curhatibu.com

Kajian : Lima Hal Sangat Berharga di Bulan Ramadhan


Ada lima hal yang sangat berharga untuk tidak kita sia-siakan selama bulan Ramadhan. Mau tau? Hehe.. Alhamdulillah, pagi ini ikut kajian di Ditjen Perimbangan Keuangan. Terimakasih untuk Mbak Lina, Mba Sinta, dan panitia penyelenggara. Dan Terimakasih buat bekti untuk informasinya.. Hehe... Alhamdulillah..bertemu dengan Ustadzah Fatiyah, dari Bea Cukai Rawamangun. Alhamdulillah...diijinkan berada di majelis ilmu yang dikelilingi malaikat Allah... Alhamdulillah.. diberi kesempatan bertemu dengan muslimah2 Keuangan yang mereka sangat semangat menuntut ilmu! Alhamdulillah.... #eh, tahu tidak apa bedanya terimakasih dan Alhamdulillah? hihi... nanti ada di penjelasan berikut ini.. :D

Oke...Lima hal yang sangat berharga yang sangat tidak layak untuk kita siakan di bulan Ramadhan adalah : 
Pertama : Puasa (eh, maap, kalau yang ini saya tidak tahu penjelasannya. :( soalnya tadi telat.. :raung
Kedua : Tarawih. Well. Pada hari-hari biasa (selain Ramadhan), waktu yang sangat bagus dan dicintai oleh Allah adalah sepertiga malam terakhir. Allah memberikan keistimewaan yang luar biasa bagi hamba-Nya yang bangun dan mendirikan shalat malam, membaca Al Qur'an, berdoa, memohon ampun padaNya. Nah, kalau di bulan Ramadhan, waktu yang demikian ini lebih panjang, yaitu mulai dari setelah shalat isya sampai subuh. Maka, kita ada shalat tarawih, ini juga masuk qiyamul lail. Kita banyak-banyak ibadah, shalat, baca qur'an, doa, mohon ampun, di sini. Semoga Allah menggolongkan kita kepada golongan orang bertaqwa. 

Ketiga : Tilawah. Tilawah itu bukan Tidur di Lantai Bawah ya.. haha.. Tapi membaca Qur'an. Baca qur'an itu bisa menghilangkan penyakit yang ada di hati. Baca Qur'an itu menghilangkan kesombongan. Apalagi kalau bacanya tidak sekedar cepat cepat membaca, melainkan pakai hati; dengan tartil; termasuk dengan ekspresi. Beda bukan, orang yang menyanyi dengan ekspresi dan menyanyi tanpa ekspresi? Begitu juga baca Qur'an. Ekspresi melalui kesungguhan kita membaca sesuai makhraj, menghayati setiap yang dibaca meskipun belum paham; itu lebih terasa tentram di hati. Bahkan jadi senam wajah; jadi awet muda. Hehe..

Keempat : Sedekah. Sedekah itu tanda jiwa yang sehat. Jiwa yang sehat adalah jiwa yang senang saat orang lain beroleh kesenangan, dan sedih jika orang lain beroleh hal yang menyedihkan. Nah, di sinilah kita lihat beda alhamdulillah dan terimakasih. Terimakasih itu terucap ketika kita merasakan sesuatu yang baik kita dapat. Misalnya : diberi tahu kalau di kepala kita ada semut, lalu kita mengucapkan terimakasih. Terimakasih terucap hanya jika kita senang. Tapi, Alhamdulillah itu ucapan kala orang lain ataupun diri kita beroleh kebahagiaan. Misalnya : teman memberi kabar gembira kalau ia akan menikah; kita turut senang dan berucap, "Alhamdulillah...". Hehe..ndak mungkin kita ngomong, "Terimakasih ya..". Begitulah. Dan kekuatan Alhamdulillah itu langsung ke atas memberatkan timbangan mizan. Apalagi jika kita mengucapkannya dari hati; benar-benar karena rasa syukur teramat sangat, bukan disertai nggrundel (keluh terpendam). Sedekah itu bisa melatih kita demikian. Melatih kita untuk bersyukur atas keadaan kita, membagi kebahagiaan, dan turut merasakan kebahagiaan orang lain. 

Sedekah akan membuat hal-hal yang kita inginkan terkabulkan. Sedekah bisa membuat kita terhindar dari hal yang tidak kita inginkan (bala). Jadi, boleh koq kita minta pada Allah setelah kita bersedekah. Yang tidak boleh, jika kita mintanya malah ke orang lain. Sedekah itu ibarat sumur, semakin kita ambil airnya, semakin ia berganti terus lebih jernih dan deras. Berbeda jika tidak pernah diambil, ia akan menggenang dan menjadi sarang penyakit. Itu sedekah. 

Kelima : Berdoa. Doa itu adalah wujud kedekatan kita pada Allah. Semakin dekat seorang pada Allah, pasti ia akan semakin sering berinteraksi dengan Allah, dan tak akan pernah sungkan untuk mengadu dan meminta pada Allah, bahkan hanya untuk mengatakan, "Ya Allah, sandal jepit saya putus..". Berdoalah. Ramadhan adalah momen terbaik. Apalagi pada malam lailatul Qadr. Bahkan ada yang menyebut sebagai malam pengubah taqdir, karena doa di malam ini bi idznillah akan dikabulkan. Doa yang paling disukai Rasul adalah, "Allahumma innaka 'afuwun karim, tuhibbul 'afwa fa' fu 'anna ya karim". Allah, sungguh Engkau suka memberi ampunan, ampuni kami ya Allah.. 

Minta sama Allah itu jangan dibatasi. Miiiiintaaaaaaa apaaa sajaaa! Atas hal yang tidak kita minta saja Allah kabulkan; apalagi jika kita minta. Hehe.. Ini sudah pernah saya bahas di artikel sebelumnya. Jadi tidak perlu pake, "Yang penting..." saat, misalnya minta jodoh; "Yang penting sabar deh ya Allah". Jadinya kan dia dapat suami yang sangaaat sabar; bahkan saat tidak juga punya kerjaan. Jangan juga pake, "ya kalau bisa sih..". Misal kita minta rumah, "Saya minta rumah yang besaaaar ya Allah... Tapi ya, kalau bisa sih.. Kalau ndak bisa, yang penting punya rumah deh ya Allah". hehe.. nanti dapat bener bener rumah yang nyempil gimana donk..Berdoalah... Buat Allah kan tidak ada yang mustahil. Kita aja yang sering membatas-batasin diri. Toh, cuma berdoa lho, cuma ngomong. Ndak berat. Ya kan..? Oke.. doa itu menyampaikan hajat kita. Sebutkan saja semua hajat kita. Nah, kalau kita bingung dengan pilihan2 yang sudah ada, barulah kita istikharah. Jadi pas momennya shalat hajat, doanya ya minta. Kalau momennya istikharah, doanya ya mohon petunjuk. 

Nah, supaya kita tidak berprasangka buruk pada Allah, kita harus tahu bahwa terhadap doa itu ada 3 perlakuan; Doa : langsung dikabulkan, atau dikabulkan pada jangka waktu tertentu. Doa: tidak dikabulkan di dunia, tapi ia menjadi tabungan amal di akhirat. Betapa banyak orang sholeh yang kaget dengan amal yang tiba-tiba jadi banyak di akhirat, "Ini apa ya Allah? Saya kan tidak pernah berbuat apa-apa di dunia"; ya, ini adalah tabungan amal yang ditabung dari doa-doa yang kita panjatkan di dunia. Doa : tidak dikabulkan, dan tidak menjadi tabungan. Tapi dia dialihkan kepada sesuatu yang lebih baik, MENURUT ALLAH. Ingat, bukan menurut kita. Misal kita ingin rezeki, eh dikasihnya suami. Misal, ingin rumah, eh dikasihnya anak. Dan seterusnya. Karena Allah yang lebih tahu apa yang kita butuhkan. Jadi sebenernya, berdoa itu ndak ada ruginya, selalu untung. Jangan bosan-bosan meminta pada Allah, Allah tidak akan bosan. Tidak seperti manusia yang akan bosan kalau dimintain terus. Mengapa? Karena yang di tangan manusia itu terbatas, sedang kepunyaan Allah tidak terbatas. Ngobrol saja sama Allah, Minta saja terus sama Allah.. Oke?

Yup.. demikian ringkasan kajian pada pagi hari ini. Yuk berdoa lagi, "Ya Allah, semoga Engkau mengizinkanku untuk menghadirinya kembali; menghadiri majelis2 ilmu kembali"

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)