curhatibu.com

Berikanku cinta yang Kau titipkan, bukan yang pernah kutanam,...

""Tuhanku... Berikanku cinta yang Kau titipkan... Bukan cinta yang pernah kutanam"


Aku suka status facebook sahabatku di atas. Entahlah. Apa mungkin hal itu cocok dengan apa yang sedang aku rasakan sekarang? Atau karena memang benar adanya dengan nurani, yang selalu membenarkan setiap kebaikan yang dilakukan, dan pasti gundah dengan kesalahan atau kebatilan diri? Hehe,,ini bukan hal yang ingin ku bahas. Hanya ingin membahas status di atas itu. 

Semestinya, aku lebih berhati-hati dengan hati. Ini terkait dengan cinta. Antara cinta yang Allah titipkan, atau cinta yang pernah aku tanamkan. Ketika cinta yang tumbuh adalah yang Allah titipkan, maka ia akan tumbuh pada saat yang tepat. ia tumbuh bersama pahala yang berdatangan karena setiap perilaku atasnya adalah perintahNya. Ia akan menumbuhkan tunas-tunas baru berkualitas, karena keberkahan perjalanan menumbuhkan cinta itu. Ia akan senantiasa kekal, karena ia nya diserahkan pada sang Penjaga yang tak pernah Tidur.. Dan cinta itu akan berakhir di surgaNya, dengan izin dan ridhaNya...

Lalu bagaimana dengan cinta yang sebaliknya? cinta yang aku tanam? Pasti aku menanamnya pada saat yang tidak tepat, pada saat aku belum siap menanggung setiap konsekuensi atasnya. Ia nya pun tertanam pada orang yang tidak tepat. Belum tentu ia terpilihkan untukku. Atau kalaupun ia terpilihkan untuk ku, keberkahan pertumbuhannya akan terhambat, terganggu, atau bahkan rusak. Jika bukan ia yang tertanam, akan merusak cinta yang faktanya ku dapati. Bulatan cintaku akan tergores, atau retak di tepi. Pun jika itu tak terjadi, aku tak bisa menjamin, akan mampu merawat hatiku pada seorang yang kudapati, kala aku bertatap kembali dengan cinta yang pernah aku tumbuhkan. 

Ya Allah... Berikanku cinta yang Kau titipkan, bukan cinta yang pernah ku tanam. 
Bisa saja kemudian Kau berikanku cinta yang ku tanam, yang pastinya ku inginkan dan harapkan . Tapi aku tahu, itu tak akan seindah jika Kau beri aku cinta yang Kau titipkan. Maka, bersihkan hati ini atas cinta-cinta yang telah, atau sedang aku tanam pada seorang atau dua orang di sana. Sucikanlah hati ini... Jagalah hati ini... Agar ia (hati) senantiasa siap menerima kedatangan cinta yang Kau titipkan, kapanpun itu. Meski harus menanti tiba masa nya, atau justru terkaget atas hadirnya tiba-tiba. Ya, agar ia (hati) siap menempuh kehidupan bersama (hati) pemilik cinta yang Kau titipkan. Agar ia nya siap meraih hikmah dari setiap suka duka yang pastinya aku akan jalani bersama cintanya. Dan nantinya aku merengkuh cintaMu bersamanya, cinta yang Kau titipkan untuk ku...

Fajar, 26 Desember 2011

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)