curhatibu.com

Ini tentang Keluarga

Keluarga.. 
Keluarga kecil? Keluarga berencana? Keluarga besar?

Inilah keluarga kecilku, bapak, ibuk, mbak, dan saya... Benar2 keluarga berencana (dalam versi BKKBN...maklum, bapak pegawai BKKBN sejak tahun '85)

Keluarga besarku? Banyak... Sekeliling rumah, hampir semuanya keluargaku. Ada rumah Mbah, budhe, bulik, sepupu, keponakan, cucu...hhe... Belum lagi karena mbak nita suda menikah bertambah lagi keluarga di Blora (Menden). Masih ada pula yang tersebar, di Ngawen, Pada'an, Rembang, Semarang, Tegal, Bogor, Tangerang, Jakarta, sampai Kalimantan. Sepertinya (selama ini) tak perlu kuatir tatkala harus pergi ke tempat2 tersebut, selalu ada yang jemput, kasih tempat menginap, akomodasi, transportasi, dan sebagainya. 

Keluargaku sendiri? Hehe...Belum, saya belum berkeluarga... Nanti lah kalau sudah, akan saya kisahkan... Semoga di waktu yang tepat nanti, dengan orang-orang yang tepat pula...:p

Kenapa membicarakan keluarga ya? Hehe... Akhir-akhir ini, saya merasakan benar, betapa keluarga itu memberikan arti besar bagi kehidupan kita. Mereka begitu membantu dan memudahkan setiap urusan. ah, agak menyesal karena pernah berpikir mereka tidak penting. >.<

Saya sudah pernah cerita kan, kalau ibuk sakit. Ya, sampai masuk rumah sakit di Bogor, waktu wisudaku dulu. siapa yang repot? Keluarga yang di bogor dan jakarta. Mereka yang rela bolak balik rumah rumah sakit, yang jaraknya tidak sebentar (jaraknya relatif, waktunya yang lama, tahu kan MACET!). Mereka yang rela malam-malam datang untuk mengantar makanan & menengok kondisi, sampai tidur di mobil, rumah sakit, manalah itu. Yang penting bisa menemani. Pun saat mau pulang ke Blora karena ibuk merasa baikan,,hmm lebih tepatnya merasa sudah tidak betah di rumah sakit, pakdhe rela meluangkan waktu liburnya untuk mengantar kami ke Blora.. 14 jam! nggak nanggung-nanggung kan! padahal seninnya sudah harus kerja. 

Belum lagi ketika di rumah. Semua saudara datang membantu. Ada yang bantu masak. Apalagi hari-hari itu menjelang keberangkatan bapak ibu ke tanah suci. Tamu banyak berdatangan, baik yang menengok, maupun yang silaturahim sebelum keberangkatan bapak ibu. Makanya, kami menyiapkan makanan (baik snack, sampai makanan besar) untuk menyambut kedatangan mereka. Dari ponakan, cucu, mbah, budhe, bulik, sampai tetangga-tetangga yang memang tidak ada hubungan darah pun, ikut membantu apa yang bisa dibantu. Masak, bersih-bersih, angkat-angkat makanan, menata hidangan, menyuguhkan, mengingatkan ibuk makan, nyuapin ibu, ngupasin buah, mijitin ibuk, dan sebagainya. Para tamu tak ketinggalan, mereka datang dengan buah tangan yang macam-macam, ada gula, beras, minyak, buah, snack, dsb... Wah, berasa kami kulakan buat dijual. Hingga tiba pemberangkatan, kalian tahu, betapa rumah dan jalan2 penuh sesak mengantarkan bapak ibu berangkat haji. 




Sepulang haji, sama juga! Waktu itu, saya masih harus ujian di Jakarta, tak bisa pula tepat kedatangan mereka ke indonesia. Tapi menurut cerita, sesampai Ibuk dan bapak di blora, yang dituju bukanlah rumah kami, melainkan rumah sakit a.k.a Unit Gawat Darurat RSUD Blora. Harus dirawat. Kamar pasien penuh dengan keluarga dan tetangga yang menjenguk. Namun, karena satu lain hal, keluarga memutuskan untuk memindahkan ibuk ke RS. Tlogorejo Semarang, untuk mendapat penanganan lebih.

Di semarang, tak kalah lagi! Keluarga semarang datang. Budhe dan bulik juga datang, menginap berhari-hari di sana untuk merawat ibuk. Mereka mungkin hanya tidur satu jam dua jam, karena memenuhi keperluan ibuk tiap malamnya. Setiap ditawari untuk istirahat di rumah mbak, mereka menolak, tetap bertahan terus di rumah sakit. Kemudian, saat akhirnya kami memutuskan untu keluar dari Rumah Sakit, kami di tempat Mbak @Tlogosari. Nginap semalam di sana. Hingga akhirnya kami pulang Blora, dan memenuhi tawaran sahabat untuk periksa di Tuban, hingga saat ini.

Ketika di rumah, banyak orang berdatangan. Apalagi, mereka belum sempat silaturahim sepulang bapak ibu dari haji. semakin ramai. Sebagian besar mereka membawa buah, berkeranjang-keranjang. kali ini kita kulakan buah. hhe... Belum lagi, seminggu kemudian, dedek Khansa Aqiqah, pengajian di Rumah. 

Hehe... sepertinya, rumahku ini tak pernah sepi, terutama dari sekitar dua bulan lalu. Sedikit lengang ketika bapak ibuk ada di tanah suci. Ah, tapi itu juga ada khansa dan azzam, pasti ramai juga! hhe... Dan semuanya itu, siapa yang bantu? Keluarga kami... Keluarga kecil, keluarga berencana, keluarga baru, keluarga besar, dan keluarga masyarakat secara umum... Subhanallah wal hamdulillah... Semua kuasa Allah yang memudahkan. Saya kira, ini karena kebaikan-kebaikan kecil (ataupun besar) yang sering dilakukan bapak, ibuk dan mbak, hingga Allah melimpahkan rahmat yang luar biasa pada kami... 

Inilah keluargaku.. Semoga begitu juga dengan keluargamu,... Aku meyayangi mereka semua... Semoga begitu juga denganmu... Kembalilah pada keluargamu... *ingat penempatan. Hari ini (atau besok) pengumuman, semoga tidak membuatku jauh dengan keluarga-keluargaku...^_^

Fajar, 27 desember 2011


Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)