curhatibu.com

I Love 'Direktorat Jenderal Anggaran'

"Saya, dan jajaran pimpinan yang ada di hadapan kalian ini, sangat mencintai organisasi ini, Direktorat Jenderal Anggaran!"

Kalimat yang mantap, diucapkan oleh seorang Dirjen Anggaran, Bapak Herry Purnomo, di hadapan kami, 18 pejuang baru Direktoran Jenderal Anggaran (DJA). Kalimat yang tulus dari hati, membuat suasana ruang rapat gedung Sutikno Slamet itu semakin khusyu'.

"Bekerjalah dengan ikhlas, di manapun dan apapun yang diberikan untukmu!"

"Saya lulus STAN tahun '75, penempatan awal di Bengkulu. Di awal dulu, saya sempat merasa iri sama teman saya. Bagaimana tidak, di awal, saya tidak diberi kerjaan terkait akuntansi yang telah saya pelajari. Tidak! Tapi saya disuruh untuk membuat amlop! Zaman dulu, amplop mahal, jadi kita pakai kertas arsip yang sudah tidak terpakai. Sedang teman saya, bertugas menulis cek."

"Apa kemudian saya mutung? Atau lalu tidak mengerjakannya?!"... "Saya kerjakan!"

Tahun 1978, Pak Herry melanjutkan tugas belajar di tingkat 4 (DIV), tanpa tes. "Karena saya termasuk mempunyai nilai yang bagus saat itu!". Usai menjadi sarjana, beliau ditugaskan menjadi eselon 4, dan eselon 5 di beberapa part (maaf, kelewat nyatatnya). 

"Allah menegur saya karena besar kepala!"
Sempat Bapak mendapat tawaran beasiswa S2 ke Amerika. Beliau yakin akan diterima! Tapi, keyakinannya berlebihan, menurut beliau. Sehingga Allah menegur, dan beliau gagal mendapatkan beasiswa.

"Ikhlaslah, Allah yang paling tahu penempatan terbaik kita...!
Kemudian, beliau ditempatkan di Pamekasan. Menjadi kepala kantor di sana. Lalu sebagai Kasubdit di Pusat, kemudian Kakanwil di Jambi. Oh ya, menjelang akhir 80-an, beliau akhirnya bisa kuliah di Inggris. Kalian tahu, apa yang Bapak Herry lakukan di kantor-kantornya itu? Banyak. Kemudian, beliau ditawari kuliah, dengan catatan harus melepas jabatan. Tapi, setelah sembari kuliah beliau mempersiapkan diri mencopot jabatan, tidak juga turun keputusan itu, akhirnya bisa kembali mengelola kantornya. Lalu, suatu saat, beliau dipanggil untuk menjadi dirjen perbendaharaan (yang menyelamatkannya dari instansi yang banyak masalah di akhirnya) . Hingga akhirnya beliau dipilih sebagai dirjen anggaran. Saya, banyak mendapat posisi yang awalnya, saya nol besar!"

"Change Manager!"
Beliau yang kala itu menjadi kepala kantor, mengubah sistem kerja karyawan. Bahkan, saat beliau harus mendapatkan kantor baru, bersama karyawannya menyikat lantai yang sangat kotor! Beliau menyusun rancangan organisasi, dan seterusnya. Banyak ide baru dari beliau. 

"Pendekatan SDM itu penting"
"Ketika saya menjadi dirjen perbendaharaan, saya harus putar ke seluruh pelosok, agar saya tahu kondisi riil dilapangan! Jika saya belum berhasil melakukannya, berarti saya gagal sebagai dirjen. Saya pun harus mendampingi pegawai saya berputar ke kawasan perkapalan, untuk memberikan transfer informasi dan ilmu padanya, yang tidak berada pada spesifikasi jurusan kuliahnya!"

"Bekerjalah, maka Allah akan melihat!"
"Saya sebenarnya tidak menginginkan posisi ini, bahkan tidak pernah kepikir ada di sini! Tapi, dari awal, saya selalu mengupayakan kerja dan kerja! Kerja dengan ikhlas, lakukan yang terbaik! Itu saja..Dan tidak perlu khawatir, Allah maha Adil. Seorang yang kompeten, pasti oleh Allah, melalui pimpinannya akan melihat, kemudian menaruhnya pada posisi yang layak untuknya!"

"Masuklah dengan niat yang baik!"
"Masa jahiliyah sudah usai! Jangan perna berpikir untuk kaya dengan masuk direktorat jenderal anggaran! Hilangkan niat mencari uang di sini!

"Lakukan perbaikan!"
"Jangan puas dengan apa yang ada! Saya, saat ini bisa mengendalikan instansi ini, meskipun sedang bearda di luar negeri. Karena apa? Tidak lain karena ahli IT tidak berhenti pada produk komputer saja, melainkan sampai bisa dibawa ke mana-mana, melalui Blackberry, pengiriman email lewat hp, dsb. Maka, direktorat jenderal anggaran menginginkan terus-menerus demikian. Saya katakan bahwa saya belum puas dengan apa yang ada di DJA saat ini! Dan saya akan terus memperbaiki! Kalian, menjadi agent-agent perubahan itu!"

Dan akhirnya, 
"Tumbuhkanlah rasa cinta pada organisasi ini. Yaitu dengan bekerja penuh keikhlasan, menerima setiap tugas. Masuklah dengan niat yang baik, dan lakukan perbaikan di dalamnya, dengan terus menerus belajar dan belajar!"

Itulah sekiranya, pesan dan motivasi dari Pak Dirjen. Beberapa hal yang diinginkan beliau kepada kami, bahwa jagalah etika, kuatkanlah feel egaliter, cepatlah beradaptasi, disiplin lah sebagaimana disiplinnya tentara (dengan menjaga egaliter!), perkaya kemampuan bahasa inggris dan IT, teruslah improve diri meskipun tidak diminta, jadilah quick learner, jaga keutuhan korps, dan belajarlah menganalisa, dengan dasar ilmu untuk pengambilan keputusan.

Itulah sesi hari ini. Dilanjutkan dengan sesi materi tentang sistem kehadiran dan peraturan disiplin pegawai. Tapi sepertinya tak perlu dijelaskan di sini. Yang pasti, hari ini menyenangkan! Dan saya mau mengatakan bahwa "I Love DJA!".

Oh ya, ada 1 yang belum tersampaikan di sini, "Direktorat Jenderal Anggaran itu Penting!".. next STOP!

4 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)