curhatibu.com

Ingin ku berkisah tentangnya,..(part1)

Hari ini 4 Juni 2011. Untuk kelima-puluh kalinya bapak melewati hari kelahirannya. Dan untuk kesekian kalinya, pada hari ini, di rumah jadi ramai,.. Ramai dengan masak memasak, plus lalu lalang anak-anak kecil yang terdiri dari ponakan, cucu, sepupu, dsb turut membuat suasana lebih heboh. Apalagi kalau mereka tiba-tiba nyelonong ke dapur yang banyak barang bersuhu tinggi. Wah, teriakan pasti langsung terdengar bersahutan untuk mengusir anak-anak itu. Dan langsung saja mereka lari terbirit, kabur, ke ruang depan rumah kami ini, kembali melakukan aktivitas khas anak-anak.

Ya, kelima-puluh kalinya, seorang anak, ayah, suami, paman, pakdhe, dan kakek yang luar biasa...
beliau dilahirkan oleh seorang wanita tangguh, nenek yang masih sempat saya menemani beliau hingga akhirnya Malaikat Izrail menjemput ketika saya lulus sekolah menengah atas. Lahir dalam pimpinan lelaki kuat, namun sayang, saya tidak berkesempatan bertemu dengannya, karena bapak sudah ditinggal oleh ayahnya (kakek saya) ketika beliau berusia 4 tahun. Saya bisa membayangkan waktu itu, dengan ke-8 saudara/i nya yang lain berjuang menghidupi keluarga besar tersebut. Bakti bapak kepada ibunya (nenek saya), sangat jelas saya rasakan. Ketika hari-hari sakitnya nenek, bapak lah yang lari ke sana kemari mengurus setiap keperluan. Ya, karena beliau anak lelaki satu-satunya yang tinggal dekat dengan nenek -rumah saya ada di depan rumah nenek saya-

Beliau seorang suami yang sabar,.. pun ayah yang super sabar. Memimpin istri dan dua orang anaknya,. 

Banyak yang kubelajari dari beliau..

Kejujuran...
Satu hal yang sangat ditekankan,.. Bahkan dicontohkan selalu. Dalam ceritanya, ketika penerimaan pegawai negeri sipil dulu, jujur menjadi kuncinya. "Hanya jujur,. biarlah orang lain sibuk dengan urusan uang ratusan juta untuk masuk PNS, atau bahkan untuk masuk SMP, SMA, dan perguruan tinggi,..atau apapun itu..biarlah. Yang penting kita jujur,. Usaha, doa, tawakal. itu senjata kita. Jika harus pakai uang, uang siapa yang akan dipakai? tidak ada,. Pun ketidakjujuran di awal akan berimbas kepada ketidakberkahannya rizki di kehidupanmu selanjutnya"
Begitulah kira-kira, obrolan kami kala itu,...

Kegigihan,..
Menyoal kegigihan, beliau sosok yang luar biasa,. Bersama Ibu, mereka memulai rumah tangganya dari NOL. Dari tidak memiliki apa-apa. Hingga kemudian sedikit demi sedikit uang dikumpulkan, untuk memulai keluarga yang tenang. Mulai dari mengontrak sebuah rumah di Kunden, salah satu kelurahan di kecamatan Blora. sampai akhirnya, dapat membeli tanah dan membangun rumah di Sawahan, Kelurahan Tempelan, Kec.Blora, di rumah yang saya tumbuh di dalamnya. Kata Ibu, "Dulu rumah ini tidak sepanjang ini. Hanya sepetak kecil bagian belakang rumah. Terus, karena usaha yang keras dari bapak, diatur uangnya, meski kadang harus minjem sana sini untuk kebutuhan, alhamdulillah, sekarang sudah jadi tiga kali lebih luas. Alhamdulillah, barang-barangnya juga sudah cukup, dari zaman dulu yang tidak punya apa-apa."

Berbincang kegigihan lagi,...
Sering sekali saya melihat beliau pulang kantor dengan peluh yang memenuhi wajah, lengan dan bajunya. Ya, maklum, di kantor, bapak bukanlah pegawai berjabatan. Boro-boro ekselon, atau apalah itu namanya. Ya, karena memang beliau hanya lulusan SMK. Untuk melanjutkan pendidikan pun tidak ada kesempatan dan biayanya. Jadilah bapak menjadi pegawai yang mengalir mengikuti arus. Kadang tiba-tiba dipanggil ke Semarang, diminta mengambil barang, lalu malam-malam dapat telepon untuk ke kantor, dan sebagainya. 

Hal lain lagi mengenai bapak,..
Bahwa beliau sosok yang mencintai ilmu Islam. Bahkan setiap malam, sekitar pukul 11-an beliau pergi ke guru ngajinya, Pak Kyai,. Sedikit demi sedikit dipelajarinya.

Teringat hal ini, saya jadi bersyukur atas hidayahNya. Hidayah yang tidak pernah diduga kapan datangnya. 

Saya ingat sekali waktu itu, saya lupa itu fajar atau senja,..yang saya ingat suasana kala itu sedikit temaram. Bapak pulang ke rumah. Semalaman beliau keluar. Bukan ke mana-mana, hanya ke rumah berjarak 3 petak dari rumahku. Ya, di situ semalaman diadakan pemilihan ketua RT 01 RW 03. 

"Pripun, Pak?", tanya Ibu waktu itu.
"Terpilih jadi ketua RT, buk,...", jawab Bapak. 

dan ibu pun menjawab, 
"Ya, kalau jadi RT kudu luwih apik,..kudu shalat, ngaji,..."

Entah kenapa, pernyataan itu terekam jelas dalam benak. Mungkin karena dari sanalah, hidayahNya turun kepada bapak. Karena sejak hari itu, bapak mulai shalat lima waktu. bahkan beliau sampai membuatkan satu ruangan, cukup besar, ruangan yang masih beralas tanah, dan berdinding batu bata merah, karena sedang proses pembangunan, untuk kami pakai shalat berjamaah. Dan sepertinya, saya ingat bahwa waktu itu adalah awal-awal saya melaksanakan shalat. Ya, kalau tidak salah waktu itu sudah usia kelas 4 SD,..

Sungguh, betapa bapak gigih sekali mengaji, shalat, dan sebagainya. Bahkan bapak sampai dipercaya menjadi pemimpin acara tahlil (mengingat saya tinggal di lingkungan nu). 

Dan kasih sayang Allah pada bapak, dan pada keluarga kami ditunjukkan beberapa tahun dari perubahan suasana keagamaan di rumah kami. tepatnya, ketika saya masih ada di kelas 1 SMP. waktu itu saya ingat benar, saya pulang dari latihan PKS (Petugas Keamanan Sekolah), kemudian, di rumah saya diminta memasak nasi oleh Ibu, karena Ibu dan bapak akan pergi mengambil karpet untuk acara pengantin klien nya Ibu. 

Tiba-tiba saja, sekitar pukul setengah 6-an lah,.. ketika saya masih asyik beradu dengan nasi, panci dan dandhang di dapur, saya mendengar ada yang menangis dan sedikit teriak dari luar rumah saya. Langsung kaki saya lemas waktu itu. Padahal belum tau apa yang terjadi. Sungguh, hingga kemudian saya menyadari bahwa itu benar-benar suara ibu, dan di dalam rumah saya, saya tidak berani keluar. Lebih tepatnya menenangkan diri, dan bersiap untuk kejadian paling buruk. 

Well, saya mencoba tenang, dan keluar,..
Saya mendengar suara nenek saya waktu itu,..
"Iki getih e, nduk???" -"Ini darahnya, nak???"
Tambah hati saya tidak karuan. Saya berpikir waktu itu bapak ada di situ, hingga kemudian saya sadar bapak tidak dibawa ke rumah. Dan saya tau ada sesuatu terjadi pada bapak saya. 

Entah bagaimana selanjutnya, saya lupa itu. Yang saya tahu, kemudian Ibuk pergi ke Rumah Sakit dan bersama bapak akan pergi ke RS Tlagarejo, Semarang. Saya dan kakak saya tinggal di rumah. Bersama kakak, saya diajak untuk melaksanakan shalat. Waktu itu kami wudhu, nenek saya bilang, "Kenapa kowe leh, le, le,..". 

Akhirnya kami shalat,..
"Yuk, kita ngaji yuk, baca Yasin. Baca Al Qur'an bareng. Jangan lupa didoakan. Kita kirim al fatihah buat bapak ya, dek,..". Saya hanya sanggup mengiyakan. 

Kesyukuran kami adalah, bapak masih diberikan usia. alhamdulillah, sampai sekarang. Allah menyelamatkan bapak. padahal, waktu itu pendarahan cukup banyak. 

cerita Ibu, "waktu itu kami mau nyebrang, trus tiba-tiba ada pengendara motor lain yang nabrak kami. trus kami jatuh, dan kepala bapak terbentur jalanan aspal. waktu ibuk angkat bapak, ibuk lihat darah mengalir deras sekali dari kepala bapak. ibu sudah teriak-teriak waktu itu. Alhamdulillah ada yang segera membawa bapak ke rumah sakit, dan ibu pulang untuk ngabarin"

"Ketika di tlagareja, bapak dimasukkan ke sebuah tabung. Dipriksa katanya. Alhamdulillah bisa ditangani dengan baik."

Ternyata, peristiwa itu semakin membuat bapak semakin dekat dengan Allah. Setiap mengimami kami shalat, dan bapak memimpin doa, pasti isak tangis itu ada. padahal ketika ditanya mengenai kecelakaan itu, 
"Oh, iya ya? Nggak ingat sama sekali."
"Waktu bapak di masukkan ke tabung, ingat?"
"Nggak..."
"Waktu bapak dilarang dokter buat rokok, tapi bandel, inget?"
"Nggak,.."

Hehe,..wallahu alam,. 
Sempat ibu juga bilang, 
"waktu ibuk lihat darah bapak yang keluar deraas banget waktu itu, ibuk lihat darahnya kotor,. hehe,. mungkin itu darah kotor kelalaian bapak selama ini,.. Allah mengeluarkannya lewat peristiwa itu. Lewat pesakitan itu, mungkin Allah ingin mengampuni dosa-dosa masa lalu bapakmu,.."

Alhamdulillah,.kami bersyukur,.  sangat bersyukur,. 

(bersambung-part2)

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)