curhatibu.com

Renungan Awal Ramadhan


Renungan yang pertama, mari kita renungkan untuk apa Allah menciptakan kita. Jawabannya adalah di srat Adz Dzariyat 56, “Dan tidaklah diciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah untukKu”. Jelas, hikmah penciptaan kita adalah beribadah pada Allah. BEribadah dalam makna yang luas. Al Imam Nawawi mengatakan, “Ini adalah penjelasa yang sangat jelas bahwa mereka diciptakan supaya beribadah pada Allah”. 

Maka mereka harus berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi sebagaimana kita diciptakan. Dan supaya berpaling dari materi2 duniawi dengan zuhud (meninggalkan segala yang tiada faedahnya di akherat). Karena dunia adalah negeri yang akan habis, bukan tempat kekal. Usia kita paling tidak maksimal 60an tahun. Dunia bukan tempat untuk selamanya. Dunia hanya kendaraan saja, untuk menyampaikan kita ke akhirat. Kita akan pisah dengan dunia.

Definisi ibadah paling lengkap adalah “sebuah nama yang mencakup segala hal yang mendatangkan cinta dan ridho allah berupa ucapan dan perbuatan yang lahir dan batin”. Maka ibadah dikenal dengan 2 macam : mahdhah (murni ibadah) dan ghairu mahdhah (semula bukan ibadah, tapi ia diniatkan untuk mencari ridha Allah, mendatangkan cinta Allah).

Betapa banyak nikmat Allah pada kita. “Jika kamu berusaha menghitung nikmat Allah, kamu tidak bisa menghitungkan”. Nikmat yang paling besar adalah islam, iman, sunnah. Berapa banyak orang-orang yang tidak kenal kalimat syahadat, tidak kenal shalat, dsb. Allah telah memilih kita menjadi orang Islam. Allah memberikan kita hidayah dan taufiq, betapa banyak orang yang mengaku islam tapi melenceng dari ajaran Islam.

Renungan kedua : Mari kita renungkan Allah memberikan nikmat berupa umur panjang sehingga kita bisa sampai bulan yang mulia ini. Berapa banyak teman2 kita yang sudah mati, berada di dalam tanah. Allah masih memberikan sisa umur, sisa nafas. Ini adalah kesempatan membawa bekal. Sisa umur ini dibuat taat. Umur adalah modal. Waktu seorang muslim sangat berharga. Waktu kita mahal. Mari ingat teman-teman kita. Mari manfaatkan hidup kita sebelum datang kematian. Kita manfaatkan sehat sebelum sakit, lapang sebelum sempit, kaya sebelum miskin. Orang terbaik adalah orang yang umur panjang dan perbuatannya baik.

Renungan ketiga : Pentingnya ikhlas. Amal harus ikhlas, jika tidak percuma. Allah tidak akan menerima. Mari perbaiki niat kita. Kalau orang tidak ikhlas, ia lelah payah capek tapi tertolak amalnya. “Orang yang mengamalkan suatu amalan lalu dia menyekutukan Aku dengan yang lain, maka aku tinggalkan ia”. Allah hanya menerima amal yang 100% untukNya.

Sebuah hadits, yang membaca atau mendengar hadits ini bisa pingsan, dan menangis. Tiga kelompok yang dibakar di neraka oleh Allah, “Orang yang mengajarkan ilmu dan pandai membaca Al Qur’an; Orang yang dermawan; Berperang sampai syahid à ketiganya tidak murni niatnya, sehingga wajahnya ditelungkupkan dan diseret ke neraka. Mereka ingin dipuji didengar, atau amal akhirat digunakan untuk meraih dunia.

Ada sebuah kisah menarik tentang keikhlasan, seorang cicit Rasulullah, Ali Zaenal Abidin bin Al husein. Ia banyak sujud dan ibadah pada Allah. Beliau rajin bantu orang tapi tak ada yang tahu. Beliau baru diketahui kedermawanannya setelah meninggal dunia, saat dimandikan, ketahuan di punggung beliau terdapat kapal berwarna hitam. Sampai dikuburkan, dan setelah itu beberapa hari kemudian dari pinggiran madinah, para fakir dan miskin mengatakan, “Tidak ada yang mengirimi kami makanan lagi. Biasanya tiap malam selalu ada yang menaruh makanan di depan rumah kami”. Ternyata, beliau menghidupi kurang lebih 100 kepala keluarga.

Para salafusholeh setelah beramal selalu merenung, ‘hanya saja Allah menerima dari orang bertaqwa’. Maka selalu lah mawas diri, introspkesi diri.

Renungan keempat : Banyak berdzikir pada Allah Swt (Al Ahzab 41-42). Satu amalan yang bisa dijadikan pegangan, “Lisanmu selalu basah dengan dzikir pada Allah”.

Renungan kelima : Ramadhan merupakan bulan Al Qur’an. Karena itu, bacalah dan pelajari Al Qur’an. Terlalu banyak kebaikan dengan Al Qur’an, tidak akan ada ruginya. Maka, minimal khatam 1 kali. Bacalah dengan tartil, perenungan, tidak perlu cepat-cepat. Tidak akan sengsara orang yang menjadikan Al Qur’an sebagai pegangan hidup. Al Qur’an adalah kitab suci.

Renungan keenam : Ramadhan adalah kesempatan berdakwah. Dakwah merupakan tugas para Nabi dan Rasul, orang-orang yang berusaha memperbaiki. Ketika ramadhan, jiwa-jiwa terbuka menerima nasehat. “Sekiranya Allah memberi hidayah kepada seseorang melaluimu itu lebih baik daripada onta merah”. Berdakwah itu lebih bagus, dibanding hanya ibadah diri sendiri.

Renungan ketujuh : Hindari majelis yang sia-sia, tempat yang membuang waktu percuma dan tak ada faedahnya. Karena ini akan menjerumuskan kita pada murka Allah Swt. Isinya hanya ghibah, namimah, berbohong, dll. Sehingga seseorang terlibat dalam maksiat mulut, telinga, dan lain-lain. Mari memperbanyak amal sholeh. Modal kita adalah waktu, jangan disia-siakan. “Nikmat yang kebanyakan manusia meremehkannya, yaitu nikmat sehat dan nikmat kesempatan”.

Ada kisah bahwa dua orang yang berperang, lalu yang satu syahid, yang satu lagi meninggal 1 tahun kemudian. Thalhah bin Ubaidilah bermimpi tentang hal itu, bahwa yang meninggal 1 tahun kemudian keadaannya justru lebih baik. Kabar itu sampai pada Rasul, “Bukankah orang ini sempat menjalankan shaum ramadhan, selain itu dia dalam satu tahun dimanfaatkan untuk ibadah sebenarbenarnya pada Allah. Maka jangan heran jika derajatnya bisa mengalahkan yang mati syahid itu”

Renungan kedelapan : Mari kita jadikan ramadhan untuk memperbaiki diri kita dan orang-orang sekitar kita. At tahrim 6 , ”Hai orang beriman, selamatkan dirimu dan keluargamu dari api neraka”. Jadikan ramadhan sebagai waktu untuk memperbaiki hubungan kita dengan Allah, dengan rasul, degan orang tua, dengan masyarakat”

Jangan disia-siakan ramadhan ini, bisa jadi ini tahun terakhir hidup kita. Mari amal maksimal. Semoga Allah selalu menjadikan kita ingat akhirat, ingat sakharatul maut, kiamat besar.

-Disampaikan oleh Ust Abdullah Shaleh Hadrami-

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)