curhatibu.com

Niatmu Apa?

Seringkali, saat tidak bisa sama sekali mengetikkan sesuatu, tidak bisa posting tulisan apapun, suka bingung sendiri. Hehe. Kenapa ya, koq ga ada inspirasi. Koq ga ada semangat buat nulis juga. 

Trus diingatkan sama si Bapak (suami), "Lha posting niatnya apa emang?"

Lalu hening. Iya sih. Tidak bisa menyangkal bahwa niatan itu masih suka tercampur. Nyampur antara keinginan berbagi, dengan keinginan diakui. 

Ingn berbagi ilmu, hikmah, nasehat, atau sekedar berbagi cerita. Atau.. ingin diakui sebagai orang berilmu, suka mengambil hikmah, dan suka kasih nasehat.

Trus... Seringkali, jika sedang hatinya ga tulus, entah kenapa tulisannya ga bagus. Mungkin benar, menulis dg hati akan sampai ke hati. Maka sebaliknya ; klo nulisnya ga pake hati, ya ga bakal mengena di hati yg baca.

Btw.. toh, sebenarnya bukan itu sih tujuan utama menulis. Bukan untuk orang lain. Tapi untuk diri sendiri. 

Kan sendirinya pernah bilang, "menulis itu mengirim pesan untuk diri di masa depan"

Jadi apa yg ditulis ini, ibarat capture hikmah, lalu nanti dicetak disimpan dilihat-lihat lagi suatu waktu membutuhkannya. 

Buat siapa? Ya buat sendiri. Bukan buat orang lain. 

Kalau toh ada orang lain yg baca, lalu merasa terbantu dg tuisan itu; atau sekedar merasa senang membacanya, maka Alhamdulillah, mungkin itu bisa menjadi peluang beroleh pahala jariyah amal dari berbagi hikmah. 

Kan, begitu?

Klo niat menulisnya untuk "diakui" hm... Bisa aja sih, tapi seringkali membuat semangat naik turun. Naik ketika diapresiasi, turun jika tidak ada yang menengok sama sekali. Jadinya, tulisan kita akan tergantung pada sesuatu yg kita ga bisa kendalikan : keinginan pasar, kalau bisa dibilang begitu. 

Dan bisa-bisa, kita putus asa ketika sama sekali tidak ada yang membaca tulisan kita; bahkan sampai ada yg mencemoohnya. Gimana coba? Bisa hilang sama sekali semangat berbagi itu. 

Maka ya cobalah kikis sedikit demi sedikit keinginan untuk diakui itu. Bukan ga boleh sih, tapi, ayo donk, ini kan kita ingin berbagi. Apalagi artinya orang menerima kita, tapi orang tidak menerima kebenaran yg kita bawakan. Mending orang ga Nerima kita, tapi menerima kebenaran yg kita bawakan.  

Kan kita niatnya ingin diri semakin baik, dan bisa turut membaikkan siapa yg ada di sekitar kita, yg mungkin untuk baik bersama.

Jadi, jangan bosan menuliskan hikmah itu, ceritamu, kisahmu, nasehatmu, ilmumu... Torehkan saja, semoga bisa menjadi amalan baik, yg membuat kita terkejut saat menerimanya di hari hisab nanti

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)