curhatibu.com

-4- Nasib Gak Punya Blog


Begini naaasiib gak punya blog... syalalalala...
Kemana-mana asalkan nulis, bahkan istri pun tidak melaaraaang! Syalalalala...
Hm... Kalau biasanya istri nebeng di belakang motor dan suami menyetir motor. Adakalanya sebaliknya. Istri menyetir dan suami yang nebeng. Adanya di sini nih. Di blog ini, Istri bersusah-susah mengelola dan menata blog, suaminya enak-enakan aja tinggal nulis isi blognya. Dibuatkan kolom khusus pula; Catatan Schizy... Duh, istriku memang baik. Makin sayang dehh... (plak... dilarang bermesraan! Ocree).

Kenapa Memilih Nebeng? Hm... Nebeng itu bukan tanpa alasan.
Salah satunya karena popularitas blog istri. Ihirr. Pembaca pasti tahu-lah, perbedaan antara dua karakter tulisan mana yang schizy - mana pula yang windy. Hoho. Yah, jelas sekali kalau karakter tulisan ini sangat ngawur, sembarangan, blak-blakan, dan sakpenake dewe.

Jadi, artikel ini salah satu fungsinya adalah supaya tidak menjadi dusta di antara kita. Nanti kalau pembaca sampai shock dengan karakter tulisan windy yang berbeda, nah, gimana dunk? Khan, bukan windy yang salah. Tapi, suaminya yang tulisannya serusak ini? Hhe.

Alasan kedua adalah karena si suami ini sudah diusir dari blog lamanya. Si multiply beralih medan bisnis, itu sebabnya saya menjadi pengangguran (tanpa blog)...hhe -melankolis banget seh... Dan untuk memupuk kembali blog baru dengan mengungkit popularitasnya, akan sangat memerlukan energi dan prioritas waktu berlebih. Jadi, nebeng ajah. Murah meriah pula!

Woy, kenapa bicara popularitas? Bukankah figuritas tidak layak dijadikan alasan?

Oh, iya ya. Saya jadi salah tingkah. Sepertinya harus sedikit menggeser pemikiran. Maksudnya begini! Kalau cahayaembunfajar sudah punya follower, khan lebih enak kalau tinggal nimbrung, ngikut, nggondeli dari belakangnya. Tak perlu susah-susah mulai dari awal dan mencari lapangan pembaca dan pengikut baru. Dakwah akan lebih efektif. (Ya Allah luruskanlah niat kami ini. Aamiin).

Alasan terakhir adalah; alasan prioritas. Termasuk di dalamnya prioritas waktu yang kian tergencet karena berkeluarga. Juga prioritas pilihan. Kalau pembaca menilik artikel sebelumnya bertajuk; Visi Misi dan Gelut Organisasi Manusia, maka ada secuil hikmah bahwa; organisasi itu identik dengan jamaah. Dan suami istri itu sudah jamaah. Maka kenapa kita berdua harus bergerak sendiri-sendiri? #Eeaaa...

Jadi, mending mendukung istri saja. Berkolaborasi dakwah bil qolam (hah, tulisan kayak gini dakwah bil qolam, ahahaha!)...

Heuh, daripada ketawa mending baca Quran. Gak elok kalau ga nukil ayat nih; “Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash Shaff ayat 4)
“Yuk istriku, kita berbaris. Lancang depaaan grak!”, pekikku.
Ups...

Salam,  Schizy!

2 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. dari awal saya sudah curiga, ini bukan tulisan windy..

    ReplyDelete
  2. akunnya mbak windy sedang dibajak -___-

    ReplyDelete