curhatibu.com

Sederhana dalam Ketaatan

Hendaklah bersikap 'pertengahan' dalam melakukan ibadah - tidak terlalu menghabiskan waktu ibadah, dan juga tidak (terlalu) bersantai. Sikap ini memberi kesempatan melakukan istirahat, dan menghindarkan kejenuhan ibadah. Jika seorang terus menerus ibadah, akan terputus di pertengahan jalan, sebelum ia mencapai maksud/tujuan ibadahnya. Begitu pula, dengan orang yang malas ibadah, tak akan pernah sampai pada tujuan ibadahnya. Maka sebaik-baiknya sikap adalah yang mampu menyampaikan maksud kita.

Ibnu Taimiyah berkata, Islam itu pertengahan antara sikap ghulluw (berlebihan) dan malas. 
Q.S Thaha 1-2, "Tidaklah kami menurunkan Al Qur'an kepada kamu agar kamu binasa." - melainkan Allah menurunkan Al Qur'an untuk mengangkat kesulitan dan melepaskan belenggu dari umat. Maka Qur'an menjadi obat bagi hati, dan cahaya bagi bashirah manusia. Jika mengikuti petunjuk, akan selamat dunia akhirat. Jika berpaling, ia termasuk orang yang binasa.

Q.S Al baqarah 185, "Allah menginginkan kemudahan bagi kalian, dan tidak menginginkan kesulitan bagi kalian". Ayat ini merupakan penguat bagi hambaNya, bahwa Allah menginginkan kemudahan, dan tidak ingin kesulitan. Allah telah mengangkat bermacam kesulitan, dan tidak membebankan kewajiban kecuali yang mampu mereka lakukan, dan Allah tidak menghisab mereka kecuali yang telah mereka lakukan.

Muqaddimah - Hadits 142 Riyadhush Shalihin

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)