Maaf

Maaf ya... 

Belum cukup bekal untuk membuatmu lebih kuat. 

Belum cukup ilmu untuk memahamkanmu dg lebih baik.

Belum cukup fasilitas, untuk menunjang target yang kau telah kamu tetapkan.

Juga, belum cukup waktu, untuk menemanimu mengurai kisah dan luapan hati

Belum cukup pengertian, untuk bisa sepenuhnya paham apa maksudmu

Aku tau, dan aku sadar itu. 

Aku hanya berharap masih punya hati yg bisa lebih peka menerka rasa. 

Punya telinga, untuk lebih lama mendengar. 

Juga punya lisan yang lebih fasih, untuk bisa menasehat dan membantu meredam kegelisahan. 

Aku harap pula masih bisa membersamaimu. Dengan segenap rasa sayang, juga tulus. Demi melihatmu tumbuh menjadi sosok baik yang tak lelah bertumbuh. 

Ya, terimakasih, telah penuh maklum, demi melihatku merasa baik-baik saja saat mendampingimu.

Ya, terimakasih, untuk tak terlalu peduli, atau berpura-pura tak pernah tau apa kurangku; demi tetap membuatku sanggup berdiri menemani proses tumbuhmu

Ya, terimakasih, untuk menerimaku, apa adanya. Itu lebih dari cukup untuk membuat bahagia. 

Namun, jangan juga pernah ragu mengingatkan, menasehat dg ketulusan. 

Tulus, karena ingin sosok di hadapanmu menjadi lebih baik

Kuharap, begitu...