curhatibu.com

Makhorijul Huruf - Bab Jauf


Jauf itu tidak jelas tempatnya di mana. Oleh karena itu, beberapa ulama menyatakan ga perlu dihitung. Tapi imam jazariy mencantumkan bahwa jauf itu mencakup rongga tenggorokan dan rongga mulut - kita lihat seperti pipa. 

Siapa penghuninya? Alif dan saudari-saudarinya - huruf Mad. Ciri khas huruf mad itu berhenti sesuai berhentinya nafas. 

Jadi yang keluar dari jauf itu huruf mad. Tapi huruf mad punya pasangan masing masing - alif dan fathah, ya' dengan kasroh, wawu dengan dhommah. Meskipun yang asli huruf mad adalah huruf ALIF. Tergabung dalam kata NuuHiiHaa

Pelajaran 1 : SEMUA HURUF BERHAROKAT harus keluar dari rongga jauf 

Mad keluar dari jauf. Kalau 1/2 mad keluar dari mana? Saat kita mengucapkan "Ba" itu ada unsur madnya, yaitu hanya 1/2 mad. Jika ga pakai unsur mad, ga keluar bunyinya. Maka, seluruh huruf hijaiyah ketika berharokat itu pasti mengandung mad, yaitu 1/2 mad, berarti keluar dari jauf. Bahkan, huruf nun dan mim yang merupakan penghuni khoisyum harus hijrah juga ke jauf.

Huruf ketika berharokat akan menjauh dari makhroj, dan ketika sukun ia akan mendekat kepada makhrojnya. 

Pelajaran 2 : Kesempurnaan Mengucapkan Huruf Berharokat

Huruf hijaiyah itu keadaan cuma 2 :
a. sakin/diam dan
b. mutaharrik/berharokat/bergerak

Pergerakan/Harokat itu ada 3 :
a. fathah,
b. kasroh -- artinya pecah, memecahkan rahang bawah dengan atas
c. dhommah.

Huruf tasydid itu sejatinya 2 huruf, huruf pertama sukun, huruf kedua berharokat. Alif tidak pernah berharokat, selalu sukun.

Pengucapan Harokat yang sempurna dalam lafadz orang arab : Dhommah tidak akan sempurna kecuali dengan memonyongkan bibir, dan Kasroh itu dengan cara merendahkan bibir kita maka akan sempurna, dan fathah dengan cara membuka mulut. 

Huruf ada huruf tebal dan tipis. Huruf tebal itu yang dibaca dengan bunyi 'o'. Ada perbedaan pengucapan huruf tebal saat fathah yaitu seperti saat mengucapkan huruf A bahasa indonesia.

Beberapa catatan yg harus dihindari terkait itmamul harokat / kesempurnaan harokat: 
- menebalkan huruf tipis
- menipiskan huruf tebal
- menjadi imalah/berlebihan tipisnya
- mengalirkan suara dari rongga hidung
- menahan suara sehingga bacaan terdengar seperti menggumam
- tidak konsisten dengan menentukan panjang kadar 1 harokat

Untuk menyempurnakan suara harokat, kita harus menetapkan kondisi lidah :
- saat fathah, lidah harus rileks. tidak tegang
- saat dhommah, pangkal lidah akan terangkat otomatis, bukan terangkat tegang/isti'la
- saat kasroh, lidah naik ke arah huruf Ya', seakan kita menyebut huruf 'y'

Standar 1 harokat itu bagaimana? Tergantung kita yang menentukan. Jika kita baca cepat, berarti ya kadar 1 harokat pendek pendek, dan sebaliknya. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)