curhatibu.com

Mari Bekerja!


Dari semua keberlangsungan interaksi saling pengaruhi itu, mungkin ada momen di mana kita merasa kurang beruntung dengan semua capaian dan pemberian yang ada: rasanya rumput tetangga masih terlaluuu hijau dan mempesona dibandingkan rumput di halaman kita. Padahal kalau dibuat portofolio grafik hidup kita, dengan membandingkan dari kita dulu yang benar-benar nol dan tidak bisa apa-apa dan sekarang, kita jadi sadar bahwa ada jauuuh lebih banyak yang patut kita syukuri dibandingkan rutuki. Yap, itulah poinnya: bandingkan dengan hari lalu yang telah kita lewati. bukan apa yang telah orang lain capai dengan trayek juang mereka. (sumber)

“Ada banyak orang-orang yang susah dihapus dari ingatan. Bukan karena wajahnya yang rupawan. Bukan pula karena hartanya yang melimpah. Bukan karena karir akademiknya yang menjadikan kebanggaan. Ada banyak orang-orang yang sulit dilupakan, karena mereka melakukan suatu kebaikan tidak agar mereka diingat, tapi karena memang ingin berbuat. Insya Allah, mereka masih dapat kita temukan. Jumlahnya pun sangat banyak. Tapi kita tidak pernah mengenali karena mereka berbuat dalam diam, dalam kesunyian.
Layaknya perempuan tua yang biasa membersihkan masjid dari kisah di atas, yang perlu kita lakukan hanyalah melipatgandakan peran, menjernihkan motif setiap pengorbanan, dan terus berbuat sebesar yang bisa dilakukan. Terlibat di tengah masyarakat dan secara tulus mendampingi mereka. Dengan jalan ini hidup kita menjadi nyata dan jauh lebih bermakna. Orang bisa saja mencela, tetapi kepercayaan masyarakat sangat dipengaruhi oleh seberapa intens kita ada di tengah-tengah mereka; tulus melayani, bermula karena peduli.
Semoga hidup ini, betapapun sederhananya, mampu memberikan inspirasi bagi sesama. Sebab kematian yang indah selalu menyisakan ‘keterangan kerja’ di belakang nama kita, seberapapun kecil kerja-kerja kebaikan yang telah dilakukan.”
- @dwiboediyanto |

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)