curhatibu.com

Aku Bukan Siapa-Siapa Bagi Mereka, Tapi...

"Mungkin aku tidak terlalu penting untuk mereka. Tapi, mereka penting bagiku. Maka, aku ingin semakin mengenal mereka, agar lebih mengerti apa yang mereka inginkan."

Percakapan di sore itu. Aroma hujan masih terasa, meski sudah berhenti beberapa saat lalu. 

Aku merenungkan sesuatu. Ya, keberadaan mereka penting untukku. 

Semoga tidak terkesan berlebihan; tapi, ada rasa yg tak bisa tertutup begitu saja. Dan memang tidak bisa. 

Sayang. Yah. Itu. Pada mereka. Meski kadarnya pasti akan berubah mengikut makin jarangnya pertemuan. 

Tentu yg kini bersama, mendapat lebih banyak perhatian ketimbang mereka yg sudah di sana. 

Aku mungkin bukan siapa-siapa bagi mereka. Tapi mereka penting bagiku. Mereka, dari awal pertemuan di tahun-tahun awalku.

Membuatku belajar banyak hal. Memaksaku mencari tahu aneka macam. Juga "mengacaukan"ku dengan pergolakan rasa yg membuatku larut dalam perenungan mendalam tentang perasaan. 

Tapi, pastinya mereka telah membuatku makin mengenal siapa diriku.

Ya, aku tahu aku bukan siapa-siapa bagi mereka. Tapi, mereka sangat ada arti bagiku, mereka adalah guru kehidupanku. 

Mengajariku hikmah, meski tanpa kalimat berlabel tausiah apalagi ceramah. 

Mengajariku syukur, meski tanpa dalil ataupun kutipan hadits dari lisannya. 

Mengajariku tak lelah belajar, dengan kemauan mereka untuk bertanya dan tetap sabar menyimak penjelasan berulang-ulang dariku.

Mereka mengajariku bagaimana menjadi kakak, ibu, teman, guru dan murid yg (lebih) baik.

Mereka mengajariku untuk bisa mendengarkan : untuk diam & menyimak tanpa menghakimi, menasehat tanpa menggurui. Tak mudah. Tapi, tak ada salahnya untuk dilatih selalu, bukan? Aku akan terus berlatih untuk ini.

Mereka mengajariku bagaimana menghargai. Tentang satu dua sikap yg rupanya menyakitkan bagi pihak lain. Yang semestinya perlu beroleh perlakuan lebih baik sebagai bentuk penghargaan dan toleransi. 

Mereka mengajariku tentang makna teman berjuang. Tentang rasa syukur karena sedang berolehnya. Tentang sayang, yang harus dipertahankan atasnya. 

Mereka mengajariku untuk tetap peduli; meski dengan cara yg bermacam. Tak mampu hadir, namun doa dan kalimat penguat tak luput terucap. 

Mereka mengajariku untuk berdamai dg kondisi. Kondisi tentu akan selalu berubah; akan salah jika menyangka setiap saat ideal. Dengan sembari terus mencari langkah terbaik berikutnya. 

Mereka, mengajariku untuk berproses. Mendampingi mereka yg tertatih perlahan, namun sabar tak putus asa. Sampai akhir cerita, mereka dapat sesuai yg dicita-citakan. Proses itu bukan barang instan. 

Sekali lagi, aku bukan siapa-siapa bagi mereka. Tapi, mereka begitu punya arti dalam hidupku. 

Membuatku terus belajar. Membuatku terus berusaha bertumbuh. Membuatku tak bosan kembali bangkit saat terjatuh.

Aku akan terus berusaha mengenal mereka, bukan karena apa; tapi, karena ingin memberi yg seharusnya kuberi. Juga supaya di antara mereka tak perlu ada yg tersakiti saat ku berinteraksi.

Terimakasih kawan, terimakasih teman... 
Untuk semua pelajarannya 😊

Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)