curhatibu.com

Sebab Mengumbar Pandangan?


Setelah episode sebelumnya, kita membahas hukum memandang, kali ini, kita akan membahas sebab-sebab seseorang mengumbar pandanganya. Setuju???

Ada beberapa hal yang menjadikan seseorang sangat sulit menjaga pandangannya. Apa sajakah itu? Singkat saja akan saya jabarkan. Okeeey!
  • Mengikuti hawa nafsu syetan. Tau sendiri kan, pandangan itu panah syetan. Dari pandangan, bisa muncul syahwat, lalu terjadilah zina. Orang tidak bisa menjaga pandangan karena ia mau dikalahkan oleh syetan yang selalu membisikkan niatan buruk. Kemudian ia akan melanjutkan kepada 'bayangan-bayangan' lebih lanjut, dan bisa jatuhlah pada zina.
  • Tidak paham akibat mengumbar pandangan. Udah tau kan, apa saja akibatnya? Mematikan hati; melupakan ilmu; Menurunkan bala; Membatalkan ketaatan; Melalaikan Allah dan akhirat. Orang yang tidak mengetahui akibat mengumbar pandangan, dan tidak didasari dengan iman taqwa dalam hati, pasti tidak akan tahan untuk menjaga pandangannya.
  • Mengandalkan maaf dan kasih sayang Allah; Melupakan adzab Allah. Biasanya terlalu menyepelekan. Berkata, "Ah, ntar kan gampang, tinggal istighfar"
  • Banyak membaca dan menonton hal-hal berbau pornografi. Hal ini membuat seseorang tidak tahan untuk menyaksikan secara langsung. Ia sudah terbiasa menikmati gambar dan tontonan itu, sehingga tak akan melewatkan begitu saja ketika ada objek nyata yang bagus untuk dilihat. Akan terus ada keinginan untuk mengumbar pandangan, 'cuci mata'. 
  • Tidak segera menikah. Nah, inilah mengapa salah satu faedah menikah adalah menjaga pandangan. Hal ini karena, seorang yang sudah menikah sudah punya lampias-an sendiri dalam soal menyoal pandangan. Ini tentunya lebih aman bagi yang bersangkutan. Lebih aman juga bagi orang lain, yang ketika melihat seorang yang sudah menikah, ia akan lebih aman untuk tidak memandangnya karena statusnya. Itulah mengapa. Maka, orang yang tidak segera menikah akan kesulitan mendapat pengaman dari pandangannya
  • Banyak bergaul dengan lawan jenis. Apalagi jika sehari-harinya bekerja di tempat yang didominasi oleh lawan jenis. Seolah, mau tidak mau, yang dilihat adalah mereka, si lawan jenis. Hal ini bisa jadi membuat rasa biasa untuk memandang. Apalagi jika ada orang-orang yang mereka merasakan kenikmatan atasnya. 
  • Adanya kelezatan sesaat. Ada rasa lezat/nikmat yang bisa dipastikan ada. Dan itu sesaat, namun membuat 'ketagihan', karena memang nikmat. (hhe..ini kata al ustadz a.k.a kaum adam sih)
  • Banyak wanita membuka aurat di depan umum. Nah, yang ini, harap untuk kaum wanita, jangan memberi kesempatan para lelaki berbuat dosa karenamu, maka tutuplah aurat.. :)
Nah, sekarang, yang menjadi sebab menjaga pandangan! Kebalikannya nih ya. Biar pada bisa jaga pandangan. Apa saja?
  • Adanya ketakutan dan ketaqwaan pada Allah. Maka mereka tahu bahwa perintah untuk lelaki adalah menundukkan pandangan, dan bagi wanita adalah menutup aurat. 
  • Hilangnya semua sebab mengumbar aurat, misalnya para wanita rapi menutup auratnya
  • Meningkatkan rasa syukur atas mata, yang menjadi karunia tak ternilai bagi manusia. Hingga, dalam sebuah hadits disebutkan, nikmat mata sebanding dengan pahala 500 orang beribadah tanpa bermaksiat. Maka orang yang bersyukur akan memanfaatkan mata untuk melihat hal-hal yang baik saja. 
  • Berpuasa. Ingat kan, jika sudah mampu, menikahlah. Jika tidak mampu, berpuasalah. Mengapa? Karena puasa dapat mennghentikan aliran syahwat yang timbul pada saat tertentu. Syahwat yang dimaksud adalah pandangan. 
  • Mengingat keburukan lawan jenisnya. Jika suatu saat melihat lawan jenis, lalu timbul syahwat, segeralah mengingat posisi/keadaan terburuk dari ybs. Misal : ketika sedang (maaf) buang air besar, dsb. 
  • Menikahlah. Ia mengamankan syahwat. Ada istri yang bisa didatangi untuk menyalurkan syahwatnya, dan ini adalah kehalalan, bahkan menjadi sedekah seorang suami. 
  • Selalu memohon kepada Allah agar dijaga. Ya, sekuat apapun iman dan taqwa, tetaplah Allah yang menggenggam hati kita. Maka memohon pada Allah adalah jalan beroleh kekuatan untuk terjaganya diri dari pandangan yang haram.
  • Bergaul dengan orang shaleh. Baik atau buruknya seseorang dapat dilihat dari siapa temannya. Karena teman memberikan pengaruh yang teramat besar bagi seseorang. Maka, alangkah bijaknya jika kita bergaul dengan orang shaleh yang senantiasa menjaga pandangan. Lebih menjaga, dan saling mengingatkan.
  • Menimbulkan rasa khawatir su'ul khatimah. Jangan-jangan sewaktu menikmati pandangan terhadap seseorang, malaikat datang mencabut nyawanya. 
Demikian tadi, sebab-sebab yang saya urai secara singkat. Materi ini saya dapatkan dari kajian anggaran tiap rabu pagi oleh al ustadz. Semoga bermanfaat. :)

Wallahu alam



 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)