curhatibu.com

Panduan

Melarang kesenangan seseorang, dg memerintah melaksanakan "sesuatu" di saat bersamaan... 

Nampaknya membuat seorang tak menyukai "sesuatu" itu...

Seperti menyuruh anak untuk mengaji -serta.merta- di saat dia sedang asyik dengan mainannya..

Namanya anak, ya lebih memilih mainan.. ya gak sih, pada umumnya

Mungkin butuh diberi "peringatan" dulu, supaya anak persiapan, diberi woro-woro dulu, sehingga anak berusaha menyelesaikan permainan pada waktunya; sebelum melaksanakan instruksi lanjutan

"Nduk, lima menit lagi waktunya mengaji. Siap-siap ya, mainannya diselesaikan dulu..."

Memang butuh : perjanjian di awal, kesepakatan, dan aturan. Apapun bentuknya. Yang sudah sama-sama diketahui orang tua dan anak. 

Sehingga anak tau mana yg boleh mana yg tidak boleh. Anak tau harus melakukan apa pada waktu kapan, dan tidak boleh melakukan apa ketika apa.

Supaya amarah tak perlu ada atas kesalahan yg anak pun tak begitu paham bahwa itu salah. 

Supaya apresiasi tetap tersampaikan, karena sadar bahwa ada capaian atas perilaku atau target yang sesuai kesepakatan. 

Seringkali, amarah ada saat sudah terjadi kekacauan. Padahal kita tidak pernah memberi panduan. Peringatan pun tidak. 

Pujian tak satupun diberikan, karena merasa semua berjalan normal normal saja tanpa hal istimewa yg layak disebutkan. 

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)