curhatibu.com

Sensasi 'Transportasi Amphibi' Jakarta


Jakarta oh Jakarta
Banjir menjadi agenda tahunan, belum juga kunjung terselesaikan. Tapi, beginilah... Sebelum itu terselesaikan, dan selama pekerjaan saya masih berkutat di jakarta dan sekitarnya, sensasi inilah yang (mungkin) akan kerap saya dapati. Ya, paling tidak, beberapa hari terakhir. Hujan sedemikian deras, membuat perjalanan ke kantor yang sudah seru, semakin bertambah sensasi. Sensasi apa itu?

Sensasi 'Transportasi Amphibi'
Hehe...aneh sih namanya. Tapi begitulah adanya. Bagaimana tidak, sejak keluar pagar rumah, yang didapati adalah laut. Eh? Laut??? Ya. Jalan dengan genangan air berwarna coklat. Tak begitu tinggi sih, tapi cukuplah kalau hanya untuk merendam sepatu. 

Oke, alhamdulillah masih diantar suami menggunakan motor. Tak perlu menceburkan kaki ke lautan dangkal itu. :p Baiklah, sampai stasiun, naik kereta. Alhamdulillah kereta tidak seperti laut. Hehe...di dalam kereta tidak ada genangan air setinggi mata kaki. Yang ada hanya becek di sana sini. Maklum, para penumpang pun juga telah melewati laut-laut dangkal sebelumnya. Dan kalian tahu, pun naik kereta ini sama seperti naik kapal. Malah sempat berpikir, "Indonesia keren ya sekarang, membuat jalur kereta dalam kota, di atas laut!" ehehehe.... kanan kiri banjir. Belum lagi kalau lewat jembatan, wuuush, berasa sesuatu yang cukup mengerikan (lebay). Melihat arus sungai (atau laut??) yang sedemikian deras. 

Beberapa menit berikutnya, kereta tiba di stasiun pemberhentian terakhir. Bergantilah saya menuju ke kapal berikutnya. Apakah itu? Ya, kopaja. Hihi... seru lho kopaja ini. Keluar dari stasiun yang rupanya di sebelah kanan kirinya juga laut, agak ngeri membayangkan jangan-jangan menuju ke pelabuhan berikutnya untuk naik kapal bernama kopaja ini juga terendam. (oh,,tidak...!!!). Tapi, syukurlah, dalam perjalanan menuju kopaja, genangannya tidak sampai menutup mata kaki. Meski harus hati-hati kalau di kanan kiri tiba-tiba ada air muncrat menuju ke arahmu.. xixixi.. basahlah.. :D Maklum, kanan kiri banyak kapal. 

Yup.. tak sampai 5 menit, sampailah ke kopaja. Naiklah saya ke sana. Menikmati perjalanan ke laut berikutnya. hehe..

Dan benar, sepanjang jalan memang laut. :hufh
Bahkan, untuk menaik atau menurunkan penumpang, kopaja harus merapat bener-bener ke trotoar, karena jalanan yang sudah penuh air. Bahkan trotoar pun kadang ikut tertutup air. Oh...sepertinya pelabuhan nya harus ditinggikan. :p

Sepuluh, lima belas menit.. sampailah di lapangan banteng. Eeuh..lapangan air lebih tepatnya. wkwkwk.... Turun kopaja, langsung disambut air yang membasahi sepatu, kaos kaki,..dan.. rok saya.. huhuhu... pak kopaja ndak mau menepi ke pelabuhan sih... T.T

Dan tak mau lama-lama berendam, saya segera menyeberang ke kompleks nelayan, eh, kompleks keuangan. :ngakak. 

kondisi di kompleks keuangan wahidin
Lagi lagi...harus melewati lautan air setinggi mata kaki. Eheu...tak apalah..sudah, kurelakan diriku kebasahan... nana nana nana... (nyanyi). Ditambah petir menyambar-nyambar, bagai di tengah laut, mencekam...!!! Dan alhamdulillah, setelah berjuang berbasah-basah, sampailah saya di gedung tercinta. Disambut bapak-bapak CS, "Basah semua mbak??" dan saya hanya tersenyum kecil, menyeringai, "Iya, pak..kebanjiran...". huhuhu..

Hehehe... 

banjir lagi.. :'(
Apa pelajaran hari ini?
1. Bawalah payung / mantel saat musim hujan. Jangan ketipu deh, biarpun pas berangkat misalnya ga hujan, tapi, hujan badai bisa datang tiba-tiba. :(
2. Pakailah sandal kalau mau ke kantor. Hhe.. biar bisa basah-basah-an, biar ga rusak sepatunya. Tapi kalau udah di kantor, ganti lagi sama sepatu.
3. Bawalah baju ganti. Terutama : kaos kaki; rok/celana. Hehe.. biar bisa ganti. Masak iya, ngantor dengan baju basah-basah. 
4. Pakailah transportasi yang membuat kita aman dari hujan. Hati-hati, jangan ampe sakit karena masuk angin kehujanan
5. Banyak-banyak doa ya, banyak ancaman di jalan kalau kondisi sedemikian 
6. Terakhir, kalau tidak mau kehujanan dan merasakan sensasi 'trasnportasi amphibi' ini, tinggal-lah di kantor, tidak usah pulang-pulang. :p

Last but not least..
Begitulah. Mungkin teman2 punya sensasi yang lebih seruuuu...silakan dibagi. Hehe... Kisah di atas, menggunakan bahasa yang agak lebay. Tapi, situasinya emang begitu sih.. huhuhu... doakan kami. Eh, satu lagi, jangan cuma menyalahkan hujan, tapi salahkanlah diri-diri kita (manusia) yang membuat mudah banjir kalau ada hujan. Daaan,,,jangan lupa, hujan itu berkah. Banyak-banyak doa ya..apalagi kalau hujannya pas di perjalanan bekerja. Berapa mustajabnya itu? Hujan-di Perjalanan-melakukan ibadah (jika kerjanya diniatkan ibadah). 

Sudah yaa.. :bye


Sumber gambar :
1. http://iniunic.blogspot.com/2011/12/banjir-rob-sapa-utara-jakarta.html 
2. https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-snc6/181140_4921380109017_1297823125_n.jpg
3. https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10200342820761192&set=a.2628567481504.2146693.1474830492&type=1&ref=nf

6 comments

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)
  1. sensasi nerobos banjir naik motor juga seru wiiind.. >,<
    berasa lagi surfing di laut... XD *lebay juga*

    ReplyDelete
  2. satu lagi tipsnya, pake jaket, biar gak kedinginan, plus biar baju bagian atasnya gak terlalu basah..

    ReplyDelete
  3. wkwkwk... naek motor nis?? dianter?
    oh iyaaa bener itu. tadi q pake jaket, alhamdulillah melindungi baju atas. heu... mantap dah! makin deres aja hujannya :( makin penuh aja air di wahidin.. >.<

    ReplyDelete
  4. naik motornya bukan hari ini. udah lama, itu juga dijemput karena kejebak macet + banjir + udah kemaleman. biar cepet, dijemputnya naik motor, hehe.

    ReplyDelete
  5. keren ya.. hehehehe
    bunderan HI jadi kayak danau =D

    ReplyDelete
  6. lah, mbak fajar ada di sini jugak.
    ~(-.-~)(~-.-)~

    ReplyDelete