curhatibu.com

Cara Produktif Membersamai Anak


"Jika kita mengurus masalah akhirat, dunia akan ikut. Jika kita mengurus masalah dunia, akhirat akan luput. Maka, pahamkan anak atas keimanan di awal-awal usianya."

Utamakan mendidik anak dengan keimanan, ketimbang menyibukkan anak di awal usianya dengan pendidikan bahasa inggris, dan urusan duniawi lainnya. Sering-seringlah menunjukkan kasih sayang dan perhatian kepada anak, misal dengan memeluk anak, mencium anak, menyampai kata sayang kepada anak. Perhatian dan kasih sayang yang kita ungkapkan ini akan selalu diingat oleh anak. Mereka akan mengingat bahwa ayah ibunya sayang padanya

Sebab tidak memiliki ikatan baik seorang anak dan orang tua : 

1. Terlalu sibuk bekerja (pergi pagi, pulang malam. Sampai rumah, badan capek, anak-anak sudah tidur. Anak kehilangan momen luar biasa, momen emas bergaul dengan orang tuanya). Jangan rebut hak mereka karena keegoisan kita bekerja. Usia 5 - 12 tahun adalah usia yang semestinya kita bisa membersamai mereka dan melaksanakan hak mereka dengan keberadaan kita. 

Ingatkan pada diri masing-masing untuk tidak terlalu sibuk bekerja. Jangan egois ingin mencapai banyak hal di pekerjaan, hingga membuat kita lupa menemani anak-anak kita. 
- Jangan menjadi orang tua yang mubah, yaitu ada tidaknya keberadaan kita sama saja. 
- Jangan menjadi orang tua yang haram, saking anak tidak mau bersama kita.
-  Jangan menjadi orang tua yang makruh, tidak adanya kita lebih baik daripada keberadaan kita dengan mereka. 
- Jadilah orang tua yang tidak adanya kita membuat mereka mencari, dan keberadaan kita lebih baik untuk mereka.

2. Kurang Komunikasi dan Otoriter
Poin 2 ini merupakan akibat dari terlalu sibuknya kita bekerja. Sehingga saat bertemu anak, yang keluar dari sikap dan perilaku kita adalah kata kotor, kata kasar, perilaku kasar, kepada anak. 

Saat bertemu dengan anak : 
- Lakukan komunikasi dengan mereka, "Apakah semangat, hari ini? Apakah ada masalah, Nak? Kalau ada masalah, ceritalah kepada Umi, kepada Abi ya..."
- Jangan bertanya kepada anak, "Kamu mengerjakan apa di sekolah? Gimana PR mu?", menggurui, menginterogasi

3. Menganggap kewajiban kepada anak hanya pada urusan materi
Ada hak yang lebih besar dibutuhkan anak daripada sekedar urusan materi, yaitu kasih sayang, perhatian dan komunikasi. 

4. Pilih kasih kepada anak

CARA PRODUKTIF MENDIDIK ANAK SAAT SIBUK

1. Berikan pelukan hangat ketika akan bekerja, sepulang bekerja, sembari menyampaikan kepada anak, "Maaf ya Nak, Abi pulangnya terlalu malam. Bagaimana hari ini, Nak? Apakah hari ini ada masalah, Nak?" - jangan bertanya tentang tugas-tugas anak, nilai anak, kewajiban anak; yang akan berpotensi membuat kita memarahi anak jika tidak sesuai harapan. Sudahlah jarang bertemu, sekalinya bertemu malah dimarahin. Kasihan anak

2. Lakukan pertemuan keluarga, misalnya 2 kali/pekan. Sebentar saja tidak mengapa, yang penting ada obrolan berkualitas bersama anak

3. Ambil cuti pada hari-hari penting anak. Misalnya saat momen penerimaan raport. Anak akan merasa sangat gembira saat membawa serta kedua orangtuanya ke sekolah. 

4. Berikan peran penting bagi anak dalam keluarga. Ajak mereka berbicara tentang masalah sekolahnya, masalah di rumahnya, masalah di keluarganya, masalah adik-adiknya. Dengan demikian, anak merasa perannya penting di dalam kehidupan keluarga. 

5. Jangan dilarang, tetapi diarahkan. Sudah jarang bertemu, sekalinya bertemu bisanya melarang-larang. Saat anak melakukan hal yang tidak betul, diarahkan, jangan langsung dilarang. 

6. Membuat janji pertemuan dengan anak, yaitu membawa anak jalan-jalan/rekreasi ke luar rumah. Momen rekreasi itulah yang bisa kita gunakan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada anak. Momen itu yang bisa kita manfaatkan, selagi di waktu lain kita sibuk dengan urusan pekerjaan.

7. Mengajak anak berbicara, bukan hanya bermain. Ketika ada kesempatan rekreasi, bermain bersama, bicarakan hal-hal penting kepada anak. Misalnya, kita menanyakan kebutuhan belajar anak, masalah yang sedang dihadapi anak, hingga pembicaraan dari hati ke hati kepada anak, "Maafkan Abi ya, Nak.." seperti itu. 

8. Manfaatkan hari pekan. Bagi waktu akhir pekan untuk a. bermain, b. belajar (tentang nilai kebaikan)

9. Gunakan fasilitas video call, sekalipun hanya 5 menit. Bertanyalah kepada anak tentang kabar mereka, adakah masalah yang sedang dihadapi. Jangan sampai lost contact dengan anak, apapun kondisi kita. Manfaatkan segala kemajuan teknologi untuk selalu berhubungan dengan anak. 

10. Minimalkan penggunaan gadget saat bersama anak. Sudahlah jarang bersama anak, waktu sama anak malah pegang gadget. Boleh pegang gadget jika ada keperluan, tetapi berikanlah batas waktu. 

11. Sepulang kerja, saat anak belum tidur, ngobrollah dengan anak. Berikan mereka kisah hikmah, cerita menarik, ilmu agama, nilai kebaikan, dan lain lain. Hal ini membuat anak tidak kehilangan waktu pendidikan bersama anak. Tidak mengapa hanya 15-20 menit. Jika hal tersebut dilakukan setiap hari, tentu ada banyak nilai kebaikan yang bisa kita tanamkan kepada anak

12. Carikan guru dan tempat belajar terbaik; sebagai wakil kita dalam mendidik anak. Carilah guru yang bisa berkomunikasi dengan kita. Hal ini penting agar kita bisa mengetahui perkembangan anak-anak kita.

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)