curhatibu.com

"iri" pada ikhlas dan istiqamah mereka...


“Iri” dengan mereka,…orang-orang yang mampu istiqamah di jalan kebenaran,… “Iri” dengan mereka, yang telah mampu mendalami samudra keikhlasan…

Samudra keikhlasan, yang mungkin, sampai saat ini pun, belum kuketahui keberadaannya, apalagi menyelami kedalaman, dan merasakan keindahan di dalamnya… Sungguh, nikmat jika telah mampu menikmati indahnya ikhlas,… bahkan, hanya dengan melihat orang-orang yang telah menguasai ilmu ikhlas rasanya sungguh tentram. 

Subhanallah,… tak ada satupun tujuan melainkan Allah. Tak peduli apa kata orang tentangnya, baik atau buruk. Yang terpenting baginya, yang dia perhatikan adalah apa kata Allah terhadapnya. Sulit, sungguh sulit,…entah tahun ke berapa aku baru akan mampu memahaminya,… 

Bahwa hati lebih sering ternodai dengan niat yang melenceng., niat yang sekedar untuk kebahagiaan di dunia,..atau niat yang hanya sekedar untuk membahagiakan satu dua orang., atau niat yang sekedar untuk mendapatkan pujian,..agar tidak dicela,..dan ratusan niat lain yang sesungguhnya tidak sesuai dengan apayang seharusnya diniatkan…

Padahal, dalam hadist arba’in no 1 disebutkan bahwa segala perbuatan itu tergantung dari niat. Jika kita meniatkan untuk Allah dan Rasul, maka kita akandidapati Allah dan Rasul. Sedangkan jika niatnya untuk wanita, maka yang didapat adalah apa yang diniatkan. 

“iri” pada mereka yang telah mampu berikhlas dalam setiap langkah hidupnya. Mereka tak akan membiarkan setiap langkah tanpa niat,..apalagi membiarkan langkah mereka beriring dengan niat yang buruk. Hanya berharap, kita mendapat bimbingan Allah untuk senantiasa disadarkan dan diingatkan meniati sesuatu dengan niat terbaik, yaitu karena Allah.

Yang kedua,… “iri” dengan istiqamah yang telah mereka pegang. Ya, hidup yang penuh liku, hidup yang penuh ombak,.. penuh naik turunnya iman, dan kondisi hati. Bahkan, memungkinkan terjadi, kita keluar dari jalan yang telah kita masuki--entah dengan tanpa sengaja atau secara terencana--. Apapun itu, teruslah bersyukur atas karunia Allah yang masih memberikan keistiqamahan berada di jalan yang kita yakin adalah yang terbaik. 

Sungguh, terkadang iri itu muncul,..pada orang-orang yang mungkin dalam benak kita, senantiasa berdiri tegak. Tegak dalam ganasnya ombak, dan terpaan badai yang menghancurkan. Namun dianya tetap tegak, dan terus memancangkan pasak dalam-dalam, agar tak lagi dapat terkalahkan oleh gejolak yang ada,.. Gejolak itu terkadang kita salah artikan sebagai keinginan hati, meski padahal itu hanyalah nafsu yang mencoba melenakan kita dari langkah menuju Allah. 

Begitulah,…”iri” pada mereka yang mampu tegak dan menegakkan yang lain,… Sungguh mereka mendapatkan karunia yang tiada terhitung lagi,… Mereka mampu beristiqamah di jalan yang benar, meski dengan sedikitnya ilmu dan amal yang mereka miliki dan lakukan. Namun, ada istiqamah yang mengencangkan amalan mereka, untuk bisa bersaksi melalui beratnya timbangan amal yang ada…
Hanya berharap, semoga kita mendapat petunjuk Allah untuk bisa menjadi pribadi yang ikhlas, dan selalu istiqamah,…itu saja… (naizza06_20feb11RSB16)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)