curhatibu.com

Ibu Doa Bertahun-tahun, Nak

"Ibu doakan kamu, bertahun tahun lamanya.. 

Ibu tak tau, kapan doa itu akan Allah kabulkan. 

Ibu hanya meyakinkan hati, dan terus menguatkan tekad, keyakinan; bahwa Allah pasti kabulkan suatu saat nanti.

Ketika pada akhirnya kamu mengabarkan kepada Ibu, atas niatmu ingin dekat dg Qur'an, dg masuk asrama Qur'an.

Ada dua rasa yang berkumpul, menyatu, entahlah, Ibu tak mengerti.

Rasa pertama : tentu terkejut. Kaget. Anak gadisnya memutuskan hal besar yg sama sekali tak disangkanya.

Rasa kedua : Sudah menduga. Ya, bukan karena Ibu peramal. Bahkan Ibu tak mengira kamu akan berubah secepat itu. Ibu hanya telah amat yakin bahwa Allah tak pernah ingkar janji.

Kamu tau, Nak, ingat kan, doa yang tak akan luput Allah kabulkan, milik siapa? Milik Ibu, Nak. Ibu hanya berusaha terus menerus menguatkan yakin itu. Agar tak pernah tergerus apapun, sekalipun bahkan kamu sendiri merasa tak akan pernah menjadi baik.

Kamu tau tidak, bahwa setiap anak itu spesial. Setiap anak berbeda-beda. Mau kita usaha sekeras apapun, untuk membaikkan seorang anak; jika Allah tidak berkehendak, maka sehebat apapun seorang Ibu tak akan pernah sanggup mengubahnya. Maka, Ibu terus meminta. Supaya Allah berkenan mengabulkan.

Lalu, Allah kabulkan. Bukan, bukan karena Ibu orang baik, lalu Allah kabulkan. Tapi, mungkin Allah ingin anak Ibu menjadi anak yg baik; hingga bisa menggandeng tangan Ibunya ke surga, menyelamatkan Ibunya dari panasnya neraka.

Terimakasih, ya, Nak, karena selalu berusaha bertumbuh menjadi anak yang lebih baik di setiap pergantian hari.

Inspired by : kisah seorang santri. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)