curhatibu.com

Mencapai Barakahnya Pernikahan

[ini ada oleh-oleh dari bu Nurwati, Sabtu/20Oct2012]

Barakah itu ziyadatul khair, bertambah-tambahnya kebaikan. Maka, pernikahan yang barakah adalah pernikahan yang mewujud bertambahnya kebaikan dari kedua mempelai. Apakah berwujud bertambahnya kuantitas dan kualitas ibadah, maupun kemanfaatan keduanya pada sesama. 
Mewujud Barakah, bagaimana caranya?
  • Luruskan niat, beroleh ridha Allah semata untuk menyempurna separo dien. Nikah bukan untuk gengsi atau pamer status, melainkan untuk ibadah. Hingga apa yang di dalamnya adalah upaya mendekat ibadah pada Allahu Rabbi. 
  • Sikap saling terbuka dalam jiwa, sikap, dan tingkah laku. Hingga ia nya berujung pada tsiqah, saling percaya. 
  • Sikap toleran. Karena menikah bukan mencari pribadi yang sempurna, dan pasti tak akan pernah kita dapati seseorang yang sempurna. Maka menikah adalah menyadar bahwa ada lebih dan kurang dari pasangan kita. Sebagaimana diri ingin dipaham demikian, sudah semestinya kita berlaku yang sama. Selanjutnya, tugas kita bukan mendiam yang kurang dan menyombong yang lebih.Tugas kita menambah yang kurang, dan menyempurna yang berpotensi. Lalu tidak saling membuka aib, karena sungguh Allah telah menutupnya, dan menjadikan pasangan sebagai rekan pengobat sakit yang ada.
  • Memaafkan. Lagi, karena tak semua ingin kita dapati. Tak semua maksud kita mengerti. Sakit luka singgungan pastinya ada. Namun, memaaf adalah pengobat kesemuanya. Maafkanlah, baik ketika diminta, maupun tidak diminta. Bahkan, baiknya lagi, mintakanlah maaf pada Allah atas suatu kesalahan yang dilakukan pada kita. 
  • Komunikasi dan Musyawarah. Bahkan Nabi Ibrahim yang sudah jelas atas perintah Allah menyembelih Isma'il tetap bermusyawarah pada si anak tentang perintah Allah ini. Maka, tak pantaslah kita merasa benar sendiri, hingga meninggalkan syariat syura yang agung.
  • Sabar dan Syukur. Alangkah indah hidup seorang mukmin. Jika ditimpa musibah, ia sabar. Jika beroleh nikmat, ia syukur. Karena semua hal dari-Nya adalah yang terbaik, meski rasanya sakit atau pedih. Pernikahan adalah fakultas kesabaran dalam universitas kehidupan.
  • Semangat memberi kebaikan, bukan menuntut kebaikan. Sehingga, dua kebaikan yang saling diberi berhimpun mewujud quantum kebaikan yang akan memberi sebesar-besar manfaat bagi umat.
  • Sikap baik adalah cermin bagusnya ruhiyah. Maka, mendekatlah selalu pada Allah, jangan dilupakan. Karena Dia yang memiliki hati, hingga membaguskan ruhiyah kita yang akan tercermin pada akhlaq dan perilaku dalam kehidupan berumah tangga.
  • Rawatlah cinta kasih ibarat tanaman. Jangan dibiarkan, bisa-bisa mati. Sirami dengan pupuk dan air secukupnya. Hingga ia tetap subur tumbuhnya.
  • Kuatkan hubungan dengan Allah, maiyyatullah dan muraqabatullah. Hingga apapun yang terjadi adalah dalam kedekatan hati kita pada Allah azza wa jalla.

Demikian :)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)