curhatibu.com

Parenting 2.0 : Mengasuh Anak di Era Digital dengan Penuh Keyakinan

Mengasuh Anak di Era Digital

Di tengah gejolak teknologi digital yang terus berkembang, orang tua punya tugas yang semakin berat dan kompleks. Orang tua harus mampu menjaga keseimbangan pemanfaatan teknologi dengan kebutuhan serta dampak negatifnya bagi pertumbuhan anak. Artikel ini akan membahas bagaimana memahami pola pengasuhan anak di era digital. 

Dampak Positif dan Negatif Teknologi

Bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, ternyata teknologi memiliki dampak yang cukup signifikan; baik positif maupun negatif. Perlu ada upaya dari orang tua untuk memahami hal-hal di bawah ini, supaya mampu mengantisipasi dampak negatifnya, serta mengoptimalkan efek positifnya bagi anak-anaknya. 

Dampak Positif

1. Peningkatan Pembelajaran
Anak-anak bisa belajar dengan cara interaktif dan lebih variatif. Anak-anak menemukan bahwa belajar tidak hanya duduk di kursi dan berhadapan dengan buku paket dan tulis. Belajar bisa dilakukan di mana saja, dengan berbagai media, dan dengan siapa saja. Tentu dengan bantuan teknologi ini. E-course, e-learning, dan berbagai aplikasi dan materi belajar bisa diakses dengan semakin mudah dan kaya. 

2. Pengembangan Ketrampilan Kognitif
Permainan digital bisa merangsang ketrampilan kognitif anak, misalnya dalam hal pemecahan masalah, logika, kreativitas, dan lain-lain

3. Kemajuan Kreativitas
Ada banyak peluang merangsang kreatvitas anak dengan adanya teknologi desain grafis, digital art, content creator, dan sebagainya. 

Mengasuh anak di era digital


4. Akses Informasi Global
Anak-anak bisa belajar banyak hal, dari sumber di seluruh dunia. Anak-anak pun bisa belajar dari guru lintas negara. Dengan kemudahan akses belajar bahasa internasional, anak-anak bisa lebih jago untuk meraup ilmu dari berbagai course dari seluruh dunia. 

5. Koneksi Sosial
Dengan teknologi, anak-anak dapat bertemu dengan temannya meskipun berjarak jauh darinya. Orang tua dan anak dapat tetap saling berkomunikasi meskipun sedang tidak bersama. Anak-anak, guru dan orang tua dapat berdikusi untuk perkembangan anak-anaknya melalui bantuan teknologi. 

Dampak Negatif

1. Risiko Kesehatan Fisik
Gangguan yang akhir-akhir ini sering ditemukan pada anak misalnya gangguan penglihatan, postur tubuh yang tidak baik, anak-anak kurang gerak, kurang terpapar matahari (karena lebih sering berada di rumah), dan sebagainya

2. Gangguan Tidur
Pola tidur anak bisa kacau jika terlalu banyak berhadapan dengan layar. Anak akan tidur terlalu larut, dan susah dibangunkan di pagi hari. Anak kelelahan, kurang berkonsentrasi, dan tidak bisa belajar dengan baik. 

3. Konten Tidak Sesuai Usia
Risiko anak-anak membuka konten yang berbahaya, tidak sesuai usianya, sangat mungkin terjadi. Apalagi jika orang tua tidak memberikan batasan dan pengawasan penggunaan gadget. Tentunya hal ini mempengaruhi psikologis mereka. 

4. Ketergantungan
Gadget memang membawa ketergantungan, dopamine. Entah karena warna-warni layar, atau adanya AI yang membuat platform terasa lebih mudah diakses dan mencocoki kebutuhan penggunanya. Anak makin betah berada di layar, ketimbang bermain atau membaca buku. 

5. Gangguan Emosional
Interaksi sosial anak akan berkurang, padahal itu penting untuk perkembangan dirinya. 

Mengasuh anak di era digital


Strategi Komunikasi

Di era digital seperti ini, penting untuk membangun komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Orang tua dan anak perlu saling memahami perasaan, pandangan dan pengalaman satu sama lain. Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menjalin komunikasi dengan lebih baik di era digital : 
  1. Dengarkan dengan empati. Jangan responsif saat anak mengatakan hal salah, bisa jadi karena anak mendengar itu di internet dan tidak tau kalau yang diucapkan salah. 
  2. Tanyakan pendapat anak-anak, berikan mereka kesempatan berpendapat tentang sesuatu
  3. Siapkan waktu khusus untuk berbicara. Tidak perlu lama, siapkan 10 menit sebelum tidur, atau 10 menit saat sarapan pagi. Selalu, rutinkan, maka akan menjadi jalan komunikasi yang lebih baik antara keduanya
  4. Hindari banyak kritik atau penilaian. 
  5. Bicaralah dengan bahasa sederhana
  6. Jadilah model perilaku cara berbicara pada anak. Penting agar anak mengetahui cara dan etika berbicara kepada orang lain seperti apa. Jika hanya di dunia maya, tentu berbeda. 
  7. Hargai perasaan anak, pahami mereka
  8. Perbanyak pertanyaan terbuka untuk mendorong anak berbicara lebih banyak
  9. Bicarakan tentann teknologi dan media sosial, penggunaan internet, etika berdigital, resiko jika beraktivitas di dunia maya, dll 
  10. Jangan ragu untuk meminta maaf kepada anak jika memang orang tua melakukan kesalahan; tunjukkan bahwa orang dewasa pun juga bisa salah
Membangun komunikasi terbuka ini memang tidak mudah. Prosesnya akan sangat lama, dan berkelanjutan. Namun, manakala hubungan itu sudah terjalin dengan baik, komunikasi sudah terbuka antara keduanya, rasanya orang tua tidak perlu banyak khawatir. Mengapa? Karena apapun yang ditemukan anak di dunia digital, dia punya tempat untuk memfilter (tempat bercerita, dan verifikasi) yaitu orang tuanya. 

Tips Memulai Percakapan Bermakna Tentang Teknologi dengan Anak

Memulai percakapan tentang teknologi bersama anak bisa jadi tidak mudah bagi sebagian orang tua. Terlebih jika orang tuanya tidak mau belajar mengikuti kemajuan jaman - yang membuatnya ketinggalan update teknologi terbaru. Jika kita demikian, maka anak pun tidak nyaman ngobrol atau sharing tentang dunia teknologi yang ditemuinya sehari-hari kepada orang tua. Alhasil, dia akan memilih bertanya kepada orang lain, teman, tetangga atau makhluk di dunia maya - pastinya berbahaya. 

Lalu, bagaimana caranya agar bisa nyambung di urusan teknologi ini dengan anak-anak?
  1. Pilih waktu yang tepat. Pilih yang santai, dan tidak diburu waktu. Kalau bisa, sekalian gunakan teknologi yang mau diobrolin, seperti mau membahas Tiktok, tunjukkan bendanya, dan bahas plus minus bersama anak
  2. Gunakan pertanyaan terbuka. Seperti, "Kamu sedang main apa di komputer, sepertinya seru?", "kakak kenapa suka channel youtube yang itu?", "Menurut kakak, mengapa kakak perlu punya akun di IG?"
  3. Tunjukkan bahwa kita memiliki minat pada teknologi yang sedang diminati anak. Misalnya anak sedang suka design canva. Maka sebaiknya kita pun belajar, minimal tau fungsi aplikasi ini apa, dan outputnya nanti bagaimana. Dengan kita punya minat ke sana, anak akan lebih mudah sharing tentang pengalaman menggunakan aplikasi itu. Sehingga kita pun lebih mudah untuk mengantisipasi hal negatif yang muncul di sana, misalnya tentang pemilihan gambar, nilai yang ditanamkan di element canva, dan sebagainya.
  4. Beri contoh positif dan negatifnya menggunakan teknologi. 
  5. Berbagi pengalamaan pribadi. Ketika kita pernah menggunakan aplikasi tertentu atau media sosial tertentu, bagilah cerita tentang keseruannya, juga efek negatif yang bisa didapatkan dengan penggunaan aplikasi tersebut. 
  6. Jadilah model yang baik terkait penggunaan teknologi. Sehingga yang kita obrolkan/nasehatkan tidak mental/berbalik arah ke diri kita. Misalnya tentang screen time. Jika orang tua terlalu sering di depan layar, maka akan sulit menyuruh anak meminimalkan penggunaan gadget dalam kesehariannya. 

Mengasuh anak di era digital


Mengajarkan Etika Bermedia Kepada Anak

Memang keberadaan teknologi dalam dunia anak tidak bisa lagi dipisahkan. Anak pada saatnya akan terpapar dengan media. Maka, penting kita ajarkan hal-hal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam menggunakan media di era digital ini. 
  1. Berpikir sebelum berbagi
  2. Menghormati privasi orang lain, seperti tidak menyebarkan foto orang lain sembarangan
  3. Menghindari penggunaan kata yang tidak sopan, baik saat berkomentar di postingan orang lain, maupun sedang menjawab komentar orang lain
  4. Berbagilah konten yang baik, positif dan bermanfaat
  5. Verifikasi informasi sebelum menerimanya
  6. Gunakan aplikasi dan situs yang sesuai dengan anak
  7. Jaga screen time, terutama untuk anak-anak, sesuai dengan usia anjuran
Mengasuh anak di era digital

Teknologi Sebagai Pendukung Pembelajaran

Ini manfaat besar teknologi yang tidak boleh dikesampingkan. Sayang sekali, begitu banyak kebaikan dari teknologi yang pada akhirnya tenggelam dengan konten negatif / merusak di dunia maya. Maka penting bagi orang tua memaparkan dan mengajarkan anak teknologi/aplikasi/konten mana yang berguna dan baik untuk mereka. 

1. Pilih aplikasi / platform yang tepat
Ada banyak aplikasi pembelajaran, secara online, gratis hingga berbayar. Misalnya reading eggs, khan academy untuk belajar akademik. Juga ada platform belajar coding untuk anak dengan scratch FREE. Aplikasi desain pun begitu banyak, dari canva, capcut, inshot, dan sebagainya. Pemanfaatan aplikasi tersebut akan sangat memperkaya anak dengan berbagai pengalaman belajarnya. Saya sebagai praktisi homeschooling sangat terbantu dengan adanya platform/aplikasi tersebut. Seperti pernah saya tulis dalam strategi belajar anak homeschooling.

2. Libatkan anak dalam memilih konten yang ingin disimak/disaksikan. 
Memang agak tricky, karena orang tua tetap perlu membuat pagar kanan kiri sesuai dengan nilai keluarga. Misalnya jangan sampai kontennya joget-joget, ada musiknya, ada gambar yang membuka aurat, atau konten yang merusah agama seperti sihir. Penting untuk mengawasi saat anak sedang berselancar di youtube atau sosial media, agar tidak sampai bertemu konten yang "melanggar" nilai keluarga. 

Contoh konten belajar huruf bagi anak-anak


3. Eksplorasi kreativitas anak. 
Ubah mindset konsumen menjadi produsen. Biasanya anak hanya nonton, rangsang anak untuk menghasilkan sesuatu dari tontonannya. Tidak harus produk yang sama. Kita bisa meminta anak bercerita tentang apa yang baru ditontonnya (story telling), menulis huruf yang ada di video (calistung), sampai belajar membuat konten serupa (content creator). Akan ada banyak kreativitas yang bisa dieksplor dengan menyaksikan ragam teknologi di berbagai platform itu. Manfaatkan untuk memperkaya pembelajaran anak. 

4. Pemanfaatan sumber daya digital
Latih dan ajarkan anak untuk mencari sumber belajarnya sendiri di dunia digital. Rangsang anak untuk mau praktek mengikuti tutorial dari sumber pembelajaran yang didapat. 

5. Pembelajaran berbasis proyek
Konten digital bisa menjadi platform menarik untuk memfasilitasi model belajar ini. Anak bisa bersama membuat proyek video, worksheet, dan sebagainya bersama orang tua.

Keseimbangan Aktivitas di Luar Ruangan

Meskipun ada begitu banyak manfaat dari belajar bersama teknologi digital, anak tetap harus punya porsi belajar lainnya. Bisa dilakukan dengan belajar di luar ruangan, atau mengerjakan worksheet (di kertas) bukan di layar. Penting agar anak tidak terlalu banyak terpapar layar. 

Mengasuh anak di era digital





Ada waktu yang perlu diperhatikan. Orang tua bisa memilih untuk mengajak anak berjalan-jalan di sekeliling rumah, berolahraga, bermain di halaman atau taman, sampai bersama mengerjakan worksheet menarik lainnya. 

Salah satu alasan mengapa orang tua kadang enggan mengajak anak bermain di luar rumah adalah karena dianggap memakan waktu terlalu lama. Butuh waktu dan persiapan lama untuk main sama anak-anak. Padahal, sebenarnya, cukup 10-15 menit membersamai mereka berkegiatan pun sudah lebih dari cukup. Asal kita fokus dan bisa memberikan makna pada setiap kegiatan bersama. 

Anak dan orang tua bisa memanfaatkan worksheet seperti ini untuk belajar bersama anak. Ada 7 lembar aktivitas untuk 7 hari bersama anak. Tidak perlu lama, perlu waktu 10 menit saja untuk menyelesaikan setiap worksheet. Perbanyak ngobrol, dan memberikan makna dari setiap kegiatan. Bisa juga dengan menghubungkan dengan kehidupan atau nilai yang ingin diajarkan kepada anak. Misalnya "lebah, ada surat di alquran bernama lebah lho...."
MAU PDF Versi LENGKAP UNTUK 
7 DAYS MINDFULNESS IN NATURE?


Ragam aktivitas di alam pun harus dicoba oleh orangtua. Kadang kita terlalu rumit memikirkan jenis aktivitasnya. Merasa butuh banyak peralatan, mahal, butuh waktu. Sehingga agenda bermain dengan anak malah tertunda entah sampai kapan. 

Membuat daftar aktivitas bersama tidak perlu muluk-muluk. Pilih yang paling memungkinkan kita lakukan saja. Pilih yang mudah. 
Seperti contoh 24 aktivitas di samping, sangat sederhana, simpel, tidak butuh banyak modal. HANYA butuh modal WAKTU dari ORANG TUANYA. Mau atau tidak. 

Selain karena kita membuat semuanya rumit di pikiran, kita sering lupa dengan aktivitas apa yang seharusnya dijalankan bersama anak. Alasannya karena TIDAK TERLIHAT. 

Biasakan untuk MEMASANG aktivitas/baik yang ingin dilakukan di tempat yang mudah kita lihat, yang sering kita kunjungi. Atau bisa juga dengan mencetaknya di lembaran kertas, kita pasang agar mudah untuk memantau aktivitas mana yang ingin dilaksanakan. 

Contoh di samping ini bisa diprint, dan ditempel di tembok. Tinggal kita pilih, untuk hari senin ada 4 kegiatan. Dilakukan di pekan 1-4 (urutan bebas). Begitu juga dengan hari selasa sampai sabtu. 

Ingat, 5-10 menit pun cukup koq. HANYA BUTUH WAKTU dan HATI orang tua untuk mau tidak membersamai anaknya. 

Ingin file pdf di atas? Klik ini ya

Manfaat Kegiatan Fisik di Luar Ruangan Bersama Anak

Ada banyak manfaatnya, di antaranya : 
  1. Pengembangan fisik anak
  2. Pengembangan motorik kasar
  3. Peningkatan imajinasi dan kreativitas
  4. Interaksi sosial
  5. Pemahaman akan alam, tadabbur alam
  6. Pengetahuan dan wawasan kebudayaan atau kehidupan sekitar
  7. Kemandirian
  8. Terbiasa menghargai lingkungan
  9. Pengalaman multi sensori 
  10. Beristirahat dari teknologi sejenak
Ada manfaat untuk perkembangan holistik bagi anak dengan mengajaknya bermain di luar ruangan. Meskipun teknologi begitu menakjubkan, jangan pernah meninggalkan alam. Sebab dari alam inilah anak akan belajar banyak hal.

Penutup

Dalam dunia yang semakin dipenuhi perkembangan teknologi, tugas kita sebagai orang tua lebih banyak. Pekerjaan rumah dan tantangan pengasuhan bisa dikatakan makin komplek. Namun, kita pun perlu bijak dan belajar beradaptasi dengan baik. 

Dalam artikel ini kita sudah menjelajah berbagai tantangan sekaligus solusi pengasuhan anak di era digital. Mulai dari membangun komunikasi bersama anak, mengenalkan etika digital kepada mereka hingga menjaga keseimbangan aktivitas anak di lingkungan alam. Tentu penting bagi kita orang tua tetap mengikuti perkembangan teknologi agar bisa memanfaatkannya untuk mendukung perkembangan anak. 

Bagaimana pendapatmu, Ayah Ibu? Metode apalagi yang perlu kita lakukan untuk mampu mengasuh anak di era digital ini? Sharing di kolom komentar ya.. 


16 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. Rasanya hampir tidak mungkin ya mensterilkan anak-anak dari teknologi/gadget. Memang butuh peran lebih ortu dalam pendampingan (dengan berbagai langkah yang Bunda sampaikan di atas). Ijin download wroksheet ya, ya, Bun. Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. siap, semoga Allah memberikan kita pertolongan dan petunjuk untuk membimbing anak-anak ya mbak :)))

      Delete
  2. Mbakkk.... Terima kasiiiih. Isinya jossss banget. InsyaAllah bermanfaat buat aku kedepannya. Sementara ini soalnya anak belum aku kenalin ke gadget soalnya. Jadi aku save link dulu... Btw Youtubenya udah aku follow. Semangat ya Mbak :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masyaallah. Kalau nasehat pak Aar (rumah inspirasi), kalau bisa selambat mungkin kenalin gadget ke anak, lebih baik. Hehe. Idealnya emang ditahan2 dulu buat ngenalin gadget. Makasih mba, sudah difollow hihi..

      Delete
  3. Kak windy. Makasih banget ya printablenya. Bisa abuat amunisi seminggu bareng anak-anakku

    ReplyDelete
  4. Masyaallah lengkap dan konplit, makasih kak Windd.. pengen mraktekin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kakakkkk :)))) yuk bisa yukkk, jangan lupa sharing sharing ya kak nanti

      Delete
  5. Bermanfaay baget artikelnya. Bagaimana seandainya anak sudah terlanjur kecanduan ngegame, bagaimana solusinya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau menurut saya, bisa dengan mencoba perlahan mengurangi intensitas main gamesnya, bu. Sembari dicarikan alternatif kegiatan lain untuk anak

      Delete
  6. Memang teknologi jaman now sangat berbahaya. Penting banget orang tua harus mengawasi & membatasi anak dalam akses internet maupun konten-konten supaya tidak salah jalan seperti yang sering terjadi saat ini..

    ReplyDelete
  7. Horee dapat printable buat membersamai anak-anak.. jangan pernah bosan berbagi ya mb

    ReplyDelete
  8. Super banget artikel pengasuhannya, mba Windy. Saya makin sadar di era digital ini kita sebagai orangtua harus lebih bijak memanfaatkanya

    ReplyDelete
  9. Bener mbak anak harus sering dialihkan ke aktivitas lain buat ngalihin main gadget. Seneng sih dampingin mereka main tapi ya harus bagi waktu juga

    ReplyDelete