Berkata al-Hafidh
Abu Bakar bin Habib al-A’miriy rhm:
إن الذي أجمعت عليه
الأمة، واتفق على تحريمه علماء السلف والخلف من الفقهاء والأئمة؟ هو نظر الأجانب
من الرجال والنساء بعضهم إلى بعض - وهم من ليس بينهم رحم من النسب،
ولا محرم من سبب كالرضاع وغيره - فهؤلاء حرام نظر بعضهم إلى بعض... فالنظر والخلوة
محرم على هؤلاء عند كافة المسلمين.
Sungguh apa yang telah
disepakati oleh para ulama akan keharamannya dari para ulama Salaf dan Khalaf
dari ulama fiqih dan para imam adalah melihat kepada orang asing dari kaum
laki-laki dan wanita antara yang satu dengan lainnya, yang tidak ada ikatan
nasab atau susuan dan lainnya, mereka itulah yang haram untuk memandang antara
yang satu dengan lainnya.
Memandang yang dimaksud adalah yang tanpa ada kepentingan/hajat,
tanpa hubungan muhrim, atau tanpa hubungan persusuan. Memandang dan bersendiri
(khalwat) dengan mereka adalah perbuatan yang Haram menurut seluruh ulama. Hal
ini para ulama sepakat tidak ada perbedaan. Namun jika ada hajat, maka harus
tanpa syahwat.
Bagaimanakah Syariat
Islam Memerintahkan Untuk menjaga Pandangan?
Islam bukan hanya melarang kita memandang, bahkan juga
melarang sesuatu yang menjadikan sebab kita memandang.
Maka ada beberapa hal
yang disyariatkan untuk kita terjaga dari pandangan, yaitu:
a. Saat Sholat wanita dilarang untuk mengangkat
kepalanya sebelum laki-laki, hal tersebut dikhawatirkan mereka dapat
melihat aurat laki-laki dari belakang kain. Maksudnya, saat shalat, sebaiknya
ketika bangkit dari sujud, hendaklah wanita lebih lambat berdirinya daripada
jama’ah laki-laki. Hal ini untuk menghindari pandangan yang mungkin terlihat
dari aurat laki-laki oleh wanita.
Sahl bin
Sa’ad ra:
يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ لَا تَرْفَعْنَ
رُءُوسَكُنَّ حَتَّى يَرْفَعَ الرِّجَالُ
Wahai para
wanita janganlah kalian mengangkat kepala kalian sehingga para laki mengangkat
(kepalanya). (HR.Muslim)
b. Dilarang Memakai wewangian
نهى المرأة إذا خرجت إلى المسجد أن تتطيب أو أن
تصيب بخورا، وذلك لأنه ذريعة إلى ميل الرجال وتشوقهم إليها، فإن رائحتها وزينتها
وصورتها وإبداء محاسنها تدعو إليها، فأمرها أن تخرج تفلة ولا تتطيب.
Dilarang bagi
wanita untuk memakai minyak wangi atau buhur saat keluar dari masjid, demi
menjaga pandangan kecondongan wanita kepada mereka, sebab wangi, hiasan dan
rupa mereka serta perhiasan yang tampak dari mereka menyebabkan itu semua, oleh
karena itu mereka diperintahkan untuk keluar tidak dalam keadaan berdandan dan
berwangi-wangi.
Zainab ra (istri
Abdullah ra), Rasul saw:
إِذَا شَهِدَتْ إِحْدَاكُنَّ الْمَسْجِدَ فَلَا
تَمَسَّ طِيبًا
Apabila salah
seorang diantara kalian hendak menyaksikan masjid maka jangnalah menyentuh
minyak wangi (HR. Muslim)
Abu Hurairah
ra, Rasul saw:
أَيُّمَا امْرَأَةٍ أَصَابَتْ بَخُورًا فَلَا
تَشْهَدْ مَعَنَا الْعِشَاءَ الْآخِرَةَ
Siapa saja
wanita yang terkena buhur maka janganlah dia ikut serta menyaksikan sholat isya
bersama kami. (HR.Muslim)
c. Berjalan di pinggir
لم يجعل لها وسط الطريق عند المشي حتى لا يراها
كل أحد، بل جعل لها حافات الطريق وجوانبه.
Saat berjalan
mereka tidak berjalan di pertengahan sehingga tidak melihat kepada mereka
seorang-pun tapi mereka diperintahkan untuk berjalan di pinggiran jalan.
d. Tidak boleh menceritakan wanita kepada suami
نهى أن تنعت المرأة المرأة لزوجها حتى كأنه ينظر
إليها، سدا للذريعة، وحماية عن مفسدة وقوعها في قلبه وميله إليها بحضور صورتها في
نفسه.
Dilarang
seorang istri menceritakan wanita lain di hadapan suaminya sehingga dia
seakan-akan melihatnya, menjaga agar tidak terjadi kerusakan dan kecondongan
hati kepadanya dengan menghadirkan gambarannya dalam dirinya
5. Dilarang
duduk di pinggir jalan
Abu Said
al-Khudri ra, Rasul saw:
إِيَّاكُمْ وَالجُلُوسَ عَلَى الطُّرُقَاتِ،
فَقَالُوا: مَا لَنَا بُدٌّ، إِنَّمَا هِيَ مَجَالِسُنَا نَتَحَدَّثُ فِيهَا،
قَالَ: فَإِذَا أَبَيْتُمْ إِلَّا المَجَالِسَ، فَأَعْطُوا الطَّرِيقَ حَقَّهَا،
قَالُوا: وَمَا حَقُّ الطَّرِيقِ؟ قَالَ: غَضُّ البَصَرِ، وَكَفُّ الأَذَى، وَرَدُّ
السَّلاَمِ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ، وَنَهْيٌ عَنِ المُنْكَرِ
Janganlah
kalian duduk di pinggir jalan ! Para sahabat bertanya: Bagaimana bila harus
melakukannya ?, Beliau menjawab…maka berikanlah haknya jalanan. Apa itu haknya
? Beliau saw bersabda: Menjaga pandangan, menghilangkan hal-hal yang dapat
mengganggu, menjawab salama, memerintahkan pada kebaikan dan mencegah
kemungkaran. (HR.Bukhari dan Muslim)
6. Dilarang Membuat Gerakan Yang Menarik Perhatian
أن الله سبحانه نهى النساء عن الضرب بأرجلهن عند
السير سدا لذريعة النظر، حتى لا ينظر الرجال إلى ما يخفين من الزينة والجمال، قال
سبحانه: ولا يضربن بأرجلهن ليعلم ما يخفين من زينتهن
Allah swt
telah melarang bagi wanita untuk menggerakkan kaki-kaki mereka saat berjalan,
demi menjaga pandangan sehingga laki-laki tidak melihat apa yang tersembunyi
dari perhiasan dan indahnya (kakinya).
Allah swt berfirman:
وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ
مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ
..Dan
janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka
sembunyikan..(Qs.An-Nur, 31)
Akibat Mengumbar Pandangan
Banyak akibat bagi mereka yang
mengumbar pandangan dalam hal yang diharamkan oleh Allah swt, diantaranya:
Rusaknya
Hati
فالنظرة تفعل في القلب ما يفعل السهم في الرمية،
فإن لم تقتله جرحته.
Pandangan
dapat berbuat terhadap hati sebagaimana panah terhadap buruan, jika kamu tidak
mebunuhnya maka kamu melukainya.
Lupanya Ilmu
فقد نسي أحد العباد القرآن بسبب نظرة إلى غلام
نصراني!!
Telah
lupa seorang ahli ibadah hafalan al-Qur’annya lantaran dia melihat anak kecil
yang ber-agama Nasrani.
Turunnya
Bala
قال عمرو بن مرة: نظرت إلى امرأة فأعجبتني فكف
بصري، فأرجو أن يكون ذلك جزائي.
Berkata
Amr bin Murrah rhm: Aku telah melihat seorang wanita yang aku kagumi lalu aku
tundukkan pandanganku (buta), maka aku berharap itu adalah sebagai balasan
untuk diriku.
Batalnya
Pahala Keta’atan
فعن حذيفة قال: من تأمل خلق امرأة من وراء الثياب
فقد أبطل صومه!!
Khudzaifah
ra berkata: Siapa yang memperhatikan seorang wanita dari belakang bajunya maka
telah batal puasanya.
Lalai
Kepada Allah swt dan Akherat
إن القلب إذا شغل بالمحرمات أورثه ذلك كسلا عن
ذكر الله وملازمة الطاعات.
Jika hati sibuk
dengan hal yang haram akan mewariskan malas untuk berdzikir kepada Allah dan
melazimkan keta’atan
Faedah Menjaga Pandangan
Membersihkan
Hati
تخليص القلب من ألم الحسرة، فإن من أطلق نظره
دامت حسرته.
Membersihkan hati
dari sakitnya kerugian, siapa yang mengumbar pandangannya maka akan terus
mendapat kerugian
Menimbulkan
Cahaya Dalam Hati
أنه يورث القلب نورا وإشراقا يظهر في العين وفي
الوجه وفي الجوارح، كما أن إطلاق البصر يورثه ظلمة تظهر في وجهه وجوارحه.
Mewariskan hati
menjadi bercahaya hal itu tampak di mata, wajah dan anggota tubuh, sebagaimana
mengumbar pandangan dapat mewariskan kegelapan di wajah dan anggota tubuhnya.
Menguatkan
Firasat
أنه يورث
صحة الفراسة، فإنها من النور وثمراته، قال شجاع الكرماني: من عمر ظاهره باتباع
السنة، وباطنه بدوام المراقبة، وغض بصره عن المحارم، وكف نفسه عن الشهوات، وأكل من
الحلال- لم تخطئ فراسته. Mewariskan kebenaran firasat, sungguh akibat dari menjaga pandangan itu
cahaya dan buahnya. Berkata Syuja’ al-Kirmani rhm: Siapa yang dzahirnya
mengikuti sunnah, dan bathinnya selalu merasa diawasi oleh Allah swt, menjaga
pandangannya dari hal-hal yang haram, dan menjaga dirinya dari syahwat serta
makan makanan yang halal maka tidak salah firasatnya.
Menimbulkan
Rasa Bahagia dalam Hati
أنه يورث القلب سرورا
وفرحة وانشراحا أعظم من اللذة والسرور الحاصل بالنظر، فلذة العفة أعظم من لذة
الذنب.
Mewariskan kebahagiaan dan ehati yang lebih
agung dari kelezatan dan kebahagiaan yang diperoleh dengan melihat, oleh karena
itu menjaga diri lebih mulian daripada dosa.
Membuka Pintu Ilmu
أنه يفتح
له طرق العلم وأبوابه، ويسهل عليه أسبابه, وذلك بسبب نور القلب، فإنه إذا استنار ظهرت
فيه حقائق المعلومات، ومن أرسل بصره تكدر عليه قلبه وأظلم. Membuka pintu ilmu dan menjadi mudah untuk
mendapatkannya, dan semua itu dengan sebab cahaya hati, jika hati telah
bercahaya akan tampak hakekat pengetahuan, dan siapa yang mengumbar
pandangannya menjadi keruh dan gelap hatinya.
Imam Syafii rhm mengatakan:
شكوت إلى وكيــع سوء *** حفظي فأرشدني إلى ترك
المعاصي
وأخبرني بأن العـلم نـور *** ونــور الله لا
يهـدي العاصي
Aku telah mengeluhkan kepada waki’ tentang
buruknya hafalanku,
maka beliau membetikan petunjuk kepadaku
untuk meninggalkan maksiat
Beliau memberitahukan kepadaku bahwa ilmu itu
adalah cahaya .
Dan cahaya Allah swt tidak diberikan kepada
orang yang bermaksiat.
Menguatkan hati
أنه يورث قوة القلب وثباته وشجاعته، قال بعض
الشيوخ: الناس يطلبون العز بأبواب الملوك، ولا يجدونه إلا في طاعة الله.
Mewariskan kuat, mantap dan keberania dalam
hati. Sebagian ulama mengatakan: Mereka
mencari kemuliaan di pintu raja-raja dan mereka tidak mendapatkannya kecuali
dalam keta’atan kepada Allah swt.
(sumber : materi kajian bintal dja _ bintalislamdja.blogspot.com)
Post a Comment