Memilih Untuk........

.....tidak peduli, tidak mau ambil pusing, dan tidak ingin memakai hati.

Apakah itu sebuah pilihan yang bijak? Entahlah. Ataukah sekedar pelampiasan keadaan sebenarnya yang ingin dipedulikan? Tidak tau juga.

Yang pasti, saat ini, tidak ingin larut dengan persoalan. Tidak ingin terlalu memikirkan. Untuk apa? Memperpanjang debat, yang hanya memakan rasa. Memperpanjang pemikiran, yang sedang tak bisa dipersatukan.

Apa itu? Ya, cukuplah menjadi penonton; yang tak peduli apa yang ada di balik layarnya. Selama yang tertampil membuat pandangan tetap tenang.

Ya, cukuplah menjadi yang tak tau apa-apa, meski mungkin sekedar berpura-pura tak mengerti. Tapi, dengan begitu, hati bisa lebih terjaga, dari emosi yang belum bisa tertangani semestinya.

Ya, cukuplah saya diam, tak ambil peduli, tak perlu tau apa yang terjadi. Cukup menjadi seorang awam, yang menjalani skenario luaran tanpa mau tau apa yang ada di kedalaman.