Bersama, Lebih Baik

Bersama, tentu lebih baik

Meski tak melulu menjadi ragu bahwa sendiripun bisa tak lebih buruk

Aku tau, itu tak mudah. Aku yang tak sendiri saja merasakan hal yg sama.

Tapi, lagi-lagi, semua pada akhirnya kembali pada diri. Bersama pun, kita akan tetap lebih banyak waktu bersama diri sendiri. 

Jangan jadi musuh untuk dirimu sendiri. Jadilah teman untuknya. 

Dia butuh dirimu, yg menerimanya apa adanya. 

Ya, memang ada targetan yg jadi ingin kalian lakukan; tapi tak berarti tanpa pengertian bahwa ia harus kuat di segala hal. 

Dia, butuh dirimu, yang sedia memaafkannya; bukan terus disalahkan, atau disudutkan karena tak becus melakukan tugasnya. 

Dia, butuh pemakluman. Karena dia tak melulu berada di garis atas tekad. Bahkan seringkali menukik ke batas bawah. Lupa, akan keinginan yg telah dibentangkan bersama. 

Berdamailah dengan dirimu. Izinkan dia menikmati setiap proses yang sedang dilalui. Proses yang tak melulu mulus, juga tak setiap saat bergelombang. Ada masa tantangan membesar, ada saat kesenangan jadi hiburan. 

Begitulah kehidupan, bukan? 

Lalu, apakah masih menganggap semuanya akan sama? 

Tidak. Justru kamu harus siap menghadap banyak perbedaan. Beda situasi, beda pertemanan, beda lingkungan, tentunya beda tantangan. 

Semua itu tidak untuk dihindari, atau pura-pura tak mau tau. Tapi untuk diterima, lalu diperjuangkan menjadi pelajaran berharga dalam proses bertumbuhnya diri di kehidupan. 

So.. Berjuang sendiri, memang berat. Rasa ingin menangis, sering dirasakan. Tak apa, bukan air mata bisa melembutkan jiwa? 

Namun, pastikan saja, di setiap episod yang kamu lalui, kamu belajar sesuatu, untuk perbaikan kehidupan, dan penghidupan.