curhatibu.com

Positive Thinking dan Positive Feeling

Karena yang penting adalah positive feeling, bukan sekedar positive thinking

Suatu ketika kita terjebak macet di dalam perjalanan pulang dari kantor, "Ah, mungkin di depan sana sedang ada kecelakaan, sebentar lagi juga lancar". Bisa jadi, itu [hanya] positive thinking. Kenapa 'hanya'? Coba periksalah dulu hati. Apakah ia nggrundel atau ia hatinya lega, dan ridha dengan kodisi tersebut? Nah, ini bedanya dengan positive feeling. 

Positive feeling bisa jadi sama dengan istilah khusnudhan. Ya, menyadarnya hati bahwa segala yang terjadi adalah ketentuan Allah yang baik. Nah, kalau sudah menyadar hal itu, maka pasti, hati akan ridha dengan apa yang terjadi. Macet-pun menjadi satu sarana ia mendekatkan diri pada Tuhannya. Macet-pun menjadi kesempatan ia membaca buku lebih banyak. Macet-pun, menjadi peluang ia menghafalkan satu demi satu ayat Qur'an. 
Seorang yang positive thinking,  bisa jadi ia memang berpikir baik atas sesuatu yang buruk menimpanya. Tapi sayangnya, hati belum tentu ridha dengan apa yang terjadi.  

Dan hati-hati juga, bahwa thinking atau feeling itu bisa menyebar. Jangan sampai terpengaruh dengan bad thinking apalagi bad feeling. Pun, jangan sampai menjadi seorang yang menyebarkan kedua perasaan buruk itu. Heu...

Dan mungkin salah satu hal yang patut kita hindari adalah, jangan sampai kita menjadi penyebab terjadinya pikiran buruk atau lebih-lebih perasaan yang buruk, karena apa yang telah kita lakukan.

Terimakasih :) 

#di sela menanti [sosialisasi] yang aplikasi belum connect >.< but, just keep your smile ^_^

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)