curhatibu.com

Ibu


Apa yang membuatmu teringat masa kecil?
Ibuk, bapak, mbak Nita, keluarga kecil yang sederhana, namun bahagia. Bapak yang begitu ramah, ibuk yang begitu dermawan, mbak nita yang galak, eh, yang sangat disiplin dan rapi. Hehe.. rumah tak bisa rapi jika ga dirapiin mbak Nita. Keluarga kecil dan rumah sawahan yang punya jutaan memori, selama 18 tahun saya tinggal di sana. 

Kapan terakhir kali menanyakan kabar Ibu?
Saya lupa. Bahkan mungkin sebelum Ibu berangkat haji, beberapa saat sebelum beliau meninggal; dan itu sudah 7 tahun yang lalu. Saya jarang bertanya kabar Ibu, kabar Bapak. Ibu dan Bapak yang sering memulai telepon dulu, sekedar mengucap beberapa patah kata, "gimana dek, sehat? sudah makan belum?". Dan saya menjawab denga tidak serius. Sehingga pembicaraan mungkin berakhir begitu saja. Tetapi, kesempatan itu, sayangnya tidak bisa saya ulang saat ini.

Ceritakan sedikit mengenai ibumu
Ibu adalah orang yang hebat. Pejuang keluarga. Gigih bekerja, bahkan dari subuh, hingga malam tiba. Menjahit, merias, jualan, semuanya bisa dilakukan Ibu. Bahkan saat saya sudah kuliah gratis, dan sudah dibantu biaya hidup di sini oleh Mbak, Ibu tetap jualan, yang mana seluruh keuntungannya dikirim ke rekening saya. Ibu yang sangat mengharap melihat saya wisuda, tapi tidak bisa karena harus terbaring di Rumah Sakit. Ibu yang begitu mengkhawatirkan nasib anak bungsunya ini, di saat saat dirinya kesakitan karena penyakitnya. Ibu yang sempat bertanya, "wis maem belum, dek?" beberapa jam sebelum beliau sakaratul maut. Ibu yang menangis dan tidak tidur karena menjaga anaknya yang sakit. Ibu yang rela menggendong anak kecilnya yang sudah beranjak remaja, kala sakit, demam, sampai saat masuk rumah sakit. Ibu yang memeluk saya dengan bangga saat saya diterima di fakultas kedokteran, meski sebenarnya dalam hati bingung harus membayar dengan apa. Ibu yang begitu berharap saya masuk STAN, sampai harus datang ke Semarang supaya saya bersedia. Ibu yang mengantar saya daftar ulang ke STAN dalam kondisi puasa, lelah, panas; tapi beliau kuat. Ibu yang selalu menyambut anaknya yang turun dari Bus Slamet setiap masa liburan semeter, menyiapkan aneka lauk dan masakan kesukaan anaknya; oseng oseng ati, cumi pedas item, sayur opor ayam. Ibu yang selalu mengantarkan anaknya saat balik berjuang di jakarta. Ibu, yang pernah begitu rindu pada anaknya, yang tidak pulang saat liburan, hingga ia rela datang ke jakarta membawa sekian banyak bawaan dengan susah payah. Ibu, yang hebat. Ibu yang tulus, ibu yang sangat ringan tangan membantu orang, ibu yang tak pernah menolak  saat orang meminta bantuan, hutang-an (yang seringnya tak di-saur), pertolongan, ibu yang selalu berbagi makanan, ibu yang selalu mengajarkan anaknya untuk JUJUR, di manapun, kapanpun. Ibu yang selalu belajar, tak lelah belajar membaca quran, sholat, meski sungguh baru dikenalnya di usia yang tak lagi muda; karena memang berasal dari latar belakang keluarga tak begitu paham agama. Ibu.. yang meninggal, setelah sebelumnya melaksanakan sholat maghrib, meski dengan kabel medis dan perlengkapan entah apa di tubuhnya. Ibu, yang saya harap, semoga, khusnul khatimah. 

Kalau kamu sakit, apa yang dilakukan ibumu?
Ibu adalah orang yang paling khawatir, namun tak pernah menunjukkan itu. Ia menguatkan anaknya, ia berusaha mengupayakan yang terbaik untuk anaknya. Meski tidak pernah tidur. Ya, saya tau ibu tidak pernah bisa tidur nyenyak saat saya sakit. Tengah malam, dia selalu ada dan terjaga, saat sata terbangun. Ketika suatu kali saya bangun dan ibu tidak menyadari, ibu sedang menangis. Mungkin sedih, melihat anaknya terbaring sakit. Ibu juga yang merawat tanganku yang patah, jariku yang hampir patah. Ibu melakukan semuanya, agar anaknya tidak lagi sakit. 

Kesalahan terbesar apa yang pernah kau lakukan pada ibu?
Tidak sabar merawat ibu saat beliau sakit. Tidak menemaninya 24 jam. Tidak menjaganya selalu. Sibuk dengan hal hal lain. Jarang bertanya kabar kepada Ibu. Tidak menelepon Ibu, bahkan pernah pula tidak mengangkat teleponnya hanya karena merasa minder dengan HP yang tak sebagus kawan. Dan tidak menyatakan secara langsung bahwa anaknya ini sayang padanya.

Seberapa sering kamu mendoakan ibu?

Apa pesan ibu yang paling kamu ingat?
"Hati hati di jakarta, jaga sholatnya, ngajinya. Jangan lupa makan, dan kalau uangnya habis, bilang ibu ya.. "
Kalau sudah sukses, mau kasih apa ke ibu?
Mau ngajak ibu umroh, naik haji, jalan jalan.. tapi semuanya tidak bisa. Namun alhamdulillah, semuanya sudah dikabulkan oleh Mbak saya. Dan saya, belum pernah memberi apapun ke Ibu, belum memberi sesuatu yang membahagiakan beliau

Kapan terakhir kali bilang "sayang" ke ibu?
Tahun 2011, itupun melalui surat. surat di hari ulang tahun Ibu, surat pertama, dan terakhir.

Jika kamu diberikan 1 saja kesempatan terakhir untuk menyampaikan sesuatu kepada Ibu, apa yang ingin kamu sampaikan kepada ibu?
Meski saat ini sudah tidak mungkin menyampaikan di dunia, saya hanya ingin menyampaikan terimakasih atas segala nilai kehidupan yang diberikan ibu, dicontohkan ibu, ditanamkan ibu, dan semuanya hampir jarang melalui lisan; tapi melalui perbuatan ibu. Dan maaf karena tidak bisa menjadi anak yang membahagiakan Ibu, hanya bisa merepotkan ibu, membuat khawatir ibu; bahkan di detik detik ibu di dunia. Maafkan anakmu ini, Ibu. Saya sayang ibu, sayang sekali. Maaf jika saya tidak bisa seperti Mbak NIta, yang sudah memberikan banyak hal untuk Ibu, bahkan sampai saat ini mbak Nita masih memberikan jutaan amal kebaikan jariyah untuk Ibu. Sedang saya, belum bisa. Maafkan anakmu, Ibu..

Ingat kah nomor hp ibu mu? Tuliskan nomornya di sini
Saya tidak ingat


"Bersinar kau bagai cahaya, yang selalu beriku penerangan
Selembut sutra kasih mu kan selalu kurasa dalam suka dan duka
Kaulah Ibuku... 
Cinta kasihku... 
Terimakasihku takkan pernah terhenti

Kau bagai matahari, yang selalu bersinar
Sinari hidupku dengan kehangatanmu...
Bagaikan embun kesejukan hati ini dengan kasih sayangmu 
Betapa kau sangat berarti, dan bagiku takkan pernah terganti

Kau lah ibuku...
cinta kasihku...
pengorbananmu sangatlah berarti"

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)