curhatibu.com

Ayolah, An...

Itulah mengapa jika emosi (nafsu amarah) sedang datang, jangan banyak bicara. Cukup pindahlah posisi. Dari yang awalnya berdiri, menjadi duduk. Jika masih emosi, pindah lagi ke berbaring, dan seterusnya. Tak usah banyak bicara. Reeeem pembicaraan. Karena jika kita ngomong di saat seperti itu, kata-kata yang keluar adalah hal yang jelek. Tidak pantas, tidak layak. Dan yakin, setelah itu, kita pasti akan menyesaaaaal banget dengan apa yang kita katakan.

Sebenarnya, anjuran lagi, "Jangan marah.. Jangan marah.."
Hehe..tapi, namanya manusia... Mungkin, hanya perlu belajar lebih bersabar... "Sabar... Sabar dengan sebaik-baik kesabaran.."

Boleh sih marah,, sama diri sendiri. Bukan karena apa, tapi marah karena diri tak juga mau bangun dari keterpurukan hidup. Tak mau bergegas dari rasa malas. Tak mau beranjak dari kefuturan. Marah, pada diri yang tak juga mau berubah! Ya, pada diri. EH, pada perilaku tercela diri. Jangan menyalahkan orang lain, salahkan diri yang terlalu memperturutkan hawa nafsu. Tak apa marah yang sedemikian. Semoga saja membuat diri sadar. Kalau perlu, beri hukuman! Iqab diri sendiri.

Heu... Ayolah, An... 
Sudah lama tak bertemu dengan si embun, si Annada. Sudah lama tak bersua dengannya. Kemana saja kamu selama ini, An...:'(

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)