curhatibu.com

Wanita HEBAT


Ada banyak wanita hebat di sekitar saya. Wanita, dengan ragam kondisi dan ujian atasnya, tetapi mampu menjadikan mereka 'terkenal' (in syaa Allah) di sisi Allah.

Seorang wanita, yang sampai usia paruh bayanya belum menemukan pendamping hidup, berhasil menjadi pioner dakwah di kota/kabupaten yang jauh dari provinsi. Beliau mengkader pemuda-pemudi Islam, memperkenalkan para remaja dengan Islam. Hingga beliau mendirikan sekolah Islam  yang mengedepankan penanaman akhlak dan aqidah Islam.

Seorang wanita, dan istri; entah sudah tahun ke berapa penantian akan buah hati, yang belum juga hadir. Pernah beliau mengatakan kepada saya, "Saya memang agak sulit untuk mendapat anak, sholihah.. Tapi saya sangat bahagia jika ada adek atau siapapun yang punya anak...". Keikhlasan. Dan kerennya, beliau dan suami setiap hari "kerjaannya" adalah dakwah, dakwah dan dakwah. Mengajarkan agama Allah; fiqih, bahasa arab, kajian-kajian lain, membina kelas, ummahat, dan ah sampai di kantor-kantor pemerintahan sudah tak asing dengan kajian beliau. Termasuk kajian yang saya rindukan. - alhamdulillah, saat ini saya bisa bertatap muka dengan beliau 2 kali sepekan - . Bisa dikatakan, tidak ada waktu luang untuk beliau berdua : dari tempat satu ke tempat lain, dari kajian satu ke kajian lain.

Seorang wanita, seorang istri, dan ibu dari seorang anak. Beruntung sekali saya bisa bertemu dengan beliau, serta bertetangga dengan beliau, dan yang utama : bermajelis dengan beliau. Saya ingat betul, jaman kuliah sering sekali beliau mengisi pengajian di kampus, termasuk di ma'had. Membawa serta anak perempuannya; yang sampai sekarang menjadi satu-satunya anak beliau. Apakah beliau tidak ingin anak lagi? Sangat ingin. Namun, sepertinya, Allah belum berkenan. Tapi mungkin dari situ Allah ingin beliau menjadi sosok yang "dibutuhkan" oleh masyarakat sekitar. Menjadi tempat kami bertanya perihal agama. Beliau melanjutkan proses belajar ke LIPIA, sampai S2 di salah satu institut islam. Lalu menjadi pioner lembaga tahsin, tahfid, dan sekarang malah mengurus ma'had/dirosat untuk para ummahat sekitar sini. Semoga Allah memberikan balasan terbaik untuk beliau di akhirat nanti.

Seorang wanita, dengan 2 orang anaknya. Kebutuhan membuatnya harus turut bekerja di luar, meninggalkan sang anak diasuh oleh tetangga. Namun, ia tak berputus asa terhadap kondisi : hak-hak anak tetap ia penuhi. ASI 2 tahun didapat anaknya penuh, langsung dari sang ibu. Aneka nilai kebaikan, teladan kesholehan, diberikan. Awalnya, ia mendapati sang suami seorang yang tidak begitu perhatian dengan agama, pun dengan dirinya. Namun, Allah memberikan hidayah di suatu ketika; sang suami menjadi sangat takut pada Allah. Si Ibu, dan anak-anak disertakan selalu untuk berjamaah bersama ayah. Dibangun ruangan khusus di rumah sederhana mereka, satu ruangan untuk sholat. Sampai akhirnya menyediakan satu ruangan besar untuk mengajak keluarga besar sholat berjamaah setiap maghrib. Semakin rajin beribadah, semakin rajin mengaji. Rumahnya selalu diisi oleh satu dua anak tidak mampu, untuk dibantu kehidupannya. Kesehariannya adalah bersedekah, menolong orang, membantu orang lain mengaji. Hingga Allah panggil wanita ini, tak lama usai beliau menunaikan ibadah haji. Semoga Allah merahmati dan mengampuni dosa beliau. Anak-anaknya kini sudah berkeluarga, semoga dapat menjadi anak-anak sholih dan jariyah untuk beliau.

Seorang wanita, dengan 3 orang anaknya. Baik orangnya, tak pernah tega lihat orang lain berkekurangan. Rumahnya di"sedekah"kan manfaatnya untuk dipakai rumah pembinaan anak-anak remaja dari keluarga tidak mampu. Baktinya pada orang tua sudah tidak lagi bisa terhitung dengan rupiah; menghajikan kedua orang tua, membiayai biaya perawatan orang tua saat sakit, memberikan tumpangan terbaik untuk keluarga yang membutuhkan, menyedekahkan uangnya untuk saudara-saudaranya, menyambung silaturahmi, dan ah.. belum keinginan besar dari dalamnya dirinya untuk belajar, belajar dan belajar; serta memfasilitasi orang belajar.

Seorang wanita dengan 4 orang anaknya. Salah satu guru saya. Seorang ummahat sholihah, yang telah membantu banyak orang mengenal agama ini. Beliau juga sebagai pioner pendirian masjid dan majelis ta'lim di lingkungan rumahnya. Belum lagi jasa beliau dalam bidang sosial kemasyarakatan. Maa Syaa Allah..

Wanita - istri - dan ibu dari 5 atau lebih anak mereka.. Mereka mendapati sebuah peluang lahan pahala luar biasa : " mendidik anak ". Ada yang full di rumah, tanpa sambilan, ada yang juga harus bekerja karena kebutuhan. Tapi kesemuanya mengerjakan dengan penuh ketulusan. Keluh, mungkin ada, dan pasti pernah ada. Tapi, bagi mereka, kelelahan yang mereka rasakan adalah peluang meraih surga Allah.

Ada pula wanita-wanita yang beroleh ujian luar biasa; beberapa kali keguguran, satu kali anaknya yang baru berusia hitungan hari Allah panggil kembali. Hingga sampai sekarang, belum lagi terkabar beliau beroleh momongan. Ujian yang sangat berat; yang tidak akan Allah berikan selain pada orang yang dikehendakinya, dan pasti menyesuaikan tingkat iman wanita tersebut. Dan sungguh, saya mengenalnya sebagai wanita yang lembut hatinya, mudah tertumpah air matanya, penuh cintanya pada Quran dan dakwah, sayang dan bakti dengan suaminya, dan anak yang sangat mencintai orang tuanya.

Di sisi belahan bumi lainnya, ada juga seorang wanita yang dengan penuh keikhlasan membaktikan dirinya kepada sang suami, dan anak-anaknya. Tak terdengar kabarnya di antara kawan2. Tak terdengar pula syiarnya di antah berantah dunia sosial. Namun, lirih dzikir dan bacaan qurannya selalu terdengar di penjuru langit. Aktivitas kesehariannya penuh bersama quran, dan sujud-sujud khusyu'nya. Siapalah wanita itu, bahkan kawan2nya dulu menganggap dia sudah "tidak ada" dan "bukan siapa-siapa". Tapi, siapa yang sangka, justru dia adalah sosok yang dikenal langit, dengan ibadah hariannya yang rutin dia lakukan. Ketulusan mengurus rumah yang tak pernah rapi, berkutat dengan anak ke satu ke dua ke tiga, mencuci, menyeterika, memasak, melayani suaminya. Ya, Hanya berkutat dengan Dapur-Sumur-Kasur, dan Ibadah kepada Allah. Namun, justru siapa sangka jika itulah yang mengantarkannya menjadi "orang terkenal". Wanita-wanita yang berpuasa, sholat 5 waktu,, menjaga kehormatan, dan taat pada suami : silakan memilih pintu surga mana yang diinginkannya.

Ini hanya sebagian keadaan dan ujian yang dialami wanita-wanita yang saya kenal. Dan mereka "berhasil" membuktikan bahwa kondisi/ujian mereka lah yang menghantarkan mereka menjadi wanita terbaik.

Lalu, saya, Anda, Kita...kira-kira masuk yang kriteria mana? Keadaan setiap kita berbeda, ujian setiap kita pun tak sama. Tidak membandingkan, adalah keputusan terbaik. Menikmati apa yang Allah beri, adalah sebesar syukur; lalu berupaya memberikan usaha terbaik dalam setiap kondisi - supaya kita tergolong sebagai wanita-wanita hebat. Bukan, bukan di dunia; tapi wanita hebat yang Allah "banggakan", dan Allah ridhoi. Karena dunia ini sebentar. Kalaupun ada pujian atau celaan manusia, itu hanya sebatas lidahnya. Kalaupun ada ujian, itu hanya sebatas DUNIA, semoga menjadi jalan kebaikan kehidupan kita di akhirat.

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)