Izinkan-ku menyimpan kepingan memori itu sejenak saja. Menyimpannya di sebuah brankas, lalu menguncinya. Sejenak saja. Tolong jangan ingatkan. Bukan karena apa. Bukan karena aku tak ingin mengingatnya. Bukan. Sungguh. Hanya satu, karena ada ratusan celah yang tak kulengkapi dalam memori itu. Dan lalu, ia sudah tak bisa kuperbaiki. Maka, izinkan sejenak saja ku menyimpannya dulu. Untukku tak melihatnya dulu. Sejenak saja. Sejenak.
apakah itu?
ReplyDelete