curhatibu.com

Refleksi Homeschooling 2022



Keputusan yang tidak mudah : homeschooling. Sebenarnya, kata homeschooling sudah saya kenal sejak Ghumaisha masih kecil sekali. Dulu pernah punya keinginan untuk homeschooling. Namun, ketika usia TK, ghumaisha akhirnya kami sekolahkan. Mungkin karena kami tidak punya akses atau kenalan yang bisa saling membantu dan mendukung homeschooling ini. 

Hingga pada akhirnya pandemi melanda, dan kami memutuskan melanjutkan impian lama : homeschooling. 

Apakah mudah? Tidak. Sangat tidak mudah. Sebab, kami adalah produk sekolah-an. Mindset kami masih full dengan mindset anak sekolah : bangun pagi, siap-siap, berangkat sekolah, belajar, pulang sekolah, main, les, malam mengerjakan PR, ujian, terima rapor, liburan. 

Sebatas itu, sebagaimana yang kami puluhan tahun jalani selama ini. Maka, ini menjadi hal yang tidak bagi kami. Untuk itulah kami memutuskan untuk gabung kepada coaching Rumah Inspirasi. Memang bukan dengan basis Islam, namun ada banyak bekal teknis yang bisa kami dapat dari sana. Untuk pendampingan yang "sesuai" syariat kami memilih untuk bergabung dengan PKBM Adzka yang lokasinya dekat dengan rumah, serta sudah ber-NPSN, dan materi yang diberikan sudah dibersihkan dari unsur yang bertentangan dengan syariat. Sementara, pendampingan keseharian untuk membantu konsistensi hafalan dll kami bergabung dengan Homeschooling Kuttab Ummul Quro. Dan kegiatan sore tambahannya kami ikut Rumah Tahfidz dan TPQ depan rumah. 

Sejujurnya, kegiatannya sudah cukup padat. Namun ada kendala di saya sendiri selaku pendamping keseharian Ghumaisha, yaitu pada pengelolaan agenda, bagaimana supaya anak tidak bosan, tidak jenuh, dengan aktivitas yang cenderung itu-itu saja. Saya perlu lebih kreatif dan lebih prepare lagi menyampaikan setiap kewajiban atau kebutuhan yang harus dipenuhi hari demi harinya. Well, tentu tidak mudah, tapi saya akan terus belajar. 

Blog ini akan saya kembalikan fungsinya menjadi sarana healing saya. Ya, seperti dulu, menulis sebagai sarana saya mengurai keruwetan di pikiran. Begitupun sekarang. Maka, saya akan memanfaatkan blog ini untuk menuliskan refleksi harian anak-anak.

Anak-anak tahun ini yang harus dibimbing HS nya ada 2, usia sekolah dan pra sekolah. Maka, saya perlu mempersiapkan lebih matang dan rinci apa yang harus dilakukan.

Mungkin saya akan mulai menggunakan buku panduan mendidik anak pra sekolah - yang sesuai Sunnah. Namun dengan pendekatan yang lebih menarik, dan bantuan printable yang disiapkan oleh rumah inspirasi. Saya juga perlu mengajak anak lebih banyak melakukan hal baru, berpetualang, bepergian, bersilaturahim, bermain, berkarya. 

Namun, yang perlu saya pastikan, adalah nasehat ustadz Wido, bahwa ada hal-hal pokok yang perlu kita tanamkan mumpung anak masih kecil. Hal-hal asesoris nya memang perlu, tapi harus menjadi sampingan saja. Jadi, mulai malam ini, saya akan menyisihkan waktu 10-15 menit untuk mencatat refleksi harian. Dan mempersiapkan "To do list" untuk belajar anak-anak keesokan harinya. 

Bismillah..


Post a Comment

Terimakasih udah mampir di blog ini, happy reading :)