curhatibu.com

Materi 2 Dauroh Online Matn Jazariyyah : Persoalan Qiroah, Tempo Membaca


RUKUN QIROAH 

Lafadz Quran yang diterima harus sesuai dengan 3 rukun (Rukun Qiroah) - tidak setiap lafadz bisa diterima sebagai Al Quran :
1. Sesuai dengan kaidah bahasa Arab
2. Sesuai dengan Rosm/Huruf hurufnya/tulisannya
3. Sanadnya shohih

Jika salah satu rukun tidak terpenuhi, maka bacaan tersebut sudah bukan lagi dianggap quran, tidak boleh dianggap tilawah, dan jikalau dibaca ya seperti membaca hadits/lafadz lain, tidak dianggap mendapat pahala.

Contoh : Maalikiyaumiddin.
Poin 1 dipahami, poin 2 (tulisan) meski ga tertulis alif-nya - tetap dibaca panjang. Hal ini sebagaimana kebiasaan orang Arab suka menghilangkan huruf alif meski panjang, seperti pada lafadz Allah. Kita sebut kasus malikyaumiddin ini dengan sebab Ihtimaalurrosm (tulisan1, tapi bisa dibaca 2 cara - pendek /dengan alasan karena ga ada alif yang tertulis, penjang/dengan alasan karena ada alif tersembunyi). 

Jadi tidak boleh sembarangan mengubah lafadz, mengubah harokat; meskipun secara bacaan/makna diterima. 

Mengapa Malikinnas itu 'maa' dibaca pendek. Inipun dengan penjelasan 3 syarat di atas. Ga boleh dibaca panjang sebagaimana maalikiyaumiddin, karena tidak ada satu pun sanad yang membaca 'maa' ini panjang. Sekalipun alasan 1 dan 3 terpenuhi. 

Ada lafadz dalam ibnu Mas'ud, dibacanya, "wa ma kholaqodzdzakaro wal'unsa" tapi dibaca beliau "wa ma dzakaro wal'unsa" --- tidak diterima sebagai quran. Meski sanad shahih; tapi tulisan ga sesuai, maka ga sah. Dan seterusnya. 

Bagaimana Tempo Membaca Quran dan Standar Tartil

Imam Jazariy mengatakan : membaca quran boleh dengan tempo tahqiq/lambat, yaitu saat pembelajarn quran/latihan, atau dengan hadr/cepat, yaitu paling cocok waktu tadarusan ramaadhan/tarawih (contoh syaikh Suraim/Sudais), atau tadwir/pertengahan, yaitu untuk sholat, tilawah harian, contoh Syaikh Misyari. Ada ulama yang menambahkan 1 tingkat lagi yaitu tarttil, tapi kata ulama itu bukan tingkat kecepatan, karena semua kecepatan harus tartil.

Tartil itu apa? Tartil itu tajwidul huruf dan ma'rifatul wuquf.

Standar tahsinnya Imam Jazariy itu jika suara indah/bi luhunil arab (yaitu pake dialek arab), murottalan (khusyu' dan harus tadabbur), mujawwad (sesuai kaidah tajwid), dan dengan bahasa Arab yang paling fasih. Inilah standar bagusnya bacaan. Jadi bacaan bagus itu bukan "suara enak".






Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)