curhatibu.com

bukan "Sekolah Strategi Indonesia dan ... "


Awalnya agak segan mengepost note ini. Kenapa? karena lagi asik2nya ngepost note tentang "Sekolah Strategi Indonesia dan ....".

tapi gapapa, menurut saya ini tulisan ini sewarna dengan tujuan SSI :)
Semoga bermanfaat buat temen2 yang nunggu notes SSI

ini Cuplikan buku "How to Win Friends & Influence People- Dale Carnegie"

"
Saya pernah merasakan senangnya bersantap malam dengan Nona Ida Tarbell, ketua penulis biografi Amerika. Ketika saya menyampaikan kepadanya bahwa saya sedang menulis buku ini, kami mulai membahas subjek yang amat penting, yaitu tentang berhubungan baik dengan manusia, dan dia katakan kepada saya bahwa dia sedang menulis biografi tentang Owen D. Young, untuk itu dia mewawancarai seorang pria yang sudah duduk selama tiga tahun dalam kantor yang sama dengan Young.

Lelaki ini menyatakan bahwa selama waktu itu dia tidak pernah mendengar Owen D. Young memberi perintah langsung kepada siapa pun. Dia selalu memberi saran-saran, bukan perintah. Owen D. Young tidak pernah berkata, misalnya, “Kerjakan ini atau kerjakan itu,” atau
“Jangan kerjakan ini atau jangan kerjakan itu.” Melainkan dia akan berkata,
“Anda mungkin akan mempertimbangkan cara ini, “ atau
“apakah menurut Anda cara ini bisa berhasil?”

Sering sekali dia akan mengatakan, setelah dia sudah mendiktekan sebuah surat,
“Bagaimana menurut Anda mengenai ini?” Ketika memeriksa sebuah surat dari salah seorang asistennya, dia akan berkata,
“Mungkin apabila kita mengungkapkannya dengan cara ini, akan kelihatan lebih baik.”

Dia selalu memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengerjakan sendiri segala sesuatunya; dia membiarkan mereka melakukan pekerjaannya, membiarkan mereka belajar dari kesalahan mereka.

    Teknik seperti ini membuat orang mudah memperbaiki kesalahannya. Teknik seperti itu mampu menyelamatkan rasa bangga seseorang dan memberinya perasaan penting. Cara itu mendorong semangat kerja sama, bukannya penentangan.



    Dengan cara mengajukan pertanyaan bukan hanya membuat sebuah perintah kedengaran lebih menyenangkan; cara itu seringkali mendorong kreativitas orang-orang yang Anda tanya. Orang akan lebih suka menerima perintah kalau mereka ikut ambil bagian dalam membuat keputusan yang menyebabkan perintah itu dikeluarkan.

    Tatkala Ian Macdonald dari Johannseburg, Afrika Selatan, sebagai manajer umum pada sebuah pabrik kecil yang mengkhususkan dalam suku cadang mesin presisi mendapat kesempatan menerima pesanan sangat besar, dia yakin bahwa dia tidak akan mampu menepati tanggal pengiriman yang dijanjikan. Pekerjaan sudah dijadwalkan dalam bengkel tersebut, dan waktu penyelesaian yang cukup singkat untuk pesanan ini membuatnya tidak mungkin bisa menerima pesanan tersebut.

    Dia tidak mendorong anak buahnya agar mempercepat pekerjaan mereka dan terburu-buru mengerjakan pesanan itu, tetapi dia memanggil mereka semua berkumpul, menjelaskan situasinya, dan menyampaikan kepada mereka betapa besar arti pekerjaan ini untuk perusahaan dan untuk mereka, kalau mereka mampu menyelesaikan pesanan itu tepat waktu. Kemudian dia mulai mengajukan pertanyaan:

    “Menurut kalian, adakah sesuatu yang bisa kita lakukan untuk menangani pesanan ini?”
    “Adakah seseorang yang bisa memikirkan cara-cara tertentu untuk memprosesnya di bengkel, yang akan memungkinkan kita mengambil pesanan itu?”
    “Adakah jalan lain untuk menyesuaikan jam-jam kerja kita atau penugasan personil, yang kira-kira akan menolong?”

    Ternyata para pegawai itu memberi banyak ide dan mendesak dia menerima pesanan itu. Mereka mendekati tugas ini dengan satu sikap “Kita bisa mengerjakannya”, dan pesanan itupun diterima, diproduksi, dan dikirimkan tepat pada waktunya.
    Seorang pemimpin yang efektif akan menggunakan….
_pertanyaan, bukan perintah langsung_
"

(diambil dari resume panitia)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)