curhatibu.com

Keutamaan Ilmu saat Ilmu DIpelajari dan Diajarkan


Keutamaan Ilmu saat Ilmu itu Dipelajari dan Diajarkan kepada orang yang Niatannya ikhlash karena Allah Swt

QS Thoha 114, Allah berfirman, “Katakanlah, Ya Rabbku, tambahkanlah kepada ku ilmu!”. Imam ibnu katsir menukil perkatan Sufyan bin Uyainah, “Nabi Saw senantiasa meminta supaya ditambahkan ilmu, sampai beliau meninggal dunia.”

Kebiasaan Nabi Saw ketika pagihari selepas shalat subuh, Nabi berdoa meminta ilmu, “Allahumma inni as’aluka ilman nafi’a, wa rizqon tayyiba, wa amalan mutaqobbala”.

QS AzZumar 9, Allah berfirman, “Katakanlah, apakah sama antara orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?” Jelas tidaklah sama. Syeikh Abdurrahman bin Nasir as sa’di mengatakan tentang ayat ini, “Tentu tidaklah sama antara orang itu dengan orang ini!” tidak sama orang yang paham masalah agama dengan yang tidak paham, yang paham sholat dan yang tidak, yang paham zakat dan tidak. Perbedaannya ibarat siang dan malam, antara cahaya dan kegelapan, antara air dan api.

QS Al Jumuah, “Allah akan mengangkat orang beriman di antara kalian, dan orang berilmu beberapa derajat”. Ada kisah  dari Khalifah Umar bin Khaththab. Ada seorang bekas budak diangkat sebagai pemimpin daerah.  Umar bertanya pada nafi’, “Siapa yang sekarang menguasai daerah Al Wadi?”. Yang jadi pemimpin ketika itu Ibnu Abza. Umar bertanya, “siapakah itu?”. Nafi’ berkata, “Dulunya budak, sekarang sudah merdeka”. Umar berkata, “Bagaimana mungkin yang menguasai kalian yang pernah menjadi budak?”. Kata Nafi,”Wahai amirul mukminin, dia adalah orang yang paham al quran (Qori’), dan memahami hukum-hukum waris.”, Umar mengatakan, “Benar. Nabi pernah mengatakan, sesungguhnya Allah mengangkat seseorang di antara kalian dengan adanya kitab ini!”

QS Fathir 28, Allah berfirman, “Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hambaNya adalah para ulama (orang berilmu)”. Derajat orang berilmu lebih tinggi, dan punya rasa takut lebih tinggi. Misal : orang yang tau hukum musik akan merasa risih jika mendengar musik. Dan jika dia punya rasa takut kepada Allah, ia akan sangat anti dengan musik.

Kata ibnu mad’ud, “Ilmu bukanlah dengan banyaknya yang dibaca, namun ilmu yang sebenarnya adalah yang mana dengannya menimbulkan rasa takut yang besar kepada Allah Swt”. Ini hakekat ilmu yang benar, ilmu yang manfaat. Jika orang banyak belajar tapi tidak takut pada Allah, maka ilmunya bukan ilmu yang manfaat.

Hadits dari Muawiyyah Ra, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki Allah kebaikan untuknya, maka Allah akan memahamkan padanya ilmu agama”.
  • Man/barangsiapa : isim syarat à orang yang memiliki hal demikian, dia akan mendapatkan. Syarat orang mendapat kebaikan adalah orang yang mau memahami agama.
  • Khoiron/kebaikan : bentuknya umum, kebaikan umum à ia akan mendapatkan kebaikan dunia dan akhirat.
  • Yufaqqihu fiddin/faqqih/paham agama : bukan sekedar belajar à ilmu itu untuk dipahami, bukan sekedar datang ke majelis dan mengetahuinya saja. Ciri paham : bisa mengajarkan pada orang lain. Faqih itu pemahaman bagus, lurus/benar.
Hadits “Boleh hasad pada 2 orang, yang mendapat ilmu yg selalu diajarkan, dan harta yang diinfakkan di jalan Allah”. Hasad ini maksudnya ghibthoh, yaitu keinginan menjadi seperti orang tersebut (tidak ingin kenikmatan itu hilang dari orang tersebut). Hakekatnya, harta dan ilmu itu Allah yang memberi.

Hadits dari Abu Musa Al Asy'ari Ra, Ilmu ibarat hujan yang turun, dan orang yang menerima diibaratkan dengan tanah. Tanah ada yang mudah menampung air hujan untuk menumbuhkan tanaman, ada yang bisa menampung air hujan saja, ada yang tidak bisa menampung air hujan dan tidak bisa menumbuhkan tanaman (memanfaatkannya).

Pembagian orang yang menerima ilmu menjadi 3 :
  1. tanah pertama : tanah subur yang mudah menerima/menampung air, kemudian bisa menumbuhkan rerumputan serta tumbuhan yang banyak di sana, bisa juga dimanfaatkan untuk menyiram tempat lain. Maksudnya, orang yang menerima ilmu, lalu ilmu itu bisa dimanfaatkan oleh dirinya dan juga untuk orang lain. 
  2. tanah kedua :  tanah ajadid/hanya bisa menahan air saja, air tergenang membentuk kolam. Manusia bisa memanfaatkan air tersebut untuk diminumkan kepada hewan ternak, dan manusia, serta menyiram tanaman. Maksudnya, ilmunya bermanfaat untuk orang lain, namun tidak bermanfaat untuk dirinya sendiri. ibarat orang yang menyampaikan suatu ayat, atau menghafal al quran dan dibacakan kepada orang lain, namun dirinya sendiri tidak paham, meskipun orang lain paham. 
  3. tanah ketiga : tanah qi'an/tidak bisa menumbuhkan tanaman di situ, tidak juga bisa dimanfaatkan oleh makhluk lain. Maksudnya, ilmunya tidak dipahami sendiri, dan tidak juga bisa menerangkan kepada orang lain.
Keutamaan Berdakwah
  1. Lebih baik dari onta merah
  2. Mendapatkan pahala sama dengan orang yang kita sampaikan ilmu kepadanya
Setiap orang pasti bisa berdakwah, meskipun hanya 1 ayat. Namun pesan nabi, "Sampaikan dariku walau hanya 1 ayat!". Maksudnya sesuatu yang benar-benar dari nabi, bukan hadits palsu, atau cerita-cerita bohong. 

Maka modal untuk berdakwah adalah 
  1. Punya ilmu. 
  2. Paham dengan ilmu
  3. Benar nukilannya/sumbernya (alquran dan hadits yang shahih)
Bolehkah mengamalkan hal dari berita israiliyat?
Berita sebelum nabi datang ada 2 macam :

  • berita israiliyat yang tidak ada penukilannya dalam quran dan hadits -> tidak bisa diamalkan
  • berita israiliyat yang ada penyebutannya dalam quran dan hadits, dibagi 3 :
    • yang disetujui oleh syariat Islam. contoh puasa asyura -> boleh diamalkan
    • yang dihapus hukumnya oleh syariat islam. contoh : membangun masjid di atas kuburan -> tidak boleh diamalkan
    • yang didiamkan
Menempuh jalan Menuntut ilmu Mengantar Orang Masuk Surga? Apa maksudnya? Ada beberapa makna
  1. dia punya ilmu, lalu ilmu itu diamalkan, sehingga mengantarkan dia ke surga
  2. siapa yang menempuh berbagai macam jalan (jalan ke kajian, berkendara ke ta'lim, dll), atau mengulang pelajaran, atau menghafal ilmunya, atau mengajarkannya, menuliskannya, bahkan kesusahan yang diperoleh saat belajar; akan langsung membuat dia masuk surga (akan menjadi sebab dia masuk surga)

(http://kajian.net/kajian-audio/Ceramah/Muhammad%20Abduh%20Tuasikal/Adab%20%2526%20Akhlaq%20Menuntut%20Ilmu)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)