curhatibu.com

Mengintip utamanya Al Qur'an yukkk


Mesin itu ada ausnya, maka harus selalu direcharge, sebagaimana iman. Pun kualitas dan kuantitas bacaan al qur’an kita. Masalah kesibukan, semua sibuk. Tapi tetap saja ada yang sempat membaca, menghafal, mengulang, dan juga sebaliknya, ada yang tidak menyentuhnya. Yang beda di antaranya adalah kemauan/azzam untuk selalu dekat dengan Al Qur’an.

Ahlan = keluarga = komunitas
Kita katakan kepada tamu ahlan, artinya, ”anggap keluarga sendiri ya,...”
Sahlan = dataran rendah = mudah
Ketika ada tamu datang, katakan ”jangan sungkan-sungkan”

Tapi Yang digunakan dalam ramadhan adalah MARHABAN = luas lapang
Mengapa diucapkan seperti itu?
Karena Ramadhan mengandung banyak sekali kebaikan. Maka orang yang tidak mendapat kebaikan itu karena hati kita sempit atasnya. Maka luaskan hati kita.
Dalam konteks Al Qur’an, jika hati kita luas = al qur’an cepat masuk
Metode tercepat = meresonansikan hati kita.
Al qur’an cahaya = buat kati kita bercahaya
Al qur’an suci = buat hati kita suci
Al Qur’an itu diturunkan ke hati. Jadi ketika hati bersih, maka cepatlah hafal. Jadi bukan soal tua atau muda, tapi soal hati.
Maka persiapkan hati kita,…J

Hati orang luas atau lapang adalah ketika orang itu BERGEMBIRA.
Apakah keinginan menghafal qur’an itu sama seperti bahagianya orang kotor yang ingin segera mandi? Apakah ada kebahagiaan untuk itu?
Kalau hati merasa berat, maka kita akan sulit menghafal qur’an. Bukan qur’annya yang sulit, tapi kita telah blok hati kita untuk menghafal. Jadi, tidak boleh bilang keluhan2,  karena Qur’an itu akan menghindar pada kita.
Dzalika=itu=qur’an itu jauh/tinggi. Maka kita harus berupaya mendekat padanya. Maka salah satu namanya Ruh,..= disifati seperti sifat manusia cth bijaksana, dsb. Qur’an maunya kita yang harus datang ke qur’an. Kebanyakan statement kita adalah statement yang menjauhkan kita dari al qur’an, bukan kata-kata mesra untuk mendekatinya.
Tarhib = membuka hati
”Qur’an itu kebutuhan, dsb”

Umar sebelum masu islam sudah sering mendengar al qur’an, tapi baru waktu baca thaha dia sadar. Karena dia habis menampar saudaranya. Yaitu ketika hatinya sedang bagus, ada perasaan bersalah di situ.

Al Qur’an yang luar biasa jika turun ke hati yang biasa, maka yang ditangkap adalah biasa saja. Jadi tergantuung kualitas hati seseorang. Jika  kita ingin tahu seperti apa kita, maka  lihat bagaimana hati kita terhadap Al Qur’an.
Ibarat kita meniup tangan dan meniup air panas. Beda hasilnya.
Surat al ikhlas dapat merubah hidup irene handoyo, lalu kita yang sudad hafal itu, seperti apa? Mengana hati kita keras? Jadi, ya tuduh hati kita, bukan menuduh al qur’an.

Dalam interaksi, yang pertama disiapkan adalah :
Allah  mengatakan, bahwa tanggungjawab Allah yang meletakkan qur’an dalam hati kita, dan yang menjelaskan al qur’an itu. Maka yang harus disiapkan adalah WADAHnya, yaitu HATI.kita siapkan wadah, dan menghafalnya, maka tanggungjawab allah untuk memasukkan al qur’an dalam wadah itu. Jadi, qur’an yang rindu dekat dengan kita jika kita siap.

Tamu agung yang berunjung di sutau tempat tidak aan menemui semua orang di loasi tersebut, mesipun banya orang yang mendambaannya. Begitu juga dengan al qur’an, begitu juga dengan lailatul qadr.

Maka cara mudah didekatin qur’an adalah menyiapkan diri kita.
Nabi menyendiri (mengobati diri sendiri) – mengobati penyakit tersembinyi dalam diri adalah dengan menyendiri- sebelum diturunkan al qur’an.

Jadilah pribadi yang menarik, jangan menjadi pribadi yang mendorong.
Jadilah pribadi yang menarik BAGI ALLAH, bagi AL QUR’an, sehingga Allah dan qur’an datang pada kita.
Jika Allah tertarik pada engkau, mungkin Allah akan membangunkanmu,... Jika Allah tertarik pada engkau, mungkin Allah akan mengingatkanmu saat salah.
Ada waktu-waktu di mana Allah memaksa kita untuk melakukan kebaikan. Inginnya, itu adalah waktu-waktu kita.
”Ya Allah, saya yang seperti ini masih saja Kau ajak yang baik-baik”

Mengapa harus tahrib?
  1. boleh jaadi ini ramadhan yang terakhir
  2. tidak ada di antara kita yang bersih dari dosa. Semakin banyak dosanya, harus semakin sering baca qur’an, karena qur’an itu pembersih. Karena dengan qur’an, malas2 dsb akan berkurang, jin aja takut.
  3. kita butuh amal besar yang berlipat
  4. kita butuh iman yang kuat, apalagi ketika menghafal. Bulan yang paling menguat imannya adalah bulan ramadhan.
  5. ramadhan adalah sarana menguji kualitas diri kita. Makanya, syetan dikerangkeng. Kenapa masih buruk? Karena syetan sudah melatih kita selama ini.

Ramadhan disebut sebagai bulan ibadah. Mengapa?
mengingatkan tujuan hidup. Makanya banyak agenda yang telah Allah siapkan untuk kita. Misalnya, puasa. Dengan puasa ada bangun sahur. Di luar ramadhan, jarang ada yang bangun. Nah, setelah sahur, akan pergi ke masjid. Selain ramadhan, tidak terlalu banyak kan. Di pagi hari itu turunnya malaikat. ”Bacaan di waktu subuh disaksikan malaikat”. Ketika menghafal di waktu sebelum subuh, kaca hati kita masih belum dilewati banyak hal.

Ramadhan bulan syiam, menahan dari syahwat. Syahwat ada 2, yaitu farj dan perut. Menaklukkan farj dengan menikah, atau jika tidak mampu maka berpuasalah.

Ramadhan bulan qur’an : mengembalikan umat ini kepada kitabnya.
Sebagai seorang muslim mau tidak mau harus membaca qur’an
Tidak ada ulama besar yang tidak hafal qur’an. Syarat menjadi mujtahid adalah hafal qur’an.
Imam syafi’i hafal di usia 6 tahun, yusuf qardlawi di usia 9 tahun.
Selesaikan hal-hal yang besar itu saat muda!

Metode yang harus kita lakukan : hafallah dari surat yang paling kita cintai

ANDAI AL QUR’AN BERBICARA,...

Pertanyaan:
Mengenai 4  bulan al qur’an???

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)