Begini naaasiib gak punya blog... syalalalala...
Kemana-mana asalkan nulis, bahkan istri pun tidak melaaraaang! Syalalalala...
Hm... Kalau biasanya istri nebeng di belakang
motor dan suami menyetir motor. Adakalanya sebaliknya. Istri menyetir dan suami
yang nebeng. Adanya di sini nih. Di blog ini, Istri bersusah-susah mengelola dan
menata blog, suaminya enak-enakan aja tinggal nulis isi blognya. Dibuatkan kolom
khusus pula; Catatan Schizy... Duh, istriku memang baik. Makin sayang dehh...
(plak... dilarang bermesraan! Ocree).
Kenapa Memilih Nebeng? Hm... Nebeng itu
bukan tanpa alasan.
Salah satunya karena popularitas blog istri. Ihirr. Pembaca pasti tahu-lah, perbedaan antara dua karakter tulisan mana yang schizy - mana pula yang windy. Hoho. Yah, jelas sekali kalau karakter tulisan ini sangat ngawur, sembarangan, blak-blakan, dan sakpenake dewe.
Salah satunya karena popularitas blog istri. Ihirr. Pembaca pasti tahu-lah, perbedaan antara dua karakter tulisan mana yang schizy - mana pula yang windy. Hoho. Yah, jelas sekali kalau karakter tulisan ini sangat ngawur, sembarangan, blak-blakan, dan sakpenake dewe.
Jadi, artikel ini salah
satu fungsinya adalah supaya tidak menjadi dusta di antara kita. Nanti kalau
pembaca sampai shock dengan karakter tulisan windy yang berbeda, nah, gimana
dunk? Khan, bukan windy yang salah. Tapi, suaminya yang tulisannya serusak ini?
Hhe.
Alasan kedua adalah karena si suami ini sudah diusir dari blog lamanya.
Si multiply beralih medan bisnis, itu sebabnya saya menjadi pengangguran (tanpa
blog)...hhe -melankolis banget seh... Dan untuk memupuk kembali blog baru dengan
mengungkit popularitasnya, akan sangat memerlukan energi dan prioritas waktu
berlebih. Jadi, nebeng ajah. Murah meriah pula!
Woy, kenapa bicara
popularitas? Bukankah figuritas tidak layak dijadikan alasan?
Oh, iya ya.
Saya jadi salah tingkah. Sepertinya harus sedikit menggeser pemikiran. Maksudnya
begini! Kalau cahayaembunfajar sudah punya follower, khan lebih enak kalau
tinggal nimbrung, ngikut, nggondeli dari belakangnya. Tak perlu susah-susah
mulai dari awal dan mencari lapangan pembaca dan pengikut baru. Dakwah akan
lebih efektif. (Ya Allah luruskanlah niat kami ini. Aamiin).
Alasan terakhir
adalah; alasan prioritas. Termasuk di dalamnya prioritas waktu yang kian
tergencet karena berkeluarga. Juga prioritas pilihan. Kalau pembaca menilik
artikel sebelumnya bertajuk; Visi Misi dan Gelut Organisasi Manusia, maka ada
secuil hikmah bahwa; organisasi itu identik dengan jamaah. Dan suami istri itu
sudah jamaah. Maka kenapa kita berdua harus bergerak sendiri-sendiri?
#Eeaaa...
Jadi, mending mendukung istri saja. Berkolaborasi dakwah bil qolam
(hah, tulisan kayak gini dakwah bil qolam, ahahaha!)...
Heuh, daripada ketawa
mending baca Quran. Gak elok kalau ga nukil ayat nih; “Sesungguhnya Allah
menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan
mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash Shaff ayat 4)
“Yuk istriku, kita berbaris. Lancang depaaan grak!”, pekikku.
Ups...
Salam, Schizy!
dari awal saya sudah curiga, ini bukan tulisan windy..
ReplyDeleteakunnya mbak windy sedang dibajak -___-
ReplyDelete