curhatibu.com

5 Strategi Teruji: Bagaimana Cara Mendidik Anak Supaya Nurut

Banyak orang tua bingung bagaimana agar anak nurut saat diperintah? Orang tua bingung cara mendidiknya harus bagaimana koq anak-anak kebanyakan menghindar melaksanakan tugas yang diberikan. Nah, emang penting ya, mengharapkan anak nurut? Apakah itu tujuan pendidikan kita?

Mengapa Harus Membuat Anak Nurut?

Mendidik anak nurut itu bukan berarti kita bertindak otoriter kepada anak. Mendidik anak nurut itu dalam rangka mengembangkan kedisplinan, tanggung jawab dan kemampuan mereka dalam menaati peraturan serta nilai-nilai dalam masyarakat. Terlebih jika anak sudah berada di fase kedua mendidik (usia 7 tahun), memang sudah seharusnya anak diposisikan sebagai seorang "TENTARA" yang harus disiplin dan mengikuti aturan yang ada. 

Bagaimana Cara Mendidik Anak Supaya Nurut

Seberapa penting mendidik anak supaya nurut ini? Yap. Sobat Curhat Ibu, ketika anak mengetahui tentang apa yang diharapkan dari diri mereka, dan anak berusaha mematuhi aturan-aturan yang ditetapkan oleh orang tua atau wali mereka, maka sesungguhnya mereka tengah menciptakan suasana rumah yang lebih terstruktur dan harmonis. 

Dampak positif dari melatih anak disiplin

Disiplin ini merupakan bentuk anak nurut dengan aturan yang ada. Disiplin ini penting untuk dilatihkan kepada anak. Memang tidak mudah, tapi anak harus terbiasa disiplin. Sebab ada beberapa dampak positif jika seorang anak punya kedisplinan yang baik : 

  • Tahan terhadap godaan : anak terbiasa menaati aturan, maka dia akan lebih mudah mengatakan "tidak" terhadap hal negatif yang tidak sesuai dengan nilai/norma yang diyakininya
  • Sukses akademis : anak akan terbiasa fokus saat belajar, cekatan mengerjakan tugas, memiliki jadwal belajar yang teratur, dan mengerjakan ujian pun dengan baik karena sudah terbiasa belajar. 
  • Mampu berinteraksi di urusan sosial : anak akan berinteraksi dengan baik pada orang lain, menghormati aturan/norma yang berlaku di masyarakat, serta bisa mudah bekerja sama dengan orang lain
  • Terbentuk karakter yang kuat : anak menjadi lebih disiplin, bertanggung jawab, bekerja keras.
  • Hubungan tercipta lebih harmonis : karena anak cenderung menghormati aturan yang ada, hubungan yang tercipta dengan sesama pun baik
  • Persiapan menghadapi masa depan : terbiasa disiplin membuatnya lebih mampu bertanggung jawab dan mengambil keputusan besar dalam hidupnya

Melihat berbagai dampak positif ini, sudah semestinya orang tua terus belajar bagaimana mendidik anak supaya nurut dengan mereka secara khusus, dan dengan aturan yang ada secara umum. 

Step 1 : Memberikan Contoh Yang Baik

Contoh lebih memiliki kekuatan dahsyat daripada nasihat, dalam mengubah seseorang. Maka, anak yang mendapatkan contoh terbaik dari orang tua terkait kedisplinan, dia akan lebih mudah mencocokkan perilaku dengan aturan yang ada. Apalagi, orang tua adalah sosok terdekat dalam kehidupan anak, artinya sosok yang paling berpengaruh dalam kehidupan anak. Anak akan meniru apapun yang dilakukan orang tuanya- bahkan atas sesuatu yang tidak kita sadari. 

Cara Menjadi Contoh yang Baik untuk Anak-Anak

  • Konsisten : tetapkan nilai yang ingin ditanamkan kepada anak. Bantu anak memahami aturan / norma tersebut. Terapkan bukan hanya sesekali, tapi sepanjang waktu. Misalnya, mau konsisten tidak pakai HP di meja makan. Maka jangan hanya di hari penetapan aturan. Lakukan seterusnya. Konsisten ini seringkali menjadi PR bagi orang tua. 
  • Integritas : jujur dalam menerapkan aturan. Jujur dalam berbagai situasi. Misalnya sedang berkendara, sekalipun tidak ada polisi, tetap menepati rambu lalu lintas. 
  • Kontrol emosi. Terkait mengatasi emosi, orang tua harus belajar bagaimana menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, membuat frustasi, emosi, dan sebagainya. Orang tua mengajarkan cara merilekskan diri saat situasi tegang. Orang tua berusaha menampilkan (kepada anak) cara menenangkan diri saat kondisi tidak terkendali. Dengan mampu mengendalikan emosi, anak akan lebih mudah untuk nurut dengan aturan yang ada - sekalipun mungkin tidak menyenangkan baginya. 
  • Kerja sama : mengajak anak mengerjakan tugas di rumah bersama-sama, misalnya saat bersih-bersih rumah. Anak tidak merasa sendiri karena orang tua pun ikut (memberi contoh) beberes rumah. Anak pun tidak merasa berat menjalankan tugas kebersihan/piket.  
Bagaimana Cara Mendidik Anak Supaya Nurut


Jika Sobat Curhat Ibu menggunakan strategi pertama ini, yaitu memberikan contoh yang baik sebagai orang tua,yakinilah bahwa ini adalah langkah awal yang kuat dalam mendidik anak agar menjadi anak yang nurut. Orang tua yang menjadi model peran yang baik memberikan fondasi kuat bagi anak-anak untuk tumbuh menjadi individu yang bertanggung jawab dan beretika dalam perilaku mereka.

Step 2 : Menetapkan Aturan Yang Jelas

Penting untuk setiap keluarga memiliki aturan yang disepakati bersama, atau yang sama-sama diketahui. Dengan demikian, anak akan mengetahui ekspektasi apa yang diharapkan orang tua kepadanya. Anak pun lebih paham dengan apa yang harus dilakukan, dan konsekuensi yang akan diterima jika melakukan/tidak melakukan hal tersebut. Anak tidak akan kebingungan tentang definisi "mana yang boleh dan tidak boleh", "mana yang harus dilakukan dan dilarang", "mana yang harus segera dilaksanakan dan mana yang bisa ditunda"

Cara agar aturan dapat diterima oleh anak

Sobat Curhat Ibu harus memastikan beberapa hal berikut agar aturan tidak sekedar tempelan di dinding rumah:
  • Sesuaikan aturan dengan jenjang usia, perkembangan serta kebutuhan anak. Misalnya : anak usia 4 tahun tidak perlu diberi aturan untuk sholat 5 waktu di masjid, anak usia 2 tahun tidak perlu diberi aturan untuk merapikan kasur setelah bangun tidur. Hehe.. harus logis sesuai usia anak-anak. 
  • Usahakan buat aturan yang adil. Masih seiring dengan poin sebelumnya. Adil bukan berarti sama. Adil adalah tidak dzolim, sesuai dengan "si dia". Namun ada kalanya ada aturan yang bisa dilakukan bersama lintas usia, misalnya : makan malam wajib di meja makan. 
  • Komunikasikan aturan secara teratur. Jangan hanya sekali. Hehe.. obrolkan kembali setiap kali ada kesempatan yang relate dengan aturan itu. 
  • Berikan kesempatan anak untuk bertanya, memberi masukan, dan saran tentang aturan yang ditetapkan bersama. 

Step 3 : Konsisten Dalam Melaksanakan Aturan

Beberapa tips yang bisa digunakan terkait konsistensi ini adalah
  • Lakukan komunikasi terbuka antara orang tua dan anak. Hal ini membuat anak-dan orang tua mengetahui sudut pandang masing-masing sehingga bisa merumuskan aturan yang sama-sama diterima
  • Buat kesepakatan bersama, tidak sekedar satu pihak (orang tua saja). Usahakan aturan sudah diketahui dan disepakati oleh anak. Memang ada aturan yang ditetapkan oleh orang tua - meskipun anak tidak sukarela melaksanakan, karena memang demi kebaikan anak, ini tetap harus diterapkan dengan konsisten
Anak yang terbiasa dengan konsistensi penetapan aturan akan lebih menghargai keberadaan aturan itu, tidak menyepelekan, sebab tau ada konsekuensi dari setiap aturan. 

Step 4 : Mendengarkan Dengan Empati

Mendengarkan empati adalah kunci membangun hubungan sehat dan kuat antara orang tua dan anak. Mendengarkan empati tidak sekedar mendengar apa yang dikatakan anak, tetapi juga berusaha memahami perasaan anak dan sudut pandang anak atas suatu peraturan. Ketika anak merasa didengar, anak akan merasa dihargai, dan didengar. Hal ini membuat anak lebih mudah menyampaikan perasaan mereka, kekhawatiran mereka, dan lebih nyaman untuk berbicara masalahnya pada kita orang tuanya. 

Cara mendengarkan dengan empati

Beberapa hal yang perlu dilakukan dalam rangka mendengarkan dengan empati sebagai berikut : 

Bagaimana Cara Mendidik Anak Supaya Nurut


  • libatkan perhatian penuh saat ngobrol dengan anak. Jangan ada distraksi (HP) di antara kita. hehe.. 
  • hindari kritik dan penghakiman saat anak bercerita. Biarkan mereka menyampaikan sudut pandang dan pemikiran mereka. Jikapun ada yang salah, tidak langsung disanggah. Selalu ada timing yang tepat untuk mengoreksi. Dahulukan membangun koneksi daripada koreksi. 
  • sampaikan kepada anak bahwa kita (orang tuanya) mendukung mereka, dan terus berusaha memahami mereka. sampaikan bahwa kita akan selalu ada saat anak-anak membutuhkan mereka/
Dengan mendengarkan empati, kita bisa mengetahui apa yang menjadi kebutuhan anak. Ini akan membantu kita menetapkan aturan/perintah yang memang dibutuhkan oleh anak, tanpa anak merasa berat dan terpaksa. 

Step 5 : Berikan Pujian Kepada Anak

Pujian menjadi cara cukup ampuh untuk membuat anak lebih menghargai keberadaan dirinya, dan juga kita orang tuanya. Namun, perhatikan beberapa hal ini agar pujian itu efektif dan tidak basa-basi belaka. 
  • Berikan pujian dengan tulus dan jujur - tidak mengada-ada
  • Berikan pujian spesifik atas perilaku anak, bukan sekedar, "Kamu anak hebat, kamu anak pintar"
  • Identifikasi perbuatannya secara konkret saat memuji, misalnya, "Wah, masyaallah, adek sudah merapikan tempat tidur setelah bangun tadi pagi ya.. Alhamdulillah, terimakasih ya.."
  • Hindari berlebihan dalam memuji . Misalnya terlalu sering mengatakan, "Anak sholih...", "Wah..anak pintar..", "Wah, hebat..." padahal ga hebat-hebat amat, hehe.. maksudnya, jangan setiap yang dilakukan anak langsung dipuji. Nanti pujiannya jadi kurang "berharga" karena terlalu sering diumbar. 
Dengan pujian yang tepat, anak akan paham mana saja dari perbuatannya yang baik, atau tidak. Anak pun paham mana aturan yang sudah dijalankannya dengan baik, mana yang perlu dikoreksi. Dengan paham akan hal itu, anak akan lebih mudah nurut dengan apa yang telah disepakati sebab tau konsekuensinya. 

Penutup : List Yang Harus Dilakukan

Sobat Curhat Ibu. setelah mengetahui 5 strategi di atas, maka sebagai orang tua, yuk kita mulai melakukannya satu per satu. 
  1. Beri teladan dalam setiap kebaikan, sebab itu akan lebih powerfull mengubah perilaku anak menjadi lebih baik. 
  2. Tetapkan aturan dan konsekuensi yang jelas dan diketahui bersama antara orang tua dan anak. 
  3. Jangan lupa konsisten dalam pelaksanaan aturan yang telah ditetapkan. 
  4. Buka ruang diskusi dengan mendengarkan empati, perbanyak ngobrol santai dengan anak, dan
  5. Berikan pujian spesifik atas perbuatan baik anak. 
Semoga 5 hal di atas cukup untuk membantu kita, para orang tua, yang seringkali kebingungan bagaimana cara mendidik anak supaya nurut dengan apa yang kita perintah atau tetapkan aturannya. Semoga tidak ada lagi kegalauan dari pada orang tua. Dan... semoga artikel ini bermanfaat.

Tinggalkan di kolom komentar, menurut Sobat Curhat Ibu, poin apa yang paling penting di antara ke-5 step di atas?

11 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. Terasa dikuliti nih, banyak yang harus dikoreksi dalam mendampingi anak. Good artikel

    ReplyDelete
  2. Aq suka tulisannya. Jadi ingat salah satu materi parenting yang relate sama tulisan ini. Kalau kita sebagai orang tua itu boleh menuntut anak, dituntut untuk disiplin dan bertanggung jawab misalnya tapi juga diberikan respon yang tinggi misal dalam tulisan ini, mendengarkan dengan baik

    ReplyDelete
  3. maku baper bacanya, makasih udah mengingatkan pembaca seperti saya mba

    ReplyDelete
  4. Hidayah datang dari baca tulisan artikel ini. Jazakillahu khayran mbak udah menulisakan dengan rapi dan mudah dipahami mana yang harus,boleh dan tidak dilakukan

    ReplyDelete
  5. Pendidikan parenting ini memang tepat dan harus dilakukan sejak anak masih usia dini. Dari pembiasaan hal2 tersebut, setelah mereka remaja pun sudah tau apa yg harus dilakukannya tanpa kita harus mengingatkan.
    Hingga saat ini anak2 saya sudah remaja dan dewasa pun, mereka selalu nurut apa yg orang tua katakan dan selalu meminta pendapat kita bila hendak memutuskam sesuatu. Kita pun sebagai orang tua juga selalu mendukung apapun keputusan anak2, selama itu baik bagi mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Masyallah.. masih PR sekali buat saya bu, untuk menerapkan poin per poin di atas. Senang sekali bu yayu selalu sharing pengalaman dan juga selalu memotivasi kami agar terus semangat belajar. Terimakasih ya ibu

      Delete
  6. Yang paling susah adalah memberi contoh yang baik sih hiks karena memang gimanapun punya kebiasaan buruk, bismillah terus belajar. Terima kasih mbak

    ReplyDelete
  7. children see children do yaa mbak, auto cek diri mbak ini...

    ReplyDelete
  8. Keren sekali artikelnya. Banyak hal yang harus Umma perbaiki sebagai orang tua

    ReplyDelete
  9. Wah, bisa saya praktekkan nih kak, terus belajar jadi orang tua...

    ReplyDelete
  10. Alhamdulliah kami seorang guru sekolah selain ingin buat anak menjadi penurut ingin murid kami juga penurut...Semoga berhasil setelah di praktikan

    ReplyDelete