curhatibu.com

Kemana Embunku?

Selalu bertemu mentari tiap melangkahkan kaki keluar pesanggrahan bertitel Hanan. Bagus sih, terasa hangat. Tapi, aku jadi tak lagi berkisah pagi dengannya, si Embun. Kehilangannya untuk beberapa hari ini. Bahkan, pekan-pekan ini. 

"Jadi?"
"Hmm...", sembari menggerak-gerakkan kaki, membentuk serupa gambar lingkaran di tanah basah pekarangan, "belum sempat nih... Besok aja gimana?". Lagi, kalimat itu terucap. 

"Kemana?"
"Lagi main, bentar lagi pulang koq..."
Dinanti semalaman, lalu mengirim pesan, "Maapin ya mbak...Ngga jadi lagi..."

Bagaimana mempertanggungjawabkannya ya?

"Sendiri memang tak mudah. Butuh rekan. Apalagi, untuk cita yang besar ini," ujarku kemudian, "tapi lebih penting lagi adalah komitmen kita. Sama aja jika satu dan lainnya tak saling mengingatkan, dan justru saling bersepakat bergerak mundur!"

Cermin yang kutatap barusan, tiba-tiba bercahaya. Silau. Tajam.
"Merindukanmu, wahai embun... Untuk kita bercengkrama seperti biasa. Di sudut taman bertatap derapnya cipratan air."

Kapan? 

Masih bergejolak, sungguh. 

-menghela nafas-

1 comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. Kunci keberhasilan adalah menanamkan kebiasaan sepanjang hidup Anda untuk melakukan hal - hal yang Anda takuti.
    tetap semangat tinggi untuk jalani hari ini ya gan ! ditunggu kunjungannya :D

    ReplyDelete