curhatibu.com

Menjaga Pandangan

Hukum Memandang Bukan Muhrim 

Berkata al-Hafidh Abu Bakar bin Habib al-A’miriy rhm:
إن الذي أجمعت عليه الأمة، واتفق على تحريمه علماء السلف والخلف من الفقهاء والأئمة؟ هو نظر الأجانب من الرجال والنساء بعضهم إلى بعض - وهم من ليس بينهم رحم من النسب، ولا محرم من سبب كالرضاع وغيره - فهؤلاء حرام نظر بعضهم إلى بعض... فالنظر والخلوة محرم على هؤلاء عند كافة المسلمين.

Sungguh apa yang telah disepakati oleh para ulama akan keharamannya dari para ulama Salaf dan Khalaf dari ulama fiqih dan para imam adalah melihat kepada orang asing dari kaum laki-laki dan wanita antara yang satu dengan lainnya, yang tidak ada ikatan nasab atau susuan dan lainnya, mereka itulah yang haram untuk memandang antara yang satu dengan lainnya.

Memandang yang dimaksud adalah yang tanpa ada kepentingan/hajat, tanpa hubungan muhrim, atau tanpa hubungan persusuan. Memandang dan bersendiri (khalwat) dengan mereka adalah perbuatan yang Haram menurut seluruh ulama. Hal ini para ulama sepakat tidak ada perbedaan. Namun jika ada hajat, maka harus tanpa syahwat.

Bagaimanakah Syariat Islam Memerintahkan Untuk menjaga Pandangan?

Islam bukan hanya melarang kita memandang, bahkan juga melarang sesuatu yang menjadikan sebab kita memandang.

Maka ada beberapa hal yang disyariatkan untuk kita terjaga dari pandangan, yaitu:

a. Saat Sholat wanita dilarang untuk mengangkat kepalanya sebelum laki-laki, hal tersebut dikhawatirkan mereka dapat melihat aurat laki-laki dari belakang kain. Maksudnya, saat shalat, sebaiknya ketika bangkit dari sujud, hendaklah wanita lebih lambat berdirinya daripada jama’ah laki-laki. Hal ini untuk menghindari pandangan yang mungkin terlihat dari aurat laki-laki oleh wanita.

Sahl bin Sa’ad ra:
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ لَا تَرْفَعْنَ رُءُوسَكُنَّ حَتَّى يَرْفَعَ الرِّجَالُ
Wahai para wanita janganlah kalian mengangkat kepala kalian sehingga para laki mengangkat (kepalanya). (HR.Muslim)

b. Dilarang Memakai wewangian
نهى المرأة إذا خرجت إلى المسجد أن تتطيب أو أن تصيب بخورا، وذلك لأنه ذريعة إلى ميل الرجال وتشوقهم إليها، فإن رائحتها وزينتها وصورتها وإبداء محاسنها تدعو إليها، فأمرها أن تخرج تفلة ولا تتطيب.
Dilarang bagi wanita untuk memakai minyak wangi atau buhur saat keluar dari masjid, demi menjaga pandangan kecondongan wanita kepada mereka, sebab wangi, hiasan dan rupa mereka serta perhiasan yang tampak dari mereka menyebabkan itu semua, oleh karena itu mereka diperintahkan untuk keluar tidak dalam keadaan berdandan dan berwangi-wangi.  

Zainab ra (istri Abdullah ra), Rasul saw:
إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلَا تَمَسَّ طِيبًا
Apabila salah seorang diantara kalian hendak menyaksikan masjid maka jangnalah menyentuh minyak wangi (HR. Muslim)

Abu Hurairah ra, Rasul saw:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
Siapa saja wanita yang terkena buhur maka janganlah dia ikut serta menyaksikan sholat isya bersama kami. (HR.Muslim)

c.   Berjalan di pinggir
لم يجعل لها وسط الطريق عند المشي حتى لا يراها كل أحد، بل جعل لها حافات الطريق وجوانبه.
Saat berjalan mereka tidak berjalan di pertengahan sehingga tidak melihat kepada mereka seorang-pun tapi mereka diperintahkan untuk berjalan di pinggiran jalan.

d.  Tidak boleh menceritakan wanita kepada suami
نهى أن تنعت المرأة المرأة لزوجها حتى كأنه ينظر إليها، سدا للذريعة، وحماية عن مفسدة وقوعها في قلبه وميله إليها بحضور صورتها في نفسه.
Dilarang seorang istri menceritakan wanita lain di hadapan suaminya sehingga dia seakan-akan melihatnya, menjaga agar tidak terjadi kerusakan dan kecondongan hati kepadanya dengan menghadirkan gambarannya dalam dirinya 

5.  Dilarang duduk di pinggir jalan
Abu Said al-Khudri ra, Rasul saw:
إِيَّاكُمْ وَالجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ، فَقَالُوا: مَا لَنَا بُدٌّ، إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا، قَالَ: فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا المَجَالِسَ، فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا، قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ السَّلاَمِ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ
Janganlah kalian duduk di pinggir jalan ! Para sahabat bertanya: Bagaimana bila harus melakukannya ?, Beliau menjawab…maka berikanlah haknya jalanan. Apa itu haknya ? Beliau saw bersabda: Menjaga pandangan, menghilangkan hal-hal yang dapat mengganggu, menjawab salama, memerintahkan pada kebaikan dan mencegah kemungkaran. (HR.Bukhari dan Muslim)
6.  Dilarang Membuat Gerakan Yang Menarik Perhatian
أن الله سبحانه نهى النساء عن الضرب بأرجلهن عند السير سدا لذريعة النظر، حتى لا ينظر الرجال إلى ما يخفين من الزينة والجمال، قال سبحانه: ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن
Allah swt telah melarang bagi wanita untuk menggerakkan kaki-kaki mereka saat berjalan, demi menjaga pandangan sehingga laki-laki tidak melihat apa yang tersembunyi dari perhiasan dan indahnya (kakinya). 

Allah swt berfirman:
 وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ
..Dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan..(Qs.An-Nur, 31)

Akibat Mengumbar Pandangan
Banyak akibat bagi mereka yang mengumbar pandangan dalam hal yang diharamkan oleh Allah swt, diantaranya: 

Rusaknya Hati
فالنظرة تفعل في القلب ما يفعل السهم في الرمية، فإن لم تقتله جرحته.
Pandangan dapat berbuat terhadap hati sebagaimana panah terhadap buruan, jika kamu tidak mebunuhnya maka kamu melukainya.
Lupanya Ilmu
فقد نسي أحد العباد القرآن بسبب نظرة إلى غلام نصراني!!
Telah lupa seorang ahli ibadah hafalan al-Qur’annya lantaran dia melihat anak kecil yang ber-agama Nasrani.
Turunnya Bala
قال عمرو بن مرة: نظرت إلى امرأة فأعجبتني فكف بصري، فأرجو أن يكون ذلك جزائي.
Berkata Amr bin Murrah rhm: Aku telah melihat seorang wanita yang aku kagumi lalu aku tundukkan pandanganku (buta), maka aku berharap itu adalah sebagai balasan untuk diriku.
Batalnya Pahala Keta’atan
فعن حذيفة قال: من تأمل خلق امرأة من وراء الثياب فقد أبطل صومه!!
Khudzaifah ra berkata: Siapa yang memperhatikan seorang wanita dari belakang bajunya maka telah batal puasanya.
Lalai Kepada Allah swt dan Akherat
إن القلب إذا شغل بالمحرمات أورثه ذلك كسلا عن ذكر الله وملازمة الطاعات.
Jika hati sibuk dengan hal yang haram akan mewariskan malas untuk berdzikir kepada Allah dan melazimkan keta’atan

Faedah Menjaga Pandangan
Membersihkan Hati
تخليص القلب من ألم الحسرة، فإن من أطلق نظره دامت حسرته.
Membersihkan hati dari sakitnya kerugian, siapa yang mengumbar pandangannya maka akan terus mendapat kerugian
Menimbulkan Cahaya Dalam Hati
أنه يورث القلب نورا وإشراقا يظهر في العين وفي الوجه وفي الجوارح، كما أن إطلاق البصر يورثه ظلمة تظهر في وجهه وجوارحه.
Mewariskan hati menjadi bercahaya hal itu tampak di mata, wajah dan anggota tubuh, sebagaimana mengumbar pandangan dapat mewariskan kegelapan di wajah dan anggota tubuhnya.
Menguatkan Firasat
أنه يورث صحة الفراسة، فإنها من النور وثمراته، قال شجاع الكرماني: من عمر ظاهره باتباع السنة، وباطنه بدوام المراقبة، وغض بصره عن المحارم، وكف نفسه عن الشهوات، وأكل من الحلال- لم تخطئ فراسته. Mewariskan kebenaran firasat, sungguh akibat dari menjaga pandangan itu cahaya dan buahnya. Berkata Syuja’ al-Kirmani rhm: Siapa yang dzahirnya mengikuti sunnah, dan bathinnya selalu merasa diawasi oleh Allah swt, menjaga pandangannya dari hal-hal yang haram, dan menjaga dirinya dari syahwat serta makan makanan yang halal maka tidak salah firasatnya.
Menimbulkan Rasa Bahagia dalam Hati
 أنه يورث القلب سرورا وفرحة وانشراحا أعظم من اللذة والسرور الحاصل بالنظر، فلذة العفة أعظم من لذة الذنب.
Mewariskan kebahagiaan dan ehati yang lebih agung dari kelezatan dan kebahagiaan yang diperoleh dengan melihat, oleh karena itu menjaga diri lebih mulian daripada dosa.
Membuka Pintu Ilmu
أنه يفتح له طرق العلم وأبوابه، ويسهل عليه أسبابه, وذلك بسبب نور القلب، فإنه إذا استنار ظهرت فيه حقائق المعلومات، ومن أرسل بصره تكدر عليه قلبه وأظلم. Membuka pintu ilmu dan menjadi mudah untuk mendapatkannya, dan semua itu dengan sebab cahaya hati, jika hati telah bercahaya akan tampak hakekat pengetahuan, dan siapa yang mengumbar pandangannya menjadi keruh dan gelap hatinya.

Imam Syafii rhm mengatakan:
شكوت إلى وكيــع سوء *** حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي
وأخبرني بأن العـلم نـور *** ونــور الله لا يهـدي العاصي
Aku telah mengeluhkan kepada waki’ tentang buruknya hafalanku,
maka beliau membetikan petunjuk kepadaku untuk meninggalkan maksiat
Beliau memberitahukan kepadaku bahwa ilmu itu adalah cahaya .
Dan cahaya Allah swt tidak diberikan kepada orang yang bermaksiat. 

Menguatkan hati
أنه يورث قوة القلب وثباته وشجاعته، قال بعض الشيوخ: الناس يطلبون العز بأبواب الملوك، ولا يجدونه إلا في طاعة الله.
Mewariskan kuat, mantap dan keberania dalam hati. Sebagian ulama mengatakan:  Mereka mencari kemuliaan di pintu raja-raja dan mereka tidak mendapatkannya kecuali dalam keta’atan kepada Allah swt.

(sumber : materi kajian bintal dja _ bintalislamdja.blogspot.com)



Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)