curhatibu.com

Bersiaplah dengan KERAGAMAN! -refleksi mentoring-

Bersiaplah dengan keragaman.... Hehe.... Tiba-tiba saja ingin menuliskan tentang ini. Hmm... Kenapa? Ya, karena hidup tidak melulu berada pada satu komunitas saja, melainkan banyak, kadang tidak terduga. 

Jadi keinget kampus. Ya, kalau di kampus sih, mungkin kita cenderung akan bergaul dengan orang-orang yang homogen. Meski sebenarnya banyak juga jenisnya. Tapi, kita lebih bisa memilih dan mudah untuk berada di sana, komunitas yang sama. 

Baiklah, contoh kecil saja, tentang mentoring.Siapa yang tidak kenal mentoring? Atau halaqah, atau liqa, atau apalah sebutannya, yang pasti sebuah kelompok yang di dalamnya kita mengkaji ilmu agama dengan rutin. 

Ya, kalau di kampus, bisa dibilang surga-nya mentoring. Hehe... Bagaimana tidak, di kampus, kita dapat kelompok yang hampir dipastikan kemampuan berpikirnya hampir sama, materi yang sudah pernah didapat sebelumnya juga sama, jadi tinggal lanjut saja ke materi berikut... Kadar kedewasaan nya juga rata-rata lah... Minat nya juga hampir sama. Dan yang pasti, kita se-umur-an, kita se-angkatan, apa lagi, profesi kita sama, kerjaan dan amanah juga sejenis, dan sebagainya. 

Itu di kampus ya... Makanya, kalau masih di kampus, bener-bener dinikmati ya, dan dimanfaatkan untuk bener2 menggali ilmu dan megeksplore diri...:)

Nah, kalau sudah keluar kampus, beda lagi. Bisa jadi, kita akan mendapat kelompok yang sangat bertolak belakang dengan diri kita. Kita, yang mungkin masih muda, alias fresh graduated gitu lah, dikelompokkan dengan ibu-ibu yang sudah punya anak 1 sampai 3. Kita yang masih ingin melanjutkan kuliah, dikelompokkan dengan mereka yang sudah berkutat dengan urusan rumah tangga. Kita yang ingin mendapatkan materi dan materi, digabungkan dengan ibu-ibu yang mengharuskan kita mengulang.. 

Hehe...mau protes? Atau kemudian merasa tidak cocok? "Mau pulang aja deh kalau kaya gini!!!", hihihi...pulang aja...:p

Itulah keragaman. Jangan kaget. Kalau di kampus cenderung sejenis, di masyarakat cenderung berjenis-jenis. Jangan malah kaget dan menyepi diri, malah akan tersisihkan.. Termasuk kelompok mentoring kita. Emang kenapa sih kalau harus digabung dengan ibu-ibu? Bukannya kita lebih bisa mendapat banyak pelajaran dari pengalaman hidup mereka yang lebih banyak. Bukannya kita harus punya semangat berlipat-lipat melihat mereka yang padahal sudah berkeluarga dan punya anak cucu masih semangat mencari ilmu. Tentang materi, bukannya kita harus bersyukur, Allah masih ingin mengingatkan kita atas materi yang sama. Bukankah dengan begitu, tak jarang kita baru paham karena mungkin baru beberapa hari lalu terjebak pada situasi yang membutuhkan materi itu, tentang ikhlas, misalnya. Hhe.. Atau kita merasa sudah mampu benar-benar mengaplikasikan materi yang diulang itu, hingga tidak mau lagi belajar materi yang sama, menghabiskan waktu. hehe...nggak lah ya. 

Ya, itulah, salah satu jenis keragaman.. Masih banyak jenis-jenis ragam yang lain.. (keragaman nya aja berjenis-jenis...), tapi ntar PR deh buat teman2 nyari dan nulis pelajaran yang didapat. Banyak, lihat saja bagaimana saat kita hidup di lingkungan keluarga kita, tetangga-tetangga kita, lingkungan kerja kita, dan sebagainya. Banyak keragaman, yang tidak mungkin kita pukul rata menjadi satu saja jenis. Yang bisa kita lakukan, bagaimana menyesuaikan diri kita menghadapi setiap keragaman tersebut, supaya kita nyaman hidup di sana, mereka nyaman hidup bersama kita, dan akhirnya, akan mudah bagi kita jika mau belajar dan mengajar di sana... Ruang hati sudah terbuka, istilah nya gitu lah... Sudah tersentuh...okey:)



Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)