dengan pahala puasa. Pahala mendapatkannya adalah sama dengan pahala qiyamul lail. Ilmu membuat tersambungnya silaturahim. Ia adalah Imam, pemandu amal. Amal adalah pengikut ilmu. Orang bahagia akan mendapat ilham dari ilmunya. ”

Belajar di ramadhan adalah termasuk ibadah di ramadhan itu sendiri. Bahkan, capaian umat islam adalah pada bulan ramadhan. Perang badar dimenangkan, dan kemenangan yang lain pula. Bahkan, konon, 17 agustus juga jatuh di bulan ramadhan.

Inilah, kita tunjukkan buktikan kemenangan kita dengan ramadhan ini dengan kelulusan dan nilai yang baik. Maka orang akan mengatakan, ”Jadilah orang seperti si fulan, dia memang orang yang baik”. ”Jangan menjadi orang yang paling merugi, yaitu orang yang merasa berbuat baik tapi sebenarnya bukan berbuat kebaikan.”

Amal kita akan menjadikan pengikut ilmu, tanpa kita harus berbicara pada mereka. Karena terkadang berbicara itu menjadikan riak di hati, ”Kalau tidak ada saya,..dsb”.

Tempuhlah jalan pembelajar yang selalu menuntut ilmu, karena sesungguhnya itu adalah jalan menuju surga. Semua usaha, amal baik yang menjadikan seorang berbuka puasa, adalah pahala bagi kita, yang ikhlas

Seorang itu ada namanya futur-lemah. Setiap sesuatu ada puncaknya, dan setiap puncak itu pasti turun. Barang siapa yang lemasnya masih dalam  bingkai sunnah, maka sebenarnya ia masih dapat petunjuk. Jadi, kalau futur, jangan sampai melanggar yang fardhu.jika lemas menjadikan yang wajib gagal, maka berdosa, begitupun saat belajar. Jika tidak semangat belajar menjadikan kita gagal, maka kita itu dosa.

Naik motor? Nikmatnya seperti apa? Seninya adalah ketika digas dengan nada, ada kalanya kencang, ada kalanya lentur, sehingga mudah kita kendalikan. Maka, ketika semangat, jangan dihabiskan. Ketika turun, naikkan lagi. Akan terus semangat, dan tidak ada ceritanya bosan.

Yang menarik:Ujian yang ada itu saat kita ingin membaca yang lain, selain yang utama, itu adalah syetan.
Banyak SMS SMS yang nyasar, mikir hal-hal yang lain, ISENG. Maka buatlah suasana dengan kawan-kawan kita untuk saling mengingatkan,...

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)