curhatibu.com

Ibu Penghafal Qur'an


"Dan yang harus pulang hari ini adalah... Naifa..."

Begitulah; keputusan dewan juri Hafidz Indonesia, yang dibacakan oleh Irfan Hakim. Yang artinya, Naifa harus pulang dan belajar kembali... 

Ada satu pemandangan luar biasa di sana; ketika kedua Ibu yang anaknya berada dalam posisi "tidak aman", mereka bergenggaman erat menjelang detik-detik keputusan. Dan saat keputusan dibacakan, mereka berpeluk erat. Kemudian, mereka menghampiri anak mereka, yang bertahan, dan yang harus pulang. 

"Kami telah berusaha," kata yang meluncur dari Ummu Naifa, "dan kami akan tetap berusaha keras untuk menghafal Al Qur'an! Dan kami tetap akan berjuang untuk melahirkan anak-anak yang menghafal Qur'an. Kami akan terus merjuang keras menjadi keluarga Qur'an!"

Allahu Akbar... Tangis haru menyeruak.. Semuanya dalam tangis.. 
Rabbi... menyaksikan mereka; Ummahat, yang terus bekerja keras mendidik anaknya dengan penuh kesabaran, menuntun satu demi satu kata kalimat terangkai dalam satu dua ayat Qur'an yang kemudian dihafal oleh sang anak.. 

Mereka, Ibu dari para penghafal Qur'an... Mereka,.. :') 
Entahlah.. Rasanya, getaran perasaan atas kekaguman ini pada para ibu, dalam mendidik anaknya, sungguh tidak bisa tertuliskan di sini... Yang pasti, saya selalu melihat ketulusan cinta mereka pada anak-anaknya. Kesejukan wajah mereka dalam menuntun anaknya membaca dan menghafal Qur'an.. Serta kegigihan mereka menyalurkan energi semangat perjuangan kepada anak-anaknya yang sedang berjuang. 

Allah... Allahummaghfirli waliwaalidaiya warhamhumaa kamaa rabbayaani shagiira... 
Sayangilah ibu.. 
Dan izinkan kami, para wanita, melahirkan generasi-generasi yang cinta Qur'an...

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)