Let's Zuhud...!

Zuhud dalam kehidupan dunia. "Zuhud itu bukan engkau meninggalkan pakaian bagus, makanan enak. Akan tetapi zuhud itu adalah apa-apa yang disisi Allah lebih engkau percayai daripada apa yang ada di sisi manusia!". Mengharap hanya pada Allah. Tawakkal pada Allah. Tidak berharap pada atasan, dsb. 

Nabi Sulaiman adalah orang paling kaya di dunia. Tapi, beliau adalah manusia paling zuhud. Koq bisa? Karena nabi sulaiman tidak menyimpan harta pada hatinya, melainkan beliau pegang pada tangannya, dan beliau atur sesuai kehendak Allah Rabbul 'Alamin. 

Harta tidak menguasai hatinya, tapi hatinya menguasai hartanya. Ia butuh pada harta. Tapi, harta itu bagai ludah. Ia butuh padanya, sebatas keperluan tubuhnya. Akan tetapi, ia keluarkan ludah itu tanpa keinginan sedikitpun untuk menelannya kembali. Demikianlah orang zuhud. Ia punya kekayaan, tapi hatinya menguasai kekayaan itu.

Zuhud itu ada dalam hati. Semakin zuhud, semakin qana'ah. 

Orang zuhud, tidak berharap kedudukan, pujian, ketenaran. 

Ujub >< Zuhud

Zuhud = mengharap pahala akherat, ridha Allah, surga tertinggi

Bagaimana teladan rasul atas kezuhudan? Jika punya harta, diinfakkan di jalan Allah. Jika tak punya harta, ia sabar, dan menyemangati sahabat untuk bersabar. Kasurnya hanya terbuat dari pelepah pohon kurma. Rasul pernah 3 hari tidak makan. Kefakiran tidaklah hal yang tabu! Rasul hidup dalam kesederhanaan.

Mukmin bukan orang yang suka berfoya-foya, senang2, hura2. Ia jadikan kekayaannya untuk ibadah. Ia keluarkan haq dari hartanya. Rasul tidak khawatir kalau umatnya miskin. Tapi Rasul khawatir jika umatnya berlomba-lomba mencari kehidupan dunia, hingga dunia itu membuatnya lupa. 

"Cari apa yang Allah atas kehidupan akhirat, dan jangan lupa beri bagian untuk dunia!"

Bukan, "cari dunia, jangan lupakan akherat!". Beda kan?

Banyak orang yang mencari amal shaleh, untuk mendapatkan dunia. Bukan sebaliknya.

(Resume kajian Akhlaq, Ust. Abu Yahya)