curhatibu.com

Tangisku terdiam

Malam selalu menjadi saat-saat kesakitan. Waktu yang penuh perjuangannya. Ia harus menahan kesakitan yang teramat sangat. Tak lagi aku bisa membayangkan seperti apa sakitnya. Bahkan, genggaman tangannya pada tanganku akibat menahan sakit, begitu terasa sakit olehku. 

Aku tak paham dengan ilmu kedokteran, pun kesehatan. Aku (kami) hanya mencoba mematuhi apa yang diminta oleh dokter-dokter itu. Karena hanya itu yang kami bisa dalam ikhtiar-ikhtiar kami.

Sesungguhnya, aku tak tahan dengan teriakan, dengan rintihan, dengan tangisan. Aku tak tahan mendengarnya menahan kesakitan itu... Aku tak sanggup berlama-lama... Mungkin air mata ini tak menetes, tak jatuh saat itu. Tapi, hati ini menangis... 

Hati ini sakit. Sakit atas kesakitan yang dirasakannya...

"Ya Allah, Engkau Maha Mendengar... Dia sedang kesakitan, ya Allah... Bantu ia... Sabarkan ia... Kuatkan ia... Ringankan sakitnya... Sembuhkan penyakitnya... Ampuni segala dosanya...."

Dan aku merindukannya kembali... Kembali dengan wajah cerianya, senyum cerahnya, dan sapaan ramahnya...

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)