curhatibu.com

Salah Fokus

Kalau kita bertemu masalah, maka apa yang pertama kali kita lihat? 


Ya, masalahnya. Padahal, hal itu bisa membuat kita frustasi, uring-uringan sampai stres sendiri. Rasanya, masalah berat sekali. Rasanya, kita memiliki masalah paling besar di muka bumi ini. Rasanya, beban ini tidak akan bisa terselesaikan lagi.

Lalu, bagaimana caranya agar bisa lebih kalem dalam menghadapi masalah? Jangan salah fokus. Ibarat kita berada dalam kemacetan jalanan ibukota, seringkali pikiran kita terfokus pada macetnya jalan, bisingnya klakson yang beradu kencang, atau panasnya cuaca yang membuat udara semakin pengap.. 

Jika fokus kita kepada masalah "kemacetan" itu, SELAMAT, kita akan terus menerus menikmati kesengsaraan sepanjang perjalanan.. 

Maka, ubah fokus.

Ada banyak hal yang bisa kita pikirkan, ketimbang sibuk dengan masalah yang sedang ada di hadapan. Benar, masalah harus diselesaikan. Namun, apakah seketika itu juga masalah harus kita temukan solusinya? Tentu tidak.

Mulailah sejenak menghela nafas panjang. Kita hirup nafas sebanyak-banyaknya, tahan, dan hembuskan perlahan. Lakukan 3-5 kali nafas. Lakukan dengan sadar. Hal itu akan sangat bisa mengubah fokus kita sejenak dari kungkungan masalah yang sedang kita hadapi. 

Setelah tenang, barulah kita tata kembali pikiran dan hati kita. Jangan lupa atur pikiran agar tetap positif. Memang tidak mudah. Alih-alih bisa berpikir jernih, masalah bisa membuat kita gelap mata dan melakukan hal tidak masuk akal. Kuncinya, kembalikan masalah kepada pemilik segala petunjuk, Allah Subhanahu wata'ala. Qodarullahu wamaasyaa fa'ala. Allah menetapkan yang dikehendaki-Nya. Apapun yang terjadi pada kita, berarti Allah sudah ijinkan terjadi. 

Seperti saat macet tadi, kita bisa saja mengumpat kepada orang-orang di jalanan, kepada pemerintah yang kita anggap tidak becus mengelola pembangunan, atau mengutuk diri yang bisa saja tidak akan terjebak macet jika bisa bangun lebih pagi. Namun, nasi sudah menjadi bubur, sudah terlanjur terjadi. Apakah kita buang? Jangan. Buat saja bubur yang enak, buat sarapan pagi. 

Macet, atau masalah apapun, bisa datang karena memang seharusnya hadir, tidak bisa kita hindarkan. Tak akan ada yang bisa memundurkan barang sedetikpun. Seandainya seluruh penduduk di muka bumi bersatu untuk menghindarkan kita dari masalah itu, maka tidak akan mampu, selama Allah sudah mengizinkan kejadian itu hadir. 

Selanjutnya, kita bisa mulai mengikhtiarkan solusi sebagai seorang makhluk. Semua masalah pasti ada jalan keluarnya. Kita hanya perlu mencerna dengan baik, hingga masalah yang ada terurai sebabnya, dan kita bisa ikhtiarkan solusinya. 

Terjebak macet adalah masalah harian orang yang tinggal di kota besar. Ketika kita terjebak di kemacetan ini, bisa jadi tidak banyak yang bisa kita lakukan. Kita tidak bisa mempercepat laju kendaraan sesuka hati. Kita tidak bisa menepi sekedar beli cemilan ke indomaret atau alfamidi. Kita tidak bisa ke toilet meskipun sudah ingin buang hajat dari tadi. Kita tentu mungkin tidak bisa datang tepat waktu memenuhi janji. Maka, kita perlu mengubah fokus kita dari apa yang tidak bisa kita kendalikan, pada hal-hal yang bisa kita kendalikan.

Lakukan saja apa yang bisa kita perbuat saat itu. Misal, kita menyimak obrolan berfaedah di spotify atau menyimak berita radio tentang kondisi di luaran sana. Kita bisa memperpanjang durasi obrolan dengan keluarga yang bersama di mobil. Siapa tahu, dalam kondisi seperti itu ada keterbukaan yang membuat kita lebih saling mengenal di antara kita. 

Kita pun bisa mencari ide dengan lebih banyak melihat keadaan sekitar kita. Ide tulisan, ide kerjaan. Ide-ide bisa kita dapat dari para pekerja yang sedang bersusah payah mengais rejeki harian, penyapu jalanan yang harus subuh buta tiba di tepian jalan, dari petugas lalu lintas yang tengah sibuk mengatur jalur perjalanan. 

Kita seringkali kesulitan menyelesaikan masalah karena selalu berfokus pada apa yang tidak bisa kita kendalikan dari masalah itu. Sementara, kita tidak melihat ada banyak potensi solusi atau pembahagia diri dari hal-hal yang bisa kendalikan. Ubah fokusnya. Jangan salah fokus.



 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)