curhatibu.com

Kesalahan Selalu Memiliki Konsekuensi

Kesalahan selalu punya konsekuensi

Rasa bersalah. Yang meski hanya dirimu yang merasakan. Yang meski tak seorang pun bisa mengetahuinya. Yang meski orang yang kau salah-i tak merasa.

Rasa bersalah. Yang sudah cukup membuat menit berikutnya terasa berat. Yang sudah cukup membuat jam berjalan melambat. Yang sudah cukup membuat rencana harian menjadi tak beraturan.

Kesalahan selalu punya konsekuensi. 

Mungkin untukmu, yang sedang tak lapang hatinya. Mungkin untuknya, yang telah melakukan sedikit salah. 

Mungkin juga sebaliknya; kau bersalah, lalu terus dirundung rasa bersalah atasnya.

Ingat, ya, kita manusia.. 

Yang selalu bisa terjebak salah sewaktu-waktu. Lalu, apakah akan terus pura-pura nyaman dg kaburnya konsekuensi atas kesalahan itu. 

Menyangka tidak ada, padahal ia nyata di hadapan mata. Minimal, rasa bersalah itu bisa terasa, sebagai konsekuensi sebuah kesalahan.

Ya, kita manusia. Tempat salah, bukan begitu? Lalu, kenapa berat untuk sekedar meluruhkan rasa bersalah dg permintaan maaf? Lalu, kenapa enggan menerima beban lanjutan sebagai konsekuensi atas kesalahan?

Ya, kita manusia. Bukan sosok sempurna. Kita sadari semua. Pasti ada cela salah. Meski itu bukan pembelaan untuk nyaman dalam kesalahan.

Ya, kita manusia. Saya, juga kamu. Yang sering tak berkomunikasi untuk mencari solusi atas saling ketidakpahaman. Yang sering menyangka bahwa harusnya bisa sama-sama mengerti. Yang sering terlalu tak peduli, dengan konsekuensi.

Ya, kita manusia.. 

Yang selalu bisa terjebak salah sewaktu-waktu. Lalu, apakah akan terus pura-pura nyaman dg kaburnya konsekuensi atas kesalahan itu. Menyangka tidak ada, padahal ia nyata di hadapan mata. Paling tidak, menyadari bahwa rasa bersalah itu ada. 

Rasa bersalah, yang mungkin akan berkurang bersama waktu yang terus berjalan. Mungkin akan menipis bersama pertemuan yang selalu coba untuk ditepis. Mungkin juga dia akan hilang, bersama jiwa yang entah kapan meregang. 

Atau dia akan tetap tersimpan dalam kenang, dan membuat kesan tak menyenangkan seumur hidupmu

Ingat bahwa sejauh jarak waktu itu, ia tetap ada sebagai konsekuensi. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)