curhatibu.com

Kupinang Engkau Dengan Al Qur'an


Kupinang Engkau Dengan Al Qur'an...

Hanya judul nasyid koq. Nasyid yg cukup fenomenal pada jamannya. Ya, ketika saya masih kuliah di STAN. Setiap kali nasyid ini dinyanyikan oleh satu dua tim nasyid, udah cukup bikin baper (kalau pakai bahasa anak sekarang)

Suatu waktu nanya ke suami, 

"Kenapa sih, Faith -tim nasyid nya suami jaman kuliah- selalu membawakan lagu ini tiap tampil?"

Bukannya menjawab, malah bertanya, "Lho, koq tau?"

Hehe.. "Ya iyalah.. kan pernah ikut beberapa agenda keputrian, mengundang Faith, eh yg ditampilkan lagu ini. Apalagi, yg salah satu acara, saya yang jadi koordinator acara atau apanya gitu lupa. "

Trus geleng-geleng si suami, "Iya, dulu kami tampil di depan akhwat akhwat" 😂

Untungnya belum tau kalau dulu berjodoh, kan? Coba udah tau, wuaduh, bahaya dunia perakhwatan jaman itu🤣. 

Tapi, di situlah misteri jodoh ya. Seringkali kita ga tau, pertemuan kita saat di majelis akad dengan suami itu adalah pertemuan yg keberapa.

Kalau flashback lagi, pernah suami cerita tentang pengalaman tim nasyidnya tampil di nikahan orang; yg salah satunya adalah mantan anggota tim nasyid itu sendiri. 

"Lho, kalau ke Mbak itu, saya juga datang, pak! Bawa rombongan beberapa metromini dari kampus."

"Iya, kan kami disuruh ngisi juga waktu itu.."

Dan kalau diingat lagi, "eh iya, bener waktu itu ada nasyid yg tampil." Dan seperti biasa kalau lagu yg dinyanyikan agak agak mengarah ke masalah cintah; baper pula lah jadinya. Eh ternyata si bapak ada di salah satu penampil.

Misteri emang. Ada yg beneran sama sekali ga ada cerita bakal ketemu karena lokasi di ujung timur dan barat; tapi ketemu juga. Ada yg sudah hampir setiap hari bekerja sama menyelesaikan proyek proyek tanpa ada "perasaan" apa apa, ternyata itu jodohnya. 

Kalau saya, masuk yg mana ya? Di kampus tidak pernah kenal. Hm.. tapi setelah ditelusuri, pernah ada momen yg kita bersama di sana. Ya, momen Dinamika, waktu itu beliau jadi panitia mentoring. Ga mungkin ketemu sih kalau ini, kan maba miba dipisah. Hehe.. pernah lihat fotonya aja. Juga momen saat ada agenda "Miracle" di kebun raya Bogor, rupanya beliau juga turut serta. Nah kan.. 

Ada satu lagi sih, momen lucu, eh momen gak enak dink. 

Ketika itu, saya sedang ikut seleksi santri rumah Qur'an angkatan pertama, di MBM. Pas sedang menunggu wawancara, tiba-tiba ada suara "gedubrakkkk" dari gerbang MBM. Kaget donk. Wuih ternyata ada yg jatuh dari motor. 

Kalau ga salah, waktu itu ada nyeletuk sih kalau yg jatuh itu dari manajemen RQ. Tapi saya ga terlalu ngeh. Hanya emang masih kebayang warna motornya "orange". Sudah deh berjalan begitu saja. Ternyata, yg punya motor orange fenomenal itu, suami sendiri. Jadi, yang waktu itu jatuh siapa? Ya pak suami. Wkwkwk sayangnya belum kenal, kalau kenal, udah tak tolongin pak!

Aneh kan.. Ya intinya di mana ya.. 

Intinya mah jangan terlalu pusing dengan urusan ini. Kalau mah jodoh, bakal datang sendiri koq. Kalau bukan jodoh, mau dikejar kayak gimana, ya gak bakal bisa. 

Trus biar bisa menjemputnya gimana? Jemput dengan perbaikan diri. Supaya pas ketemu, bakal sama sama punya kualitas baik. Supaya pas ketemu, sama sama siap saling membaikkan karena telah selesai dg dirinya sendiri. Supaya pas ketemu, sama-sama sudah siap menerima kekurangan, sebagaimana selama ini kita terus berproses membenahi kekurangan yg terlebih dahulu disadari dari diri masing-masing. 

Trus?

Trus bersabar, lalui proses yang ada. Jangan sampai hawa nafsu mengalahkan diri kita; lalu memilih jalan yg tidak semestinya. 

Sampai kapan? 

Tidak tau. Hanya Allah yang tau. Toh, Allah ga menuntut kita harus mendapat jodoh di usia sekian sekian. Toh, Allah ga menentukan kadar cintaNya pada hamba dari siapa yang lebih cepat atau lebih lambat jodohnya. 

Ya karena perkara ini bukanlah perlombaan. Perkara ini bukan untuk dipertandingkan. Perkara ini bukan untuk dijadikan ajang pameran. 

Ini, ibadah. Ibadah yg agung.  Tak peduli di usia berapa kita mendapatkannya; selama proses yg kita lalui benar, selama kualitas terbaik sudah selalu kita tampilkan, selama seorang calon terbaik telah memenuhi kriteria seorang pemimpin yg dianjurkan; maka di saat itu, momen yg Allah pilihkan untuk kita jalani.

Proses ke sana, tentu tidak mudah. Bermacam halangan, yg tidak bisa disamakan, tidak bisa dibandingkan, tidak bisa disandingkan antara satu dengan lainnya. Ada yg harus mendapati masalah restu keluarga, ada yg harus mendapat halangan mitos kepercayaan, ada yg harus mengalah karena urusan geografis/lokasi dan asalnya. 

Terkadang alasan-alasan itu begitu nampak sepele, dan kita berharap itu gak perlu jadi penghalang. Sayangnya, tidak semudah itu. Ada pandangan, pemikiran, keyakinan yg sudah ada bertahun lamanya. Tidak akan mudah terpatahkan, hanya dengan satu dua kali pembicaraan yg berusaha mengalahkan nya.

Di sini, komunikasi sangat berperan. Menyamakan persepsi antara apa yang kita ingin dengan pihak lain maksudkan. Seringkali tidak ada titik temu, hanya karena masing-masing tidak tau cara menyampaikan. Padahal, sebenarnya yang diinginkan sama. Komunikasi. 

Tentunya, ujian komunikasi ini hanya awal, hanya permulaan. Karena setelah menikah, semakin banyak hal yg sering sulit dibicarakan. Kemampuan bicara dan mengerti yg kadang hilang sama sekali. Keinginan mendengar dan memahami yg tiba-tiba menguap entah kemana. Maka, ya, perlu terus belajar tiada henti. 

Tak mudah memang. Tapi, ya, namanya belajar. Kadang harus sakit sakit, nangis nangis, teriak2, ga jelas. Untuk memahami satu dua hal saja, butuh waktu tahunan. Yang penting saling ingin belajar. 

Terutama belajar saling sayang, saling menumbuh dan menjaga cinta. Cinta yg belum pernah hadir sebelum bertemu. Cinta yg belum pernah sepenuh hadir di dalam pernikahan. Cinta yg kadang hilang muncul saat sedang cekcok beradu masalah. 

Tapi ya, itulah naik turunnya. Semoga masih selalu dalam batasan. Tidak sampai keluar. Meski lagi-lagi tidak mudah, saya, kami, akan terus berusaha membenahi hubungan masing-masing nya. 

Semoga Allah mudahkan dan berikan berkahnya. 

Maaf, tulisan kali ini random. Serandom pikiran saya beberapa pekan ini terkait masalah pernikahan. Berharap yg terbaik untuk mereka, untuk siapa saja, yg tengah menjalani ujian cintanya. Semoga Allah pertemukan dg sosok terbaik, yg bisa menjadi imam terbaik dalam kehidupan dunia akhiratnya.

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)