curhatibu.com

Merajut Ukhuwah, Menebarkan Berkah - Resume Kajian Tematik Ust Firanda


Merajut tali persaudaraan di antara kaum mukminin. Sesungguhnya, orang beriman itu bersaudara. Terlalu banyak ayat dan hadits yang menjelaskan tentang hal ini. Jika terjadi ketidakcocokan/permasalahan, kita diperintah untuk mendamaikan orang orang yang berselisih itu.

Orang yang beriman dan beramal sholih, maka Allah akan tumbuhkan rasa cinta di antara mereka Ini adalah konsekuensi keimanan. Siapa yang beriman, maka akan tumbuh cinta. Disebutkan perumpamaan orang beriman itu ibarat satu jasad, jika ada salah satu bagian tubuh yang sakit, bagian lain ikut sakit. Ini gambaran luar biasa tentang persaudaraan karena iman, yang disampaikan Nabi. 

Saat ini, kita sering kehilangan "niat tulus" dalam menjalin persaudaraan; tidak lagi saling mencintai di atas keimanan. Iman yang goyang membuat rasa cinta di antaranya pun goyang. Sehingga timbul saling benci, boikot, ghibah, menjelekkan, dzon, hasad, berdusta atas nama saudaranya, dan banyak lagi kasus sosial akibat tidak lagi mendasarkan persaudaraannya karena iman. 
Jadikanlah hal ini menjadi amalan ibadah kita, karena amalan ini sangat mulia : menjalin persaudaraan karena Allah, senyum karena Allah, menolong karena Allah, membangun cinta karena Allah, dst. 
Keutamaan Menjalin Persaudaraan di antara kaum muslimin, karena Allah : 

1. Seorang yang cinta saudara karena Allah, maka ia mendapat cinta Allah. 

Perkaranya bukanlah engkau mengaku mencintai Allah, namun apakah Allah mencintaimu atau tidak. Kita semua ingin dicinta oleh Allah. Maka inilah salah satu cara mendapatkan cinta Allah, yaitu dengan mencintai saudara kita, karena Allah. Jika kita sudah mendapat cinta Allah, maka tak peduli lagi apakah kita mendapat cinta manusia, dikenal manusia, dihormati manusia; tidak peduli. Asal Allah sudah cinta.
Kita ingin dicintai Allah, di antara hal yang membuat dicintai Allah adalah kita mencintai karena Allah. Ada kaedah balasan sesuai perbuatan, seorang yang mencintai, berkorban untuk saudaranya, karena Allah, maka Allah akan mencintainya. 
Wajib kecintaan Allah, kepada orang orang yang saling mencintai karena Allah, duduk duduk bermajelis karena Allah, saling menziarahi karena Allah, saling berkorban karena Allah. Terlihat sepele, tapi TIDAK SEPELE bagi Allah.

Mereka yang saling berkunjung, jalan dari tempat yang jauh karena Allah, bukan karena keinginan dunia, bukan karena tendensi dunia. Rasulullah bersabda dalam hadits riwayat muslim, Ada seorang lelaki mengunjungi saudaranya di kampung lain, maka Allah mengirim mengawasi malaikat mengawasi orang tersebut. Tatkala orang tersebut sudah sampai, datang malaikat itu menemui orang tersebut dalam bentuk manusia, bertanya, "kemana kau ingin pergi?", "aku ingin mengunjungi saudaraku di kampung ini". malaikat bertanya lagi, "apakah kau berkunjung karena ada suatu urusan?", kata orang tersebut, "tidak ada, hanya saja saya berkunjung karena mencintainya karena Allah". Maka malaikat berkata, "Sesungguhnya aku adalah utusan Rabbmu, untuk mengabarkan kepadamu bahwasanya Allah mencintaimu karena engkau mencintai saudaramu karena Allah"

Maka mencintai karena Allah itu bukan perkara sepele. Jika orang sudah saling cinta karena Allah, akan ada banyak kebaikan dan keberkahan dalam persaudaraan mereka, saling menolong dst.

2. Allah akan menaungi orang yang saling mencintai karena Allah, di hari tidak ada naungan selain naungan Allah. 

Manusia dibangkitkan dalam keadaan tidak pakai alas kaki, tidak berpakaian, tidak disunat, segala jabatan/gelar/harta ditanggalkan semuanya. Hari itu, adalah hari pertemuan dengan Raja Dunia akhirat yaitu Allah. Allah turunkan matahari hanya dalam jarak 1 mil. Manusia berada dalam keadaan kehausan, kelaparan. Manusia akan mengingat seluruh memori maksiat yang pernah dilakukan. Dan tidak ada yang menaungi kecuali naungan Allah, yaitu hanya untuk 7 golongan, yang diantaranya adalah dua orang yang saling mencintai karena Allah. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, berkumpul dan berpisah karena Allah. Mereka akan merasa teduh, sementara orang orang lain kepanasan.

Allah berkata pada hari kiamat, "Mana orang yang saling mencintai karena Aku?" - Allah banggakan orang orang tersebut. Jalinlah relasi antara anda dan saudara Anda, dengan alasan karena Allah.

Caranya : kita senyum karena Allah, kita jamu saat bertamu karena Allah, kita bantu karena Allah, kita nasehati dia karena Allah, dsb. Bukan membangun relasi dengan alasan supaya mendapat hartanya, kedudukannya, dll.

Syair Tentang makna -mencintai karena- "Aku melewati kampung Laila, maka saya pun mencium tembok/bangunan di kampung itu. Saya mencium tembok itu bukan karena saya cinta tembok ini, tapi karena saya mencintai orang yang tinggal di balik tembok ini."

Inilah makna -mencintai karena- . Ia melakukan hal tersebut itu bukan karena temboknya, tapi karena Laila nya. inilah. Maka tatkala kita berbuat baik kepada seseorang, senyum padanya, menolong dia; bukan karena mengharapkan sesuatu dari dirinya berupa perkara dunia, tapi karena semua hal itu karena Allah. Mencintai karena Allah itu melakukan kebaikan dengannya bukan karena mengharap dirinya, tapi mengharapkan kebaikan dari Allah.

3. Siapa yang mencintai karena Allah, Allah akan berikan dia bisa merasakan kelezatan iman.
Orang yang merasakan kelezatan iman, maka ia akan bisa merasakan nikmatnya ibadah, mudah menangis, nikmat membaca quran, dst. semua itu bisa didapat karena ia mencintai saudaranya karena Allah.

Contoh Perilaku Saling Mencintai Saudara karena Allah
Yaitu dicontohkan oleh kaum anshor dan muhajirin. Dimana sifat sifat mereka (diabadikan dalam surat Al Hasyr) :
- Tidak ada hasad di antara mereka, tidak ada rasa iri atas kelebihan yang diperoleh oleh saudaranya
- Mendahulukan kepentingan dan kebutuhan saudaranya meski ia sendiri pun butuh, meski mereka sendiri sebenarnya lemah
- Mereka menyediakan kebutuhan saudaranya dengan semaksimal yg mereka bisa, memberi tempat bernaung, makan, dll

Bahkan ada yg rela menawarkan setengah hartanya untuk saudaranya. Ada sahabat yang rela tidak makan, demi menjamu tamunya, dst. 

Barometer kecintaan itu adalah keimanan. 
Orang yang beriman dan beramal sholih akan Allah berikan kecintaan di antara mereka. Jika nyatanya kita sering berinteraksi dengan saling ghibah, su'udzon, menjatuhkan, mencari kesalahan, dll; maka harus koreksi ibadah kita dan iman kita jangan jangan banyak compang-camping.; sehingga hubungan dengan saudara kita kacau. Mungkin praktek amalan ibadah kita banyak kurangnya, kurang baca quran, tidak sholat malam, dst. Mengharapkan ukhuwah yang indah, sementara model iman dan amal kita kacau balau; adalah sesuatu yang tidak mungkin.

Saling mencintai adalah jalan menuju surga. Dan cara supaya saling mencintai adalah saling memberi salam. 
Misal dengan saling kirim salam, "nitip salam ya untuk si fulan...". Nampaknya sepele, tapi sangat berpengaruh terhadap hubungan ukhuwah kita. Seperti ketika dua orang saling bertengkar, lalu salah satunya tiba tiba mengirim salam, tentu hubungan akan menjadi lebih baik.

Berupaya Menjaga Diri Saudaranya

Bentuk menjaga harga diri saudara kita :
1. menjaga rahasia yg dipercayakan kepada qt,
2. tidak mengumbar aib yg kita ketahui dari sahabat kita.


Dalam menjalin persahabatan itu, bukan berarti harus mengetahui seluruh hal/rahasia dari sahabat kita. Juga di antara kesalahan dalam persahabatan adalah menjalin persahabatan terlalu dekat -- cintai temanmu sekedar nya, karena bisa jadi suatu hari ia menjadi musuhnya. Jangan sampai berteman, lalu melanggar batasan ukhuwah, seperti harus ikut ke suatu tempat yg bahkan melanggar syariat. Juga termasuk berlebihan adalah jika merasa cemburu tatkala sahabatnya berjalan dg orang lain selain dia.

Perusak/menghilangkan tali persahabatan/persaudaraan : 

1. Telah Allah ingatkan dalam surga Al hujurat :
- sombong / merasa diri lebih baik
- memberi gelar yg buruk
- su'udzon
- tajassus/mencari cari kesalahan
- ghibah

2. Dalam hadits nabi :
- hasad
- memusuhi
- memboikot
- membeli di atas transaksi saudaranya
- khitbah di atas khitbah saudaranya

3. Dzolim, meninggalkan saudaranya saat membutuhkan, merendahkan saudaranya

Bolehnya Berbohong demi Mendamaian Dua Saudara yang Bertikai
Hal ini menunjukkan betapa istimewanya hubungan persahabatan. Dan ini memang bohong dalam arti sebenarnya : menyampaikan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh : mengatakan kepada si A, "Hai A, kau diundang makan oleh si B, dia akan senang jika engkau datang.". Lalu mengatakan kepada si B, "Hai B, kau diundang makan oleh si A, dia akan senang jika engkau datang." yg bohong demikian itu tidak mengapa, demikian yg dikatakan syaikh bin bas, tatkala ditanya.

Jauhi Perkara yang Berpotensi Menjauhkan Tali persaudaraan : Seperti Ghibah. 
Orang yang ghibah, di akhirat dihukum menggeret wajah mereka dengan kuku mereka sendiri. Ghibah ini bisa menjadi sebab diadzabnya seseorang di dalam kuburan; karena ghibah ini merupakan bagian/bentuk dari Namimah. Ghibah ini ibarat seseorang sedang makan daging saudaranya sendiri, menjijikkan. Saat ada orang yang mengghibah saudara kita, kita harus tegur. Jangan sungkan, jangan takut. Jika kita punya izzah, maka kita pasti berani menegurnya. Kita harus hidupkan amar ma'ruf nahi munkar. Kita 'bela' saudara kita yang dighibah, jika kita mengetahuinya.

Su'udhon, adalah Perkara yang Sangat Berbahaya
Prasangka buruk adalah perkara yang paling dusta. Tatkala kita melihat saudara kita melakukan kesalahan, pasti ada sebab mengapa dia melakukan itu., ada banyak kemungkinan mengapa saudara kita melakukan hal itu. Nah, setan bermain di sini; di antara banyak kemungkinan, setan meyakinkan kepada kita alasan yang buruk atas perihal itu. Makanya, suudhon ini disebut perkataan yang paling bohong/dusta, karena banyak sekali kemungkinan. Dan su'uzon ini membuka banyak sekali keburukan.

Kata Umar bin Khattab, "jika engkau melihat saudara engkau mengucapkan suatu kalimat dan engkau mendapati ada kemungkinan yang baik, bawalah kepada kemungkinan yang baik. Janganlah kau bawa perkataan saudaramu kepada perkataan / makna yang buruk, sementara engkau masih mendapati kemungkinan yang baik."

Orang mukmin akan mencari sekian banyak alasan baik. sedang orang munafik akan mencari alasan yang buruk. Banyak sekali orang yang suka mencari kesalahan, menyimpan kesalahan, men-capture kesalahan saudara kita, membesarkan kesalahan sepele, dst.

Ukhuwah itu butuh pengorbanan. Di saat saat genting, tatkala kita perlu mengorbankan sesuatu untuk mempertahankan ukhuwah itu; akan nampak niat kita, apakah tulus mencintai karena Allah atau tidak.


PERTANYAAN

1. Apakah kecintaan kita kepada saudara kita harus diungkapkan secara lisan? Tidak harus, tetapi disunnahkan untuk mengucapkan hal itu. Namun, harus melihat kondisi, ikhwan dengan ikhwan, akhwat dengan akhwat. Dan jika engkau mengatakan "inni uhibbuki fillah", maka jangan tunggu jawaban dia. Allah Maha Tau hal itu.

2. Apa yang harus dilakukan jika ada orang hasad/benci pada kita? Yaitu dengan menjalin hubungan baik dengannya. Hasad itu berbahaya, ia adalah dosa pertama di muka bumi, yang berakhir pada kisah pembunuhan Habil, oleh Qobil. Karena hasad pula, seorang bisa mengghibah orang tersebut, orang bisa berbohong, dll. Hasad itu akan memakan kebaikan, seperti api membakar kayu bakar; sanad dhoif, tapi maknanya benar. Jika api hasad sudah memakan hati seseorang, maka kebaikan orang tersebut akan hilang dengan dia ghibah, bohong, menjelekkan orang lain, sehingga kebaikannya habis ditransfer kepada orang yang dihasadi. Jika kita yang ternyata hasad, maka jalin hubungan dengan dia, silaturahim, bisa sentuhan tangan, bisa pelukan, bisa ngobrol. Jika timbul masalah, maka berusahalah bertemu. Karena dengan bertemu, akan ada banyak keburukan yang hilang. Jika "di belakang" akan banyak keburukan terus terhembuskan. Jika kita hasad pada seseorang, maka berikan hadiah kepada orang tersebut dan sebut sebut kebaikan orang tersebut.

Apa tanda kita sedang hasad? Yaitu ketika disebut kebaikan seseorang, kita merasa tidak nyaman/tidak suka. Nah ini kita sedang hasad. Supaya hilang, kita harus menemuni dia, menjalin hubungan, memberi hadiah, mengakui kebaikan, menyebut-nyebut kebaikannya.

3. Apa hukum wanita bersafar sendiri ke luar kota? Hendaklah wanita tidak bersafar kecuali dengan mahromnya. Kecuali dalam keadaan darurat. Dan safar untuk menghadiri kajian itu bukanlah suatu yang darurat. Contoh safar darurat : dia butuh berobat, sedang suaminya sedang berada di luar kota, tidak bisa menemaninya. Maka tidak mengapa.

Apa kriteria safar? Jika jarak sudah 80km (pendapat jumhur ulama).

4. Bolehkah ghibah untuk memperingati orang lain, misal ada yang suka menipu orang? Boleh jika memang dibutuhkan, sesuai kebutuhan, tidak berlebihan. Misalnya kita akan mengingatkan teman yang didekati orang tersebut saja. Bukan dengan menyebarkan  peringatan di dunia maya.

5. Bagaimana jika kita dituduh sururi? Kita sabar saja. Sambil tetap menjalin hubungan silaturahim dengan orang orang tersebut. Kita justru harus mendoakan mereka, teman teman yang sebenarnya se-aqidah dengan kita.

Cara menghilangkan tuduhan tidak baik : terkadang kita perlu/butuh mengungkapkan suatu kebaikan kita, untuk menghilangkan suudhon. Tapi seperlunya. Tidak berlebihan. Karena asalnya, kebaikan itu disembunyikan.

6. Hukum membohongi istri untuk siasat menikah lagi? TIDAK BOLEH.

7. Saat terlintas pikiran buruk, namun tidak sampai ter-lintasan, apakah dosa? Lintasan suudzon itu ada, selama tidak terjadi terus menerus, diyakini. Ini jadi masalah. Seseorang tidak akan selamat dari hasad , selama tidak dibiarkan terus menerus, apalagi sampai ditampakkan. Jadi lintasan hasad itu sesuatu yang wajar. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)